//Bab Iron Family dijeda dulu. Bab ini khusus babnya Spidey yaa :") Author POV. Enjoy!//
12 - [PETER & MJ]
Sementara itu, tanpa Pepper ketahui, Peter mempunyai ceritanya sendiri di hari ini. Harinya semakin seru saja setelah melawan Scorpion sepulangnya dari patroli di langit Queens. Sama seperti Tony yang memancing awak Ivan Vanko menjauh dari Expo, Peter pun terlibat pertarungan hidup mati dengan sekutu Vulture itu jauh dari jangkauan masyarakat hingga tiga jam lamanya.
Lawan yang tangguh, Peter akui. Setelah pertarungan panjang, akhirnya ia berhasil mengalahkan monster itu. Remuk rasanya tulang-tulang 17 tahun itu ketika dipakai bergerak. Meskipun menit demi menit self-healingnya mulai menyembuhkan beberapa bagian yang lebam dan patah, tetap saja masih cukup jauh untuk tiba di New Jersey dengan berayun.
Jadi, Peter memutuskan untuk tidak memaksakan diri. Kembali tiba di Queens, ia berkunjung ke rumah satu-satunya orang yang masih percaya padanya.
Ned? Bukan. Peter berayun ke rumah MJ. Bukannya bermaksud membuat kekasihnya khawatir, Peter hanya tidak bisa merepotkan Ned. Sahabatnya itu sedang sibuk kembali dengan Betty dan rencana masa depan mereka—meski menurutnya masih benar-benar terlalu awal untuk direncanakan sematang itu. Yah, begitulah Ned dan Betty. Mereka selalu...too well-prepared.
Beberapa menit berayun dengan tenaga yang tersisa, Peter akhirnya tiba di jendela kamar MJ. Lantai atas. Sudah hampir pukul 10 malam dan di sekitar rumah itu sepi. Peter menilai situasi, berusaha melihat siapa yang ada di dalam kamar itu dengan sisa kesadarannya.
MJ. Syukurlah. Gadis itu tengah bersandar dengan santai di kasur lipatnya sambil membaca buku. Kali ini, buku psikologi.
Merasa semuanya akan aman-aman saja, Peter segera mengetuk jendela kamar itu, pelan. Untung saja MJ tidak suka menggunakan penyumbat telinga. Jadi, ketukannya barusan bisa langsung terdengar.
Kepala dan pandangan gadis itu sontak mengarah ke jendela. Peter menunjukan dirinya dengan membuka topeng kostum Spiderman buatannya lalu melambaikan tangan. Sigap, MJ menangkap sinyal itu dengan segera membukakan jendela kamarnya untuk Peter.
Mudah ditebak, pandangan gadis itu bertanya-tanya—apalagi ketika Peter langsung jatuh terduduk dan bersandar persis di tembok jendela. Lemas. Tubuh dan wajah penuh luka, pucat, berkeringat. Peter sangat tidak baik-baik saja.
Tanpa kata, MJ membuka laci lemari bukunya.
"Aku sungguhan terlihat buruk, ya?"
"Ya, sangat."
"Ned merindukanku di sekolah?"
"Entahlah. Aku tidak bisa tahu perasaan orang lain." MJ membalas dengan sejujur-jujurnya, kemudian teralihkan pada kostum Spiderman Peter yang tercabik. "Omong-omong, mau aku atau kau yang ... membersihkan luka-luka itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGACY [Fan Fiction] ✔
Fanfiction[Setting waktu setelah Avengers Endgame] [Fanfict MCU] "Kau bisa istirahat sekarang." Itulah kalimat terakhirku untuknya. Untuk pahlawan terbaik. Untuk sang penyelamat jagad raya. Untuk ayah terbaik bagi anak-anak kami. Dia pergi dengan tenang, aku...