"Aku duluan ya, dah!." pamit Joohyun pada teman seprofesinya.
Kaki Joohyun melangkah keluar dari ruangan guru dengan tas yang bertenger di bahunya, saat ini pukul empat sore. Sekolah masih nampak ramai karena sekolah ini tergabung menjadi satu dari sekolah dasar, High School hingga Senior High School. Itu mengapa sekolah ini masih ramai.
Netra Joohyun menangkap seorang gadis kecil yang duduk seorang diri di salah satu kursi di depan kelas. Segera Joohyun melangkahkan kakinya menuju gadis kecil itu.
"Naeun." sapa Joohyun ketika berada di samping Naeun.
"Ssaem!" seru Naeun.
Joohyun mendudukan dirinya di samping Naeun. "Mengapa belum pulang ?"
"Appa belum menjemput." jawab Naeun dengan bibir mengerucut lucu.
"Yasudah kalo begitu Ssaem temani ya ?" Naeun menganggukan kepalanya antusias. Joohyun pun tersenyum melihat respon Naeun tersebut.
"Mengapa Ssaem begitu cantik dan wangi ?" pertanyaan Naeun cukup membuat Joohyun terkejut.
Joohyun terkekeh kemudian mengusap surai panjang milik Naeun itu. "Semua perempuan pasti cantik, kalo wangi itu menggunakan parfume."
"Naeun juga cantik 'kan Ssaem ?"
"Tentu saja!" jawab Joohyun cepat, Naeun pun mengembangkan senyum lebarnya.
"Berarti Naeun mirip dengan Eomma" ucap Naeun dengan senyumnya yang tak luntur dari bibirnya itu, senyuman itu pun menular pada Joohyun.
Tak lama datang seorang pria berseragam berwarna hitam umurnya di perkirakan empat puluh lima tahunan menghampiri mereka.
"Non mari pulang, maafkan Ahjussi ya karena terlambat menjemput." ucap pria paruh baya itu.
Naeun segera turun dari kursi di bantu oleh Johyun. "Ssaem, Naeun pulang dulu ya. Ahjussi Jungsuk sudah jemput Naeun soalnya."
Joohyun menganggukan kepalanya dan tersenyum. "Iya, hati-hati ya."
"Siap! Dah Ssaem." pamit Naeun kemudian kaki kecilnya mulai melangkah mendekati Jungsuk dan meraih uluran tangan dari Jungsuk.
"Permisi Agassi." pamit Jungsuk kemudian berjalan sembari menuntun Naeun, sedangkan Naeun berjalan sembari melambaikan tangannya pada Joohyun.
Joohyun mengangguk sopan seraya tersenyum dan membalas lambaian tangan dari Naeun.
Joohyun melihat jam tangan yang melingkari pergelangan tangan kirinya tersebut. Sebentar lagi bus yang menuju rumahnya akan tiba, Joohyun segera melangkah pergi dari sana karena jarak halte dan sekolah lumayan jauh.
***********
"Ahjumma, appa mengapa belum pulang ? Ini 'kan sudah malam," ucap Naeun menopong dagunya diatas meja makan dengan bibir mengerucut, menatap Ahjumma Min Ah yang sedang menghidangkan beberapa makanan di meja makan.
Min Ah menghentikan kegiatannya dan menoleh kearah nona kecilnya itu. "Mungkin Tuan sedang ada banyak pekerjaan."
"Kenapa pekerjaannya tidak dikerjakan di rumah aja ? Atau Ssaem Appa galak jadi tak boleh bawa pulang ?" ucapan polos Naeun cukup membuat Min Ah terkekeh pelan.
"Ahjumma mengapa tertawa ?"
Min ah menggelengkan kepalanya. "Bukan apa apa Nona."
Naeun menganggukan kepalanya. "Ahjumma. Ahjumma tau tidak ?"
Min ah menggelengkan kepalanya. "Tau apa Nona ?"
Naeun mengembangkan senyuman di bibirnya, pikirannya menerawang pada saat di sekolah tadi. "Di sekolah Naeun punya Ssaem yang sangat cantik, terus Ssaem baik banget lagi sama-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romance"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...