24 - [RENCANA BESAR UNTUK PRIA BESAR]
A/n
I'm back!(Anyway, dengar deal Sony dan Disney terkait hak portray Spider-Man? AKU KESAL SPIDERMAN TOM HOLLAND OUT DARI MCU AAAHHHHH. Terus Tony mati buat apa? Damn it). But relax, dia tetap ada di fanfict ini kok wkwkwk....
***
Midtown Science, 3.30 sore.
Setelah yang ia lalui di New Jersey, tidak ada yang bisa dilakukanya selain menunggu. Keterbatasan waktu Peter berada di markas baru SHIELD itu yang membuatnya nekat menyelinap ke dalam lab komputer sepulang sekolah bersama Ned untuk 'melakukan sesuatu'.
"Kau yakin akan melakukan ini? Maksudku, ini konvensional, Peter. Kau punya Edith. Mr. Stark dan Fury juga tidak akan mempermasalahkan apapun kalau kau mengungkapkan rencanamu di depan mereka. Kenapa----"
"Dude, mereka melacak sinyal keributan ini dengan teknologi super canggih. Itu akan mudah diketahui. Aku jelas tidak mau membahayakan Harley, Mrs. Stark dan Morgan. Makanya kita menyamar sebagai 'random netizen'." Untuk ke sekian kalinya, Peter berusaha menjelaskan. Dua telunjuk dan jari tengahnya mengutip ketika ia mengucapkan 'random netizen', yang disambut Ned dengan gelengan kepala dan,
"Terserah kau saja." Meskipun begitu, ia tetap melaksanakan kemauan Peter untuk terus mencari berita tentang Helmut Zemo, cabang SHIELD di Berlin, lalu pertempuran Sokovia secara acak. Link-link berita tersebut akan dikumpulkan dalam satu file untuk diselidiki lebih lanjut oleh E.D.I.T.H.
Mudah saja.
Sementara mereka meneruskan pencarian, tiba-tiba terdengar suara pintu lab terbuka. Peter dan Ned serentak menoleh ke arah sana, tapi lantas mendengus ketika melihat MJ-lah yang ada di sana.
"Sedang apa kalian?" tanya gadis itu acuh.
"Peter ada urusan ...." Dengan ragu, Ned menoleh, memastikan. Ketika mendapat persetujuan dari Peter, barulah ia melanjutkan, "dengan pekerjaan agennya."
Pacar Peter itu menanggapi jawaban Ned dengan mendekat. Sambil melangkah, sebelah tangannya meletakan tas di meja komputer yang terdekat dari pintu keluar, dan sebelahnya lagi---yang memegang buku---setia di sisi pinggang, tetap memegang benda itu.
"Urusan apa?" tanya MJ.
Peter tahu kekasihnya itu akan mempertanyakan hal ini secara mendalam, dengan menyelidiki. Maka, dialihkanlah dirinya sejenak dari fokus menatap layar komputer, menjadi mendongak untuk menatap MJ. Peter memakai kacamatanya. "Edith, bekukan CCTV."
"Sudah kulakukan, Peter."
MJ hanya mengangkat alis dan bersikap mendengarkan setelah menarik salah satu kursi lab ke dekat Peter dan Ned, tahu spiderboy itu akan melanjutkan keterangannya---walaupun Peter sendiri sangsi MJ akan benar-benar mempedulikan ini atau tidak.
"... Tadi pagi ayahmu memanggilku untuk melacak Helmut Zemo, tersangka pembunuhan Raja T'Chaka."
"Oh, maksudmu Thunderbolts?"
Dia peduli! Peter menahan diri untuk membelalak, sedangkan Ned bersikap seadanya. Ia menarik napas sedramatis mungkin dan mengembangkan senyum. Pipi bulatnya semakin bulat menyadari wajah Peter yang berubah merah. Dia berusaha tidak menertawakan Peter.
"Y-ya, Thunderbolts. Bagaimana kau bisa tahu tentang dia, MJ?"
"Dia baru saja bertamu ke rumahku tadi malam, memperkenalkan identitas barunya."
---dan, Peter dan Ned sukses berpandangan. Mereka ingin meyakini bahwa ucapan MJ barusan sama sekali tidak serius. Namun, gagal. Si polos Ned bahkan tak tahan untuk balas bertanya, "Kau serius?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGACY [Fan Fiction] ✔
Fanfiction[Setting waktu setelah Avengers Endgame] [Fanfict MCU] "Kau bisa istirahat sekarang." Itulah kalimat terakhirku untuknya. Untuk pahlawan terbaik. Untuk sang penyelamat jagad raya. Untuk ayah terbaik bagi anak-anak kami. Dia pergi dengan tenang, aku...