168 hari 10 jam
Waktu terus berjalan, meskipun Irene mencoba untuk selalu berada di dekat Taehyung. Irene sadar jika dia tidak bisa selamanya berada di dekat Taehyung dan tidak bisa selamanya bergantung pada Taehyung.
Sepulangnya dari Busan kemarin, tidak ada yang berubah, hanya saja waktunya sedikit melambat karena lelaki itu. Tetapi tetap saja lama-kelamaan dia juga akan tiada.
Gadis itu sedang berdiri di depan jendela menikmati semilir angin malam yang menyejukkan ini. Sesekali memejamkan mata tatkala angin dingin menerpa permukaan wajahnya yang cantik.
Saat sedang asik menikmati semilir angin, ponselnya tiba-tiba bergetar. Irene melirik ke arah ponselnya di atas nakas. Dengan langkah gontai Irene mengambil ponsel itu dan mengangkat panggilan dari atasannya, siapa lagi kalau bukan Taehyung.
"Halo."
"Halo, Rene."
"Ya, ada apa, Taehyung-ssi?"
"Emm.... begini, bolehkah aku minta bantuanmu?"
"Selagi bisa, saya akan bantu."
"Bisakah kau datang ke rumah ku nanti malam? tenang saja aku sendiri yang akan menjemputmu."
Irene mendadak diam, memikirkan apa yang harus dia lakukan. Jujur Irene sedikit takut jika bertemu keluarga Taehyung, apalagi dia bukan siapa-siapa bagi Taehyung. Tapi untuk apa lelaki itu mengajak dirinya ke rumahnya.
"Irene-ssi?"
Ucap Taehyung sekaligus membuyarkan lamunan Irene.
"Huh... ba-baiklah." terdengar helaan nafas lega dari lawan bicaranya di seberang sana.
"Terimakasih Irene-ssi."
"Ya, sama-sama Taehyung-ssi."
Tut.
Setelah panggilan itu terputus, Irene menghempaskan dirinya di ranjang sambil menghela nafas. Gadis itu melirik ke arah jam dinding.
16.30
Yang berarti Irene punya waktu dua setengah jam sebelum Taehyung menjemputnya nanti malam. Tanpa dia sadari dirinya tertidur saat itu juga.
****
"Taehyung." yang di panggil memberhentikan langkahnya dan menoleh pada Taeyeon yang memanggilnya.
"Ada apa Ma?"
"Jangan lupa nanti ada makan malam deng-"
"Ma, tolong jangan paksa Tae. Karena aku tidak mencintainya sedikit pun."
"Cinta hadir karena terbiasa sayang." jelas Taeyeon dengan lembut.
"Tapi Tae mencintai orang lain." suaranya tiba-tiba mengecil, benarkah apa yang dikatakannya. Benarkah dia sudah menaruh hati pada perempuan itu. Kemudian lelaki itu kembali menghadap sang Ibu.
"Dan aku akan membawanya nanti malam." Taeyeon sedikit terkejut mendengar penuturan dari putra semata wayangnya itu.
"Baiklah, tapi Mama tidak bisa menentang kehendak Papa mu." setelah berkata demikian Taeyeon pergi dari hadapan Taehyung.
****
Tiba-tiba Irene terbangun, detik berikutnya Irene membelalakkan mata saat melihat jam dindingnya menunjukkan pukul 18.15, oh astaga dia harus segera bersiap sekarang. Dengan tergesa-gesa, gadis itu menuju kamar mandi.
Selesai mandi, Irene langsung memilih pakaian yang sekiranya pantas untuk ia pakai. Setelah menemukan pakaian yang menurutnya pantas, Irene segera memakainya dan tidak lupa ia memoles wajahnya dengan make up tipis, namun tetap saja dia terlihat cantik, karena memang pada dasarnya gadis itu sudah cantik dengan atau tanpa make up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You ✓
Fantasy(completed) Pada hari itu, setelah terjadi peristiwa yang hampir menewaskan dirinya. Irene harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa dirinya memiliki kelebihan bisa melihat sisa waktunya hidup di dunia. Setiap bangun dari tidurnya, Irene selalu diland...