Sudah seminggu Taehyung di rawat, keadaannya mulai berangsur-angsur pulih. Kata Dokter mungkin sekitar dua hari lagi ia boleh pulang. Namun Taehyung harus menggunakan kursi rodanya satu minggu ke depan.
Pagi hari ini, Irene belum datang ke rumah sakit Taehyung juga tidak tahu kenapa, namun gadis itu bilang ia akan datang siang hari nanti. Di dalam ruangan hanya ada Yerin dan Taeyeon yang duduk sambil memakan sarapannya, begitu pula dengan Taehyung meskipun sedikit tak bersemangat, ia harus mengisi perutnya untuk minum obat.
"Taehyung ada yang ingin Mama bicarakan." ujar Taeyeon setelah menyelesaikan sarapannya.
"Ada apa Ma?"
"Begini...." Taeyeon melirik Yerin yang terlihat cemas.
"Mama dan Papa berniat menikahkan mu dengan Yerin." Taehyung langsung menjatuhkan sendoknya lantaran terkejut.
"Apa! Tidak, aku tidak mau!" Taehyung sungguh muak dengan semua perjodohan yang orangtuanya lakukan, dulu Jisoo sekarang Yerin. Oh ayolah Taehyung bukan anak kecil lagi, ia adalah lelaki dewasa yang berhak memutuskan pendamping hidupnya kelak, dia juga tahu mana yang baik untuknya.
"Tolong Taehyung, jangan menolak untuk kali ini, bukankan kalian pernah memiliki rasa satu sama lain. Itu bagus, kalian akan mudah untuk jatuh cinta kembali bukan?"
"Tapi Ma–"
"Mama tidak mau tau kamu harus menikah dengan Yerin! Tidak ada bantahan untuk kali ini!" ucap Taeyeon dengan sedikit keras, membuat Taehyung mendengus kesal dan melirik tajam ke arah Yerin yang setia menundukkan kepalanya. Namun atensi Taehyung beralih ke pintu di mana seorang gadis berdiri kaku, bahkan ia tidak sadar jika buah yang dibawanya jatuh berserakan.
"Irene..." lirihnya. Sementara gadis itu berjongkok untuk mengambil buah yang telah ia jatuhkan. Dalam hati sungguh ia merasa sakit, lagi-lagi takdir mempermainkannya. Cobaan seolah tak pernah berhenti menghampirinya.
Taehyung hanya bisa memandang gadisnya dari atas ranjang, ia merutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menolong sang pujaan hati. Selesai mengambil buah-buahan yang jatuh. Irene memberikannya kepada Taeyeon.
"Maaf Tante buahnya sempat jatuh, tapi tenang saja ini tidak kotor."
"Irene bisa kita bicara?" ucap Taeyeon yang diangguki oleh Irene. Saat melihat mereka berdua keluar ruangan Taehyung berteriak.
"Ma, tolong jangan sakiti Irene!! Ck sial!" Taehyung menatap Yerin.
"Yerin." gadis itu mendongak menatap iris gelap milik Taehyung, tatapannya seolah mengintimidasi.
"Aku mohon jangan turuti kemauan Mama." air mata Yerin menetes, jadi secara tidak langsung Taehyung menolaknya. Lagi-lagi ia selalu kalah dengan Irene.
"Tapi kenapa Tae..." ujarnya dengan diiringi air mata.
"Karena aku sudah tidak mencintaimu Yerin-ah, perasaanku telah hilang, maafkan aku." Taehyung menundukkan kepalanya. Bagaimanapun hati tidak bisa di bohongi, Taehyung tidak ingin gadis itu sakit hati nantinya.
"Aku tau, tapi apa tidak bisa kita memulainya kembali Taehyung?" lelaki itu kembali menatap Yerin.
"Apa maksudmu, apa kau ingin aku menikahimu tanpa adanya cinta?" sungguh Taehyung tidak habis pikir dengan jalan fikiran gadis itu.
"Cinta ada karena terbiasa Taehyung, mungkin kau akan mencintai ku lagi setelah kita menikah nanti." Yerin mendekat ke arah Taehyung sambil menggenggam tangan lelaki itu.
"Aku mohon Taehyung, menikahlah dengan ku." Taehyung melepas genggaman tangan Yerin darinya.
"Aku tidak bisa, aku sangat mencintai Irene kau pun tau itu. Dan aku berniat untuk menikahinya setelah keadaanku pulih. Kau pantas mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dariku Yerin." tangis Yerin kembali pecah, ia menangis sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside You ✓
Fantasy(completed) Pada hari itu, setelah terjadi peristiwa yang hampir menewaskan dirinya. Irene harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa dirinya memiliki kelebihan bisa melihat sisa waktunya hidup di dunia. Setiap bangun dari tidurnya, Irene selalu diland...