Bab 15

6.7K 603 70
                                    

Joohyun menatap kearah tangannya yang sedang digenggam oleh Minho, kemudian menoleh kearah Minho yang tengah berjalan di sampingnya itu, pria itu pun menatapnya dengan senyuman di wajahnya.

"Kita kemana lagi ? Kau lapar ?"

"Boleh." Kemudian keduanya melangkah menuju salah satu restoran.

Saat ini Joohyun dan Minho tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan. Ini merupakan kencan mereka yang entah keberapa, semenjak jauh dari Naeun intensitas bertemu dengan Minho semakin banyak. Hampir setiap minggunya pria itu mengajaknya berkencan, minggu lalu pria itu mengajaknya untuk bertemu dengan orang tua Minho.

Keluarganya pun memiliki kepribadian yang sama dengan Minho, mereka sangat baik pada Joohyun. Saat Joohyun baru datang pun, Ibu Minho langsung memeluknya. Meskipun Joohyun telah bertemu dengan Ibu Minho sebelumnya saat tak sengaja bertemu di supermarket dengan Ibunya, tetap saja suasananya terasa berbeda.

Minho menepuk pundak Joohyun pelan. "Melamunkan apa heum ?"

Joohyun tersenyum seraya menggelengkan kepalanya kemudian mulai membuka buku menu. "Kau mau apa ?"

"Yang bikin kenyang."

Joohyun mengangguk kemudian menyebutkan makanan dan minuman, yang dia dan Minho inginkan pada pelayan yang sedang berdiri di sampingnya.

"Baik." Pelayan itu mencatatnya kemudian pergi meninggalkan Joohyun dan Minho.

Joohyun melihat sekeliling restoran yang lumayan banyak pengunjung, mungkin karena ini adalah malam minggu, itu mengapa banyak orang yang memutuskan untuk makan di luar.

Joohyun terlonjak saat Minho menggenggam tangannya di atas meja, pria itu tersenyum dan mengusap punggung tangan Joohyun dengan ibu jarinya.

"Aku mau bicara serius Joohyun."

Joohyun terdiam kemudian menegakkan tubuhnya dan menatap Minho yang berada di depannya itu.

"Aku tahu hubungan kita memang ada sangkut pautnya dengan orang tua kita, tapi jujur. Aku menikmati itu, apa kau pun menikmatinya ?"

Joohyun mengangguk, entahlah dia bungung.

"Aku mulai menyukaimu setelah beberapa pertemuan kita, apa hubungan ini bisa menjadi lebih serius ? Maksud ku, apa kau akan menerimaku jika aku melamarmu ?" Minho menatap Joohyun tepat di manik matanya, sedangkan Joohyun cukup terkejut mendengar penuturan tiba-tiba dari Minho.

Tangan kiri Joohyun yang bebas terangkat, meraba dadanya mencari apakah jantungnya berdetak cepat atau tidak. Hatinya merasa tak senang saat Minho berkata seperti itu.

"Joohyun ?"

Joohyun mengangkat wajahnya dan menatap Minho dengan senyuman tipisnya kemudian menarik tangan kanannya yang di genggam oleh Minho perlahan.

"A..aku tak bisa memutuskannya sekarang. Mian."

Minho nampak memasang senyum, kemudian menganggukan kepalanya. "Kamu masih berhubungan dengan pria kaku itu ?"

Joohyun mengerutkan keningnya. "Maksudmu ?"

"Pria yang berada di belakangmu." Joohyun segera menolehkan kepalanya mencari objek yang Minho katakan dan pandangannya berhenti pada seorang pria yang menggunakan kemeja merah maroon berbahan beludru tengah melamun, seperti tak menikmati acara makan malam itu.

" Joohyun segera menolehkan kepalanya mencari objek yang Minho katakan dan pandangannya berhenti pada seorang pria yang menggunakan kemeja merah maroon berbahan beludru tengah melamun, seperti tak menikmati acara makan malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang