21. Baikan

1.9K 268 11
                                    

Irene duduk di salah satu bangku yang ada di kantin kantor seorang diri, kemudian ia membuka bekal yang berisikan kimbab buatannya dengan kesal.

"Pagi-pagi mood udah hancur aja, ck." gerutunya sambil memakan kimbab.

"Tuh cewek kecentilan banget sih, sok-sokan ngajak Taehyung sarapan lagi, cih."

Sekitar sepuluh menit makanannya sudah habis, namun Irene enggan untuk kembali ke ruangannya. Akhirnya Irene menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya.

Sudah hampir dua jam, Irene sangat bosan. Gadis itu memutuskan untuk kembali ke ruang kerjanya. Dengan langkah gontai Irene berjalan menuju lift, langsung memasukinya saat lift terbuka.

Saat keluar dari lift, baru saja dia akan melangkah menuju ruangannya namun tiba-tiba ada seseorang yang sengaja menyenggol bahunya sedikit keras sampai Irene terhuyung ke belakang. Setelah melihat sang pelaku, Irene lantas menatapnya dengan sinis.

Wanita ini lagi.

"Jalan itu pake mata, anda punya mata kan?" sindir Yerin pada Irene.

"Seharusnya anda yang jalan pake mata. Udah jelas-jelas situ yang nabrak saya. Dasar wanita penggoda!!" balas Irene tak mau kalah sambil memutar bola matanya malas.

"Apa kau bilang?!"

"WA.NI.TA.PENG.GO.DA." ujar Irene sambil menekankan di setiap kata-katanya.

"Berani-beraninya kau–" Yerin sudah siap melayangkan tangannya pada Irene yang memejamkan matanya.

Namun tidak terjadi apapun padanya membuat Irene membuka matanya kembali. Ternyata ada tangan lain yang menahan pergelangan tangan Yerin, siapa lagi kalau bukan sang pujaan hatinya, Taehyung.

****

Sudah dua jam berlalu sejak Irene pergi untuk memakan bekal yang dia bawa tadi, gadis itu masih belum kembali. Taehyung masih setia menunggu Irene di ruangan gadis itu.

Akhirnya Taehyung memutuskan untuk mencari keberadaan Irene. Saat di depan lift tidak sengaja dia melihat dua perempuan yang sedang bersitegang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Mata Taehyung menyipit untuk melihat kedua manusia itu yang sepertinya tidak asing bagi Taehyung, detik berikutnya mata Taehyung membulat sempurna saat tahu bahwa mereka adalah Irene dan Yerin.

Dengan cepat Taehyung berlari ke arah mereka berdua. Langkah kakinya semakin cepat tatkala Taehyung melihat Yerin siap melayangkan tangannya ke pada Irene.

"Berani-beraninya kau–"

Untung saja Taehyung dengan cepat menahan pergelangan tangan Yerin, lalu menghempaskannya begitu saja.

"Jangan coba-coba sentuh Irene sedikit apapun itu."

"Tae....." cicit Yerin sambil menggeleng.

"Dia yang mulai Taehyung-ah. Dia sudah mengatai ku sembarangan, aku tidak terima." tambahnya.

"Pasti Irene punya alasan jika dia berkata sembarangan tentang mu, benarkan sayang?" tanya Taehyung pada Irene, Yerin semakin geram mendengar Taehyung memanggil Irene dengan kata sayang.

Irene mengangguk membenarkan ucapan Taehyung.

"Dia memang wanita penggoda sayang, aku tidak suka kamu dekat-dekat dengannya." Irene mendekat ke arah Taehyung sambil bergelayut manja di lengan sang kekasih. Matanya tidak lepas dari Yerin, Irene menyeringai puas.

Rasain!! panas kan kamu, hahaha......

Dalam hati Irene tertawa saat melihat ekspresi tidak suka Yerin saat dirinya memeluk lengan Taehyung dengan manja.

"Eh kamu! jangan pegang-pegang Taehyung!" Yerin mencoba untuk melepas rangkulan Irene di lengan Taehyung. Namun laki-laki itu langsung mendorong bahu Yerin pelan.

"Apa-apaan sih!! Kamu gak berhak ya ngelarang Irene. Mending kamu pergi deh sekarang."

Mampus! hahaha, jahatnya aku dari tadi ketawa mulu hahaha.....

"Ck, kamu kok gitu sih Tae." Yerin merengek pergi dari hadapan mereka sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Setelah Yerin pergi, kini Taehyung mengalihkan pandangannya pada Irene. Tetapi Irene langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi datar dan melepas tangannya dari lengan Taehyung dengan kasar.

"Aku masih marah ya sama kamu." setelah berucap, Irene pergi begitu saja meninggalkan Taehyung yang mengerutkan dahi bingung dengan sikap Irene yang berubah-ubah.

"Irene, tunggu sayang." Taehyung berlari mengejar Irene menuju ruangan gadis itu.

Taehyung berhasil duduk di hadapan Irene yang hanya menatapnya datar. Laki-laki itu berdeham sebentar untuk menghilangkan rasa tegang di antara mereka berdua.

"Bae... jangan marah." ucap Taehyung sambil menggenggam tangan Irene di atas meja, kemudian mengecupnya sesekali.

"Aku minta maaf, jangan mendiamiku seperti ini." melihat wajah Taehyung yang memohon begini rasanya Irene tidak bisa lama-lama marah pada lelaki ini.

Irene menghela nafas sebentar sebelum berkata. "Aku tidak marah, hanya sedikit kesal saja."

Taehyung mendekat, berdiri di samping Irene dan memeluk gadisnya. Sementara Irene tidak menolak sama sekali pelukan Taehyung, justru ia semakin menenggelamkan wajahnya di perut Taehyung dan melingkarkan tangannya di sekitar pinggang lelaki itu.

"Maaf karena aku tidak sarapan dengan mu pagi tadi." ucap Taehyung.

"Hmm.... karena kamu sarapan dengan Yerin itu kan." ucap Irene dengan nada yang terkesan menyindir.

"Sayang dia yang memaksa tadi. Aku sudah mencoba menolak, tapi dia tetap memaksaku."

"Dan akhirnya kamu mau juga."

Taehyung memegang kedua bahu Irene sedikit memberi jarak agar ia bisa melihat wajah gadisnya yang sedang merajuk ini.

"Kamu mau aku memuntahkannya sekarang, hmm?"

"Ck, berlebihan." Irene memutar bola matanya malas.

"Aku janji, besok dan seterusnya aku hanya sarapan dengan mu saja. Sudah tidak usah cemberut begitu."

"Tetap saja, bagaimana jika kamu melihat aku sarapan dengan laki-laki lain, Hmm?" tanya Irene dengan nada yang seolah-olah menantang Taehyung.

"Tidak sayang, jangan lakukan itu. Aku kan sudah minta maaf tadi. Lagi pula masakannya tidak seenak masakan mu." Taehyung menangkup kedua pipi Irene yang sedikit tembam.

"Makanan buatan mu adalah nomor dua,"

"Kok nomor dua?" Irene mengernyit bingung.

"Karena yang nomor satu Ibu ku, hahaha......" Taehyung tertawa puas melihat wajah tidak bersahabat dari kekasihnya.

"Ish, Taehyung ih." Irene memukul pelan lengan kekar Taehyung sambil menahan senyumnya. Ia sudah deg-degan, Irene kira Yerin yang jadi nomor satu.

"Yaampun, aku gemas sekali melihat mu merajuk seperti ini." Taehyung memeluk Irene sekali lagi.

"Tae..... maafkan sikap ku yang kekanakan ini." ucap Irene sambil mempererat pelukannya.

"Iya sayang, itu artinya kamu sangat mencintai ku, aku senang." Taehyung mengusap lembut helaian rambut Irene.

"Terimakasih sudah memahami ku."

"Apa pun untukmu sayang." Irene tersenyum mendengarnya.

_____________

TBC

Jangan lupa vote dan komen, gratis kok wkwk.

Beside You ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang