15 - [PENGAKUAN]

144 22 1
                                    

15 – [PENGAKUAN]

//Author POV

DI SOFA tengah ruangan, Peter dan Harley tengah menikmati scotch sambil bertukar cerita dengan May. Semuanya berlangsung hangat dan baik-baik saja sampai mereka melihat Pepper masuk kembali ke tempat pesta dengan langkah terburu-buru dan menghampiri Morgan. Tak hanya karena melihat sisa baju Rescue menyusut ketika Pepper masuk, Peter melihat tingkah ibu angkatnya sebagai sesuatu yang tidak biasa karena setelah itu Pepper langsung menggendong Morgan dengan posesif.

Pandangan heran para tamu turut terarah pada lingkaran si nyonya besar, Peter dan Harley sama-sama tahu Pepper menyadari itu. Namun, ibu angkat mereka itu hanya berbisik pada Rhodey, lalu seseorang dengan Mark 86 masuk.

Atau sesuatu, seperti yang selama ini mereka tahu.

Yah, ya...kemunculan TONY sebagai hologram sudah bukan rahasia lagi. Sejak insiden Hydro-Man, beberapa artikel dan berita juga sempat menyebutkan mengenai Tony yang 'mentransfer' dirinya ke dalam bentuk hologram. Pada tahun 2023, tidak terdapat banyak histeria untuk itu, makanya berita itu berlalu begitu saja.

Melihat langkah armor Mark 86 ke atas panggung membuat Peter menyeringai dan menoleh pada Harley, "Apa yang dia lakukan? Kembali dan mencoba menyemarakan pesta?"

"Bagus. Sayangnya sudah tidak akan ada yang jantungan di sini. Mereka semua sudah tahu." Harley menyahut, acuh tak acuh, meski seisi ruangan berubah hening. Hanya musik tempo up beat yang terdengar dari tempat disk jockey di sisi panggung.

Kemudian, armor itu mengetuk mikrofon. "Goldstein, matikan audionya."

Tanpa bicara, DJ kesukaan Tony itu menghentikan musik. Hening bertambah menjadi menjengahkan.

"Di sini, aku ingin jujur satu hal kepada kalian."

Setelah perkataan itu, dalam sekejap lantai teratas SunTrust ini berubah ricuh karena Mark 86 menyusut ke dalam arc reactornya, menampilkan tubuh Anthony Edward Stark yang sehat-sehat saja.

Walaupun sofa tempat Peter, Harley, dan May duduk agak jauh dari panggung, mereka dapat melihat dengan jelas satu orang itu.

Sempurna---sama seperti yang lainnya---mata mereka membulat, berpandangan tidak mengerti.

Dari atas panggung, tanpa membiarkan satu orang pun bertanya, tamu istimewa mereka itu menjelaskan semuanya. Penjelasan itu diawal dengan satu dehaman dan kalimat beralur khusus-umum.

"Aku tahu memalsukan kematianku sendiri bukan tindakan yang terpuji. Maafkan aku."

Tarikan napas gabungan antara sabar, kesal, jengkel, sedih, dan tak peduli, dihembuskan para tamu. Tak ada yang berminat berkomentar dengan ucapan pertama itu. Bagi mereka, kalimat pertama lelaki paruh baya yang kini tengah berjuang merangkai kata-kata itu sudah berhasil menyimpulkan semuanya.

Tanpa bisa ditahan, mata Peter berkaca-kaca menyadari kabar bahagia ini---setidaknya, bahagia untuknya dan para anak muda, tetapi merupakan satu tingkah konyol mengesalkan lainnya bagi para rekan sejawat Tony.

Di kursinya, Peter menarik napas dan melirik Harley. "Dia masih hidup!"

 "Dia masih hidup!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LEGACY [Fan Fiction] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang