11. Care

2.2K 342 8
                                    

Kalo lupa baca aja chapter sebelumnya oke....
















Sesampainya di hotel, Taehyung langsung menuju meja resepsionis untuk mengambil kunci kamar. Ada dua kunci di tangannya, Taehyung memberikan salah satunya pada Irene.

"Ini kunci kamarmu." Irene menerima kunci pemberian Taehyung.

"Kau langsung istirahat saja, besok pagi kita akan menemui klien." jelasnya.

"Baiklah." ucap Irene sambil mengangguk. Setelah itu Taehyung berjalan terlebih dahulu menuju kamar hotelnya.

Irene melihat jam kehidupannya yang kembali berjalan. Perempuan itu menghela nafas dan mengikuti langkah Taehyung.

****

Irene terusik dalam tidurnya karena mendengar suara seseorang yang tengah menggedor pintunya dengan tidak sabaran. Perempuan itu bangun dari tidurnya dan berjalan untuk membukakan pintu. Dengan mata yang setengah terpejam Irene membuka pintu kamarnya dengan keadaan yang masih acak-acakan tetapi tidak menghilangkan kecantikannya.

Sementara itu orang di hadapan Irene membulatkan matanya, bagaimana tidak, saat ini Irene hanya menggunakan kaos kebesaran dan celana pendek diatas paha ditambah dengan rambut yang acak-acakan.

"Ekhem..." Taehyung berdeham yang membuat Irene sadar sepenuhnya. Detik berikutnya, ia membulatkan matanya setelah menyadari betapa kacau dirinya sekarang, dengan segera Irene bersembunyi di belakang pintu.

"Taehyung-ssi." pekiknya.

"Lima belas menit lagi kita akan rapat aku tunggu kau di bawah." tepat setelah berucap, Taehyung langsung pergi dengan senyum yang terpatri di wajahnya. Sungguh, Irene benar-benar cantik walaupun dengan wajah khas bangun tidur.

Sementara itu Irene gelagapan, lima belas menit bukanlah waktu yang lama. Dengan segera ia berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

****

Tepat lima belas menit Irene sudah selesai. Setelah mengunci kamarnya Irene langsung berlari menuju lift yang untungnya masih sepi karena memang saat ini masih pukul setengah tujuh pagi.

Di dalam lift Irene menata rambutnya dan juga tidak lupa ia memakai sedikit lipstik berwarna pink di bibirnya. Setelah pintu lift terbuka, Irene dengan tergesa-gesa berjalan untuk mencari Taehyung. Di kejauhan Irene dapat melihat lelaki yang sedang ia cari sedang berdiri membelakanginya sambil menerima sebuah telpon. Irene mendekat ke arah Taehyung.

Setelah menerima telfon, Taehyung berbalik dan betapa terkejut dirinya ketika melihat Irene sudah ada di belakangnya.

"Oh kau sudah datang, baiklah kita langsung berangkat saja. Tempatnya lumayan jauh jadi kita harus segera ke sana." ucapnya panjang lebar.

"Baik Pak." jawab Irene sambil mengangguk. Mereka berjalan menuju parkiran, tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan mereka. Keduanya langsung memasuki mobil yang telah Taehyung sewa.

Di dalam mobil, Irene maupun Taehyung hanya diam. Kalau boleh jujur, sebenarnya Irene sangat lapar, dia belum makan dari kemarin malam. Namun karena tadi ia terburu-buru jadi belum sempat sarapan. Irene hanya memegang perutnya.

Kali ini bukan Taehyung yang menyetir, karena ia telah menyewa mobil sekaligus supir. Jadi ia duduk di belakang bersama Irene.

Taehyung melirik sekilas ke arah Irene yang dari tadi hanya diam sambil memegang perutnya. Lelaki itu berfikir, apa Irene sakit? Sedetik kemudian ia ingat bahwa perempuan itu belum sempat sarapan.

"Pak kita berhenti dulu di restoran itu." ucap Taehyung pada sang supir sambil menunjuk pada sebuah restoran.

"Baik." ucap sang supir.

Dalam hati Irene bertanya kenapa atasannya itu malah mampir ke restoran. Bukankah itu akan memakan waktu, sedangkan mereka berdua harus datang ke tempat yang lumayan jauh.

Mereka berdua turun dari mobil, Taehyung berjalan terlebih dahulu memasuki restoran dan diikuti Irene di belakangnya.

Setelah memesan makanan, mereka mencari tempat duduk di dekat jendela. Dari sini mereka bisa melihat orang berlalu lalang di trotoar. Tak lama kemudian makanan datang, tapi anehnya ini hanya seporsi.

Oh ya ampun makanan ini kelihatan lezat, tapi ini hanya seporsi. Dasar bos pelit.

Tanpa sadar Irene memandangi makanan itu yang membuat Taehyung tersenyum dalam hati.

"Apa yang kau lihat, cepat makanlah."

"Huh?" apa Irene tidak salah dengar, jadi makanan ini untuknya.

"Makanlah, aku tau kau belum sarapan. Cepat waktu kita tidak banyak." ucap Taehyung.

"Ba-baiklah." Irene makan dengan lahap, tanpa Irene ketahui Taehyung tersenyum melihatnya. Namun mata Taehyung menangkap sesuatu di ujung bibir Irene, dengan tidak sadar Taehyung mengusap ujung bibir Irene menggunakan jarinya. Gadis itu mematung melihat sikap Taehyung, mereka saling tatap sampai pada akhirnya Taehyung berdeham dan menarik tangannya kembali, ia memilih untuk menyibukkan diri dengan ponselnya untuk menghindari tatapan Irene.

Sementara Irene menundukkan kepala sambil melanjutkan makan.

Setelah beberapa menit, Irene selesai makan. Gadis itu melirik ke arah Taehyung yang masih sibuk memainkan ponselnya.

"Ekhem... terimakasih atas makanannya, Pak." ucap Irene yang membuat Taehyung mengalihkan pandangan dari ponselnya. Lelaki itu meliriknya sekilas sambil mengangguk.

"Baiklah, kita harus pergi sekarang." ucap Taehyung yang diangguki Irene.

Mereka melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi.

****

Akhirnya pertemuan dengan klien Taehyung berjalan dengan lancar, kini mereka berdua dalam perjalanan menuju hotel. Namun tiba-tiba pundak Taehyung terasa berat, saat ia menoleh, lelaki itu mendapati Irene yang tengah tertidur di bahunya. Dengan perlahan Taehyung menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik gadis itu, tak lama kemudian Taehyung ikut memejamkan matanya, menyandarkan kepalanya di atas kepala Irene.

Selang beberapa jam, keduanya sampai di parkiran, sang sopir mencoba untuk membangunkan Taehyung, dan untungnya lelaki itu langsung bangun. Dia melirik ke arah Irene yang masih tertidur pulas. Taehyung tidak tega membangunkannya, akhirnya ia putuskan untuk menggendong Irene menuju kamarnya, karena tidak mungkin juga ia membawa ke kamar Irene, kuncinya saja ia tidak tahu Irene simpan di mana.

Taehyung menggendong Irene sambil sesekali mencuri pandang ke arah gadis itu. Sesampainya di kamar, Taehyung membaringkan Irene di atas ranjangnya dengan perlahan, menaikkan selimut di atas dada dan tidak lupa ia melepas sepatu milik Irene. Setelah itu Taehyung pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

__________

TBC

Maaf ya aku baru bisa update, karena jujur aku bingung mau nyambungin ke konfliknya gimana. Soalnya aku udah buat konfliknya, tapi aku masih bingung buat gabungnya. Takutnya nanti malah jelek makanya aku timbang" dulu.

Jadi buat para readers ku tercintah, harap bersabar ya....

Makasih pengertiannya ☺️

Beside You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang