38 - [HIDUP BARU]

68 13 2
                                    

38 - [HIDUP BARU]

Stark Industries, East Coast.
Harley tentu menyadari betul betapa ributnya hari-hari yang ia jalani sejak ayah angkatnya meninggal. Dari mulai menyusun tugas akhir IronDronenya hingga tiba-tiba menandatangani surat kepemilikan Stark Industries yang dibawa oleh Happy ke Tennesee.

Mimpi apa Harley semalam?

Seminggu berlalu dari pertemuannya kembali dengan Pepper dan Peter, tadinya ia sedang ingin serius mengerjakan proyek robot dari pekerjaan barunya. Sayang, kedatangan Happy membuatnya  harus menyelesaikan proyek robot itu  dalam beberapa malam saja. Kini, ia sudah dalam setelan jas parlente, melangkah masuk ke ruangan Happy. Di luar tadi, telinganya sudah geli mendengar sapaan Mr. Keener yang terkesan tidak cocok dengan umurnya.

Ya, demi Tuhan, dia baru 23 tahun!

Tapi, ah, Harley terlihat tak mau ambil pusing. Ia hanya perlu melaksanakan tugasnya menjadi pengganti Tony, dan semuanya akan baik-baik saja. Lagi pula, dadnya selalu tersedia dalam versi hologram dan real time kalau ia membutuhkan saran atau bantuan. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Happy yang menyadari kedatangan sang putra mahkota hanya menarik kacamatanya dan menyuruh Harley mendekat. "Kemarilah."

Harley pun duduk, tetapi bukan pada kursi di hadapan Happy. Ia duduk di singgasana itu setelah dipersilakan empunya.

"Siap memulai pelajaran pertama?"

Dengan tegas dan yakin, Harley mengangguk. "Siap."

*

Queens
Ya, Peter memang sudah tidak tinggal di Queens. Dengan persiapan pernikahan May dan Happy yang sudah di depan mata, otomatis bibinya itu lebih banyak berada di California dan sekitarnya. Jadi, praktis Peter turut pindah ke sana setelah memastikan sekolahnya usai dan dia bisa fokus mengurus New Avengers sambil mengambil kelas jarak jauh di MIT agar perkuliahannya tetap berjalan.

Kedatangannya ke Queens kali ini adalah untuk mengunjungi teman-teman sekolahnya sekaligus berpamitan. Hanya sebentar ia berada di sekolah, sampai siang.

Setelah bertukar kontak dan alamat barunya dengan Ned---tak lupa berjanji untuk berkunjung setiap akhir pekan agar mereka bisa main Lego Death Star bersama---Peter menuju satu tempat lain di Queens. Lewat jalan normal, tentu saja, karena kali ini ia tidak memakai kostum spidermannya. Peter sengaja melakukan itu untuk mengenang sesuatu---bahwa dulu sekali ia pernah menjadi manusia normal yang tidak pernah membayangkan akan mengendarai jaring suatu hari nanti.

Akhirnya, taksi yang ditumpanginya tiba di depan rumah itu. Dipikir-pikir  lucu juga, inilah pertama kalinya Peter mengunjungi rumah itu melalui jalan yang normal. Ia mengulum senyum mengingatnya, lantas mengetuk pintu cokelat rumah itu.

Enam kali ketukan, akhirnya ada sahutan dari dalam. Anak kecil. Tak lama, pintu dibuka.

Ya, Gia, adik MJ. Dia terperangah melihat Peter. Mungkinkah kabar kematian palsunya tidak diterima oleh Ned dan teman-teman sekolahnya, tetapi diketahui oleh seluruh keluarga Jones?

Mungkin saja, sebenarnya, mengingat ayah MJ adalah si direktur SHIELD dan pertarungan antara Hammer, Zemo, dan para pahlawan super itu terjadi di 'realita alternatif' yang dibuat Strange. Tapi ... kenapa Gia bisa sampai sekaget itu?

"H-hai," Peter menyapa, mulai tak nyaman dengan tatapan takjub gadis kecil itu, "MJ ada di rumah?"

Bukannya menjawab, Gia menarik tangannya dan membawanya ke halaman belakang rumah. Peter terhenyak melihat apa yang ada di hadapannya. Bukan terkejut, ia justru kagum. Sayang, Gia tak memberikan Peter kesempatan untuk menikmati pemandangan maskulin itu dulu. Gadis kecil itu langsung menarik Peter ke sisi kakaknya.

LEGACY [Fan Fiction] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang