29. Painful

1.8K 252 26
                                    

Pagi harinya Taehyung pergi untuk melihat keadaan kantornya yang beberapa hari ini ia tinggalkan. Saat sampai di kantor seperti biasa semua karyawan menyapanya dengan ramah begitu juga dengan Taehyung yang tak kalah ramah membalas sapaan mereka, walaupun hatinya tidak baik-baik saja, tapi paling tidak ia harus bersikap profesional bukan?

Taehyung masuk ke dalam ruangannya, baru saja ia duduk tiba-tiba ponselnya bergetar. Ia mendapati nama Yubin tertera di ponselnya, dengan cepat Taehyung mengangkat panggilan itu, barang kali ada sesuatu yang penting.

"Halo."

"Halo, Pak Taehyung saya ingin memberitahukan sesuatu."

"Ya, katakan saja."

"Jadi begini Pak, proyek Bapak yang ada di Busan mengalami sedikit masalah. Mau tidak mau anda harus turun tangan ke sana."

"Baiklah, urus segala keperluan untukku pergi ke sana."

"Baik Pak." selesai mematikan telepon, Taehyung memijat pelipisnya sambil menghela nafas. Ini masih pagi, tapi ia justru di suguhkan oleh berita seperti ini. Berapa banyak masalah lagi yang akan dia hadapi kali ini. Belum selesai dengan pencariannya terhadap Irene, kini muncul masalah lagi untuknya. Tampaknya kesabaran Taehyung diuji oleh Tuhan kali ini, atau mungkin ia pernah berbuat dosa, sehingga masalah datang padanya bertubi-tubi.

Laki-laki itu bangkit dari tempat duduknya kemudian berjalan keluar kantor untuk memasuki mobilnya yang sebelumnya telah Yubin siapkan. Taehyung sudah berada di dalam mobil, ia melihat Yubin datang ke arahnya, tapi tunggu–kenapa Yerin ikut berjalan di belakangnya...jangan bilang jika Yerin akan menemaninya ke Busan. Taehyung menggeleng pelan menghilangkan segala pikirannya.

Yubin mengetuk jendela kaca mobil Taehyung yang langsung di buka oleh sang pemilik.

"Pak saya tidak bisa ikut pekerjaan saya masih banyak yang belum terselesaikan. Jadi saya meminta bantuan Yerin untuk menemani Bapak." dugaan Taehyung tepat sekali bahwa wanita itu pasti ikut. Sekarang bagaimana ia butuh seseorang yang akan membantunya, Taehyung juga tahu jika tugas Yubin sangat banyak.

"Apa tidak ada orang lain lagi." tanya Taehyung sambil melirik sekilas ke arah Yerin yang menundukkan kepalanya sedari tadi.

"Tidak ada Pak, Doyeon juga kebetulan izin tidak masuk hari ini." tidak ada pilihan lain, terpaksa Taehyung mengiyakan ucapan Yubin.

"Baiklah, cepat masuk!" ucap Taehyung dengan nada memerintah. Yerin mengangguk sambil tersenyum lalu masuk ke dalam mobil Taehyung, dalam hati ia sangat berterimakasih pada Yubin yang memilihnya untuk menemani Taehyung.

Mobil yang di kendarai Taehyung itu berjalan membelah jalanan kota. Yerin melirik ke arah Taehyung yang fokus menyetir, sialnya dia semakin tampan jika sedang fokus begini.

"Jangan melihatku begitu, aku tidak nyaman." Yerin tersentak saat Taehyung berbicara, rupanya laki-laki itu mengetahui jika ia mencuri-curi pandang ke arahnya. Dengan cepat Yerin mengalihkan pandangannya ke depan.

"Maaf..." selanjutnya hanya keheningan menyelimuti keduanya di dalam mobil itu.

Beberapa jam kemudian mereka berdua telah sampai di depan kantor Taehyung yang berada di Busan. Kantor Taehyung di sini tidak sebesar miliknya yang ada di Seoul, pekerjanya pun tidak sebanyak di Seoul.

Yerin mengikuti Taehyung dari belakang memasuki kantor, ada rapat dengan kolega baru untuk menaikkan saham perusahaannya yang ada di sini. Seperti biasa Taehyung selalu melakukan presentasi dengan baik sehingga banyak kolega yang mau bekerja sama dengannya.

Setelah rapat, rupanya rekan bisnisnya itu mengajak dirinya beserta Yerin untuk makan siang bersama, sebenarnya Taehyung enggan. Namun demi bisnis ia harus mau, karena perusahaan ini juga berdampak pada perusahaannya yang ada di Seoul.

Mereka sampai di depan sebuah restoran mewah. Saat di meja makan semua telah di siapkan, berbagai hidangan serta minuman telah tersedia lengkap dengan makanan penutup. Baik Taehyung maupun rekan bisnisnya makan dengan nikmat. Setelah melakukan makan siang bersama, Taehyung pamit untuk kembali ke kantor.

"Terimakasih atas makan siangnya, Tuan Lee." ucap Taehyung dengan tersenyum ramah.

"Sama-sama Tuan Kim, senang bekerja sama dengan anda."

Setelah pamit untuk kembali, Taehyung berjalan menuju mobilnya. Yerin dengan setia mengekor di belakang Taehyung. Sebenarnya laki-laki itu sedikit heran kenapa wanita ini diam saja sejak tadi pagi.

Di dalam mobil Taehyung melirik ke arah Yerin lalu mengalihkan pandangan dengan cepat. Wanita itu hanya memandang kosong ke arah jendela.

"Ekhem...tumben kau tak banyak bicara." setelah hening beberapa saat, akhirnya Taehyung memulai obrolan.

"Bukankah itu membuatmu merasa tidak nyaman?" benar juga, ada apa denganmu Taehyung....

"Lagi pula aku sudah sadar jika kamu milik orang lain sekarang, ya walaupun aku masih menaruh perasaan terhadapmu. Tapi aku tidak akan merusak hubungan kalian." tambahnya, Taehyung sedikit terkejut mendengar penuturan Yerin, inilah sifat Yerin yang Taehyung kenal. Ia tahu sebenarnya wanita ini baik hati namun keadaan lah yang kadang membuatnya menjadi sedikit egois.

"Baguslah jika kau sudah sadar dan mengerti." jawab Taehyung datar.

Mata Taehyung melirik ke arah mini market yang ada di depannya, kemudian ia menepi untuk memarkirkan mobilnya.

"Aku ingin membeli minuman sebentar." saat Taehyung ingin keluar Yerin menahannya.

"Tunggu, aku juga ingin membeli sesuatu." melihat Taehyung menganggukkan kepala, wanita itu langsung mengikuti langkah Taehyung yang berjalan lebih dulu.

Selesai membeli barang yang mereka butuhkan, keduanya langsung kembali ke mobil. Namun mata Yerin berbinar saat melihat kedai es krim di seberang sana.

"Taehyung aku ingin membeli es krim yang ada di seberang sana."

"Hem, cepatlah." jawab Taehyung, Yerin mengangguk dengan semangat. Saking semangatnya sampai ia tidak tahu jika ada mobil yang melaju dengan cepat, Taehyung yang melihat itu langsung menarik tubuh Yerin hingga mereka terguling dengan tubuh Taehyung yang menindih tubuh Yerin. Keduanya saling memandang satu sama lain.

Sementara itu, Irene yang kebetulan ingin pergi ke minimarket mendadak perih sekaligus terkejut melihat pemandangan di depan matanya itu. Ia mengepalkan tangannya berusaha agar air matanya tidak jatuh namun gagal, seberapa besar usahanya tetap saja ia tidak bisa menahan air matanya lagi, hatinya terlalu sakit.

Taehyung mengalihkan pandangan ke arah lain, seketika ia membeku saat melihat gadis yang selama ini ia rindukan berdiri kaku dengan air mata yang mengalir.

"Irene..." gumamnya, dengan cepat Taehyung bangun dari posisinya, ini tidak benar gadisnya pasti salah paham. Taehyung harus cepat meluruskan masalah ini.

_________________

TBC

Sebenernya aku gak update sekarang, tapi waktu aku lihat pembacaku ternyata udah 20k😭
Meskipun belum sampai ratusan ribu, tapi aku seneng banget.

Ini berkat kalian semua yang udah mau baca cerita aku yang gak jelas ini, makasih banyak....aku sampe terharu😭 terserah kalian mau ngatain aku alay atau apa, intinya aku lagi seneng banget sekarang.

Sekali lagi makasih❤️

Jangan bosen-bosen ya baca ceritaku:)

Beside You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang