20. Marah?

2.1K 274 7
                                    

Irene menggeliat dalam tidurnya saat sinar matahari berhasil menerobos jendelanya. Gadis itu meregangkan tangannya, sedikit melirik ke arah pergelangan tangannya yang Taehyung tutup dengan sapu tangan semalam. Dengan perlahan Irene membuka sapu tangan itu.

160 hari 3 jam

Jamnya kembali berjalan, apa Taehyung tidak ada di rumah? pikirnya. Ia memutuskan untuk mengecek keberadaan Taehyung. Saat dia melewati kamar Taehyung, Irene mengetuk pelan.

"Tae...." namun tidak ada jawaban, akhirnya Irene mencoba masuk ke dalam dan tidak menemukan Taehyung di sana, kamarnya pun sudah tertata rapih. Irene memutuskan untuk mengecek di dapur.

Saat sampai di dapur, sudah ada sepiring nasi goreng dengan telur mata sapi berbentuk hati di atasnya, degan segelas susu dan secarik kertas. Irene lebih memilih untuk membaca kertasnya terlebih dahulu.

Morning, Bae

Maafkan aku ya, tidak bisa sarapan denganmu karena ada sedikit masalah di kantor, jadi aku harus berangkat lebih awal. Oh iya, aku sudah memasakkan nasi goreng untukmu semoga kamu suka ya....

Selamat makan cintaku

- Taehyungnya Bae ❤️

Senyum mengembang begitu saja di bibir Irene, ini yang dia suka dari Taehyung, laki-laki itu selalu peduli dengannya. Dan lihat betapa romantisnya Taehyung ini, jika ada laki-laki itu di sini, pasti sudah Irene cubit pipinya dengan gemas.

Irene duduk di meja makan sambil memakan nasi goreng buatan Taehyung. Ya meskipun rasanya sedikit hambar, tapi Irene menyukainya, pasti Taehyung sudah bekerja keras untuk memasak sepiring nasi goreng ini. Tak butuh waktu lama bagi Irene untuk menghabiskan nasi gorengnya, tidak lupa Irene meminum segelas susu yang telah Taehyung siapkan dengan sekali teguk.

Sebuah ide pun terbesit dalam benak Irene, ia berencana untuk membawakan Taehyung bekal. Irene kenal betul, orang seperti Taehyung jika sedang sibuk pasti akan melupakan semuanya termasuk sarapan. Ia yakin Taehyung pasti belum sarapan. Dengan gesit Irene memasak makanan untuk Taehyung yang akan ia bawa ke kantor nanti.

****

Irene berjalan memasuki kantor dengan senyum yang terbit di bibirnya. Tidak lupa juga ia menyapa para karyawan yang lewat, oleh sebab itu Irene sangat disukai banyak orang karena sifatnya yang ramah dan periang.

Sebelum membuka pintu Taehyung, gadis itu sedikit melirik melalui celah pintu yang ternyata tidak tertutup rapat. Bisa Irene lihat dengan jelas jika Taehyung sedang sarapan bersama dengan mantan kekasihnya itu. Bahkan mereka bercanda dan tertawa bersama, sungguh terlihat bahagia sekali. Pikiran Irene jadi berkeliaran kemana-mana.

Jadi ini alasan Taehyung berangkat pagi sekali? Agar dia bisa sarapan dengan Yerin itu. Ternyata dia lebih memilih sarapan dengan Yerin dari pada aku.

Irene pun mengurungkan niatnya dan berbalik menuju ruangannya dengan tidak bersemangat. Baru saja ia dibuat melayang oleh Taehyung, dan lihat sekarang laki-laki itu bahkan tertawa bahagia dengan wanita lain.

"Sepertinya mereka sangat bahagia." gumamnya sambil duduk di kursinya. Irene meletakkan bekal yang dia buat dengan kasar. Tidak peduli jika makanan itu akan berantakan, moodnya benar-benar hancur.

Gadis itu meletakkan kepalanya pada lipatan tangannya di atas meja. Ia hanya perlu menenangkan pikirannya.


Sementara itu Taehyung sedang asik memakan sarapannya dengan Yerin. Sebenarnya ia juga tidak tahu jika perempuan itu tiba-tiba mengajaknya sarapan, awalnya Taehyung menolak namun Yerin tetap saja memaksa dan akhirnya terpaksa Taehyung harus menerima ajakannya.

"Yerin-ah, aku harus pergi." ujar Taehyung gelisah sambil melirik jam tangannya.

"Kemana?"

"Aku ingin ke ruangan Irene, memastikan apa dia sudah datang atau belum?" mendengar kegelisahan Taehyung, membuat Yerin tersenyum miris.

Ck, gadis itu lagi.

"Baiklah kalau begitu sampai jumpa, dan terimakasih telah menemaniku sarapan pagi ini." Yerin mencoba mengusap lengan Taehyung yang langsung di tepis oleh lelaki itu.

"Ya, karena paksaan mu juga kan?" Yerin mendengus tidak suka.

"Dan jaga batasan mu Yerin! aku tidak suka jika kau menyentuh ku, mengerti?" setelahnya Taehyung langsung pergi keluar ruangan. Menyisakan Yerin yang kini tengah bersedekap sambil menatap punggung Taehyung yang semakin menjauh.

"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menolakku, Taehyung sayang."

****

Dengan perlahan Taehyung membuka pintu ruangan Irene, kemudian dahi Taehyung mengernyit saat melihat Irene yang menelusupkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.

Laki-laki itu menghampirinya sambil menarik kursi di sebelah Irene. Ternyata suara kursi itu berhasil membangunkan Irene.

"Taehyung?"

"Hmm... kenapa kamu terkejut seperti itu?"

"Ah tidak apa-apa."

"Apa kamu pusing?" ucap Taehyung sambil menangkup wajah Irene yang langsung di tepis pelan oleh sang gadis.

"Aku baik-baik saja." Sebelum melihat mu dengannya tadi, lanjutnya dalam hati.

Kemudian mata Taehyung tidak sengaja melirik ke arah kotak makan yang berada di atas meja, lalu diambil begitu saja olehnya.

"Apa ini untuk ku?" tanya Taehyung sambil tersenyum senang.

"Tidak, itu untuk diriku sendiri." jawab Irene datar.

"Yah.... padahal aku sangat lapar." ucap Taehyung dengan wajah yang dibuat-buat seakan dia merajuk.

"Tidak usah berbohong, aku tahu kamu sudah sarapan." Irene memutar bola matanya malas. Sementara Taehyung terkejut mendengar ucapan Irene, jangan bilang jika Irene tahu bahwa dia sarapan dengan Yerin tadi pagi.

"Apa kamu–"

"Ya, aku melihatnya. Kamu sarapan dengan MANTAN KEKASIH MU ITU KAN?" ucap Irene penuh penekanan.

"Irene aku–"

"Sudahlah aku capek Taehyung, sebaiknya kamu pergi." Irene memijit pangkal hidungnya sambil terpejam.

"Aku akan makan bekal yang kamu buat, lagi pula aku hanya makan sedikit tadi." Taehyung mencoba membujuk Irene agar tidak marah, ia tahu kekasihnya itu pasti sudah bersusah payah memasakkan bekal untuknya, dan betapa bodohnya dia malah menerima makanan pemberian Yerin.

"Tidak perlu, aku akan membagikannya pada yang lain." Irene merebut kotak bekal itu dari tangan Taehyung.

"Tapi Rene–"

"Ck, apa lagi sih Tae."

"Aku ingin makan masakan buatan kamu."

"Makan saja masakan buatan Yerinmu itu!" ujar Irene kelewat ketus.

"Aku akan makan dengan yang lain. awas! minggir kamu!" Taehyung menelan ludah susah payah sambil bergeser untuk memberi Irene jalan. Jika sudah begini mau tidak mau dia harus mengalah terlebih dahulu, dari pada Irene tidak ingin berbicara dengannya lagi. Mungkin nanti jika amarahnya sedikit mereda Taehyung akan mencoba bicara dengan baik-baik.

Sabar Taehyung sabar, ini juga salahmu.

____________________

TBC

Beside You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang