16. With You

2.4K 329 27
                                    

Setelah menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan Taehyung. Ternyata dia membawa Irene ke sebuah pantai. Lelaki itu menoleh menghadap Irene yang sepertinya sedang melamun.

"Bae, sayang." detik itu juga Irene tersadar dari lamunannya.

"Ah... ya?"

"Kenapa kamu melamun, apa ada masalah?" tanya Taehyung dengan dahi yang berkerut.

"Tidak kok, aku tidak apa-apa." jawab Irene sambil tersenyum.

"Baiklah, ayo keluar. Kita sudah sampai." ajak Taehyung. Benar juga, Irene baru sadar jika mereka telah sampai, gadis itu mengedarkan pandangannya, terlihat hamparan air dan deburan ombak menjadi objek utamanya.

Irene segera menyusul Taehyung yang keluar terlebih dahulu, menyamakan langkahnya dengan sang kekasih. Taehyung menghentikan langkahnya untuk menghadap Irene.

"Apa kamu senang?"

"Hm, aku sangat senang, terimakasih."

Taehyung menggenggam tangan Irene sambil berjalan menyusuri pantai. Lagi-lagi Taehyung melihat kekasihnya ini melamun. Lelaki itu menghentikan langkahnya dan memegang kedua bahu Irene agar menghadapnya.

"Ada apa, hm. Kenapa kamu dari tadi melamun, apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dariku?" Irene menatap mata Taehyung, menyiratkan kesedihan di dalamnya yang entah Taehyung sadari atau tidak.

"A-aku.... aku–"

"Apa kamu masih ragu padaku, tidak bisakah kamu menceritakannya padaku, Rene?"

"Bukan begitu, hanya saja aku bingung harus memulai dari mana." tangan Taehyung terangkat untuk mengusap pipi Irene.

"Katakanlah, aku akan menjadi pendengar yang baik." ucap Taehyung mencoba meyakinkan Irene.

"Baiklah, aku ingin bertanya jika suatu hari nanti aku meninggalkan mu untuk selamanya, apa yang kau lakukan?" tanya Irene tiba-tiba, membuat Taehyung menurunkan tangannya dari pipi Irene. Tatapannya berubah menjadi serius kali ini.

"Apa maksudmu?" tanya Taehyung tidak mengerti, Irene menghela nafas.

"Waktuku tidak banyak Tae." lirihnya.

Deg.

"Tunggu-tunggu katakan dengan jelas aku tidak menge–"

"WAKTUKU TIDAK BANYAK TAEHYUNG, AKU AKAN MATI HIKS....." teriak Irene dengan air mata yang mengalir dari pelupuk matanya.

"Tapi bagaimana bisa."

"Aku punya kelebihan bisa melihat sisa waktu ku di dunia, tidak hanya itu aku juga bisa melihat sisa waktu orang lain." jelasnya.

"Apa? la-lalu berapa sisa waktu mu?" ucap Taehyung terbata dengan mata yang memerah menahan tangis.

Irene melirik pergelangan tangan kirinya.

"163 hari 6 jam, dan aku akan mat–" sebelum Irene mengatakan hal yang tidak di inginkan, Taehyung segera mendekap gadisnya dalam pelukan.

"Itu tidak akan terjadi." kemudian Taehyung melepas pelukannya lalu menatap dalam mata Irene.

"Kalau begitu, katakan berapa sisa waktu yang kupunya?" Irene hanya menggeleng.

"Pengecualian untuk mu, karena aku tidak bisa melihat sisa waktu mu."

"Bagaimana mungkin, kamu bilang kamu bisa melihat waktu mu bahkan semua orang, tetapi kenapa melihat waktu ku tidak bisa, hah?!" tanpa sadar Taehyung telah berucap cukup keras.

"Aku juga tidak tahu, yang ku tahu hanya jika aku bersamamu waktu ku tiba-tiba berhenti."

"Apa itu benar?" Irene mengangguk.

Beside You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang