Bab 18

6.5K 588 98
                                    

"Kalau mau pulang kau telfon aku ya, nanti aku jemput." Joohyun hanya menganggukan kepalanya, kemudian satu kecupan di kening membuat Joohyun terdiam.

"Aku pulang dulu ya." Pamit Minho kemudian pria itu kembali masuk kedalam mobil dan meninggalkan Joohyun yang masih berdiri.

Joohyun membalikkan tubuhnya dan melangkah memasuki gedung rumah sakit dengan membawa buah-buahan dan bubur yang telah dia buat, sebelum kerumah sakit. Joohyun terlebih dahulu mampir kerumah untuk mandi dan membuatkan bubur untuk Naeun sekaligus meminta izin pada ibunya jika Joohyun tak pulang hingga jam sebelas malam itu artinya dia menginap dirumah sakit dan Ibunya mengiyakan ucapan Joohyun. Bahkan Minho pun mau menunggu Joohyun mandi dan memasak kemudian mengantarkan wanita itu kerumah sakit.

"Joohyun-ssi." Joohyun menoleh dan melihat Junmyeon yang mendekat kearahnya, sepertinya pria itu baru pulang kerja.

"Selamat malam pak." Sapa Joohyun, Junmyeon menganggukan kepalanya kemudian keduanya melangkah beriringan menuju kamar inap Naeun.

"Terimakasih kembali membesuk Naeun." Ucap Junmyeon.

"Tak usah mengucapkan terimakasih pak, saya sudah terlanjur janji. Jadi saya tidak ingin mengingkari janji itu dan besok Ryujin Sonsaengnim dan teman sekelas Naeun lainnya akan kemari untuk menjengguk Naeun." Jelas Joohyun.

Junmyeon mengangguk. "Sekali lagi terimakasih."

Joohyun hanya tersenyum menanggapi itu. Hingga mereka sampai di depan kamar inap Naeun mereka tidak membuka mulutnya lagi, hanya saling diam. Dan Joohyun yang hanya melangkah sembari melihat sepasang sendalnya sepanjang perjalanan.

"Kenapa kau bawa wanita itu kemari." Ucap Haena dengan suara pelan namun cukup terdengar oleh Joohyun.

Junmyeon menoleh kearah Joohyun. "Masuklah, Naeun sudah menunggu."

Joohyun menurut, kemudian wanita itu masuk kedalam kamar inap Naeun. Junmyeon mengalihkan pandangannya dari pintu pada Ibunya yang masih bertanya-tanya.

"Kau tidak tahu ? Di dalam ada Seohyun, bagaimana perasaan dia saat Naeun lebih dekat dengan wanita itu. Cukup kemarin saja kau membawa wanita itu kemari, Junmyeon." Ucap Ibunya, entah kenapa nadanya terkesan sangat tak suka keberadaan Joohyun disini.

"Ini dirumah sakit, aku tak mau berdebat dengan Eomma. Dan ini untuk kebaikan Naeun, untuk kebahagiaan putriku." Jawab Junmyeon, kemudian pria itu memasuki kamar inap meninggalkan ibunya yang terdiam.

"Appa!" Seru Naeun dengan senyum lebarnya, rupanya putrinya tengah kembali pulih. Junmyeon tersenyum lebar kemudian mendekat kearah Joohyun dan putrinya itu.

Junmyeon menempelkan punggung tangannya di kening Naeun. "Sudah tidak panas. Putri apa sudah meminum obat ?"

Naeun menggelengkan kepalanya. "Tapi Naeun akan minum obat setelah makan bubur buatan Ssaem."

Naeun melihat kearah Joohyun dengan senyuman lebarnya, kemudian kembali melihat Junmyeon untuk mencium pipi Ayahnya itu.

"Naeun sayang appa dan juga Joohyun Ssaem." Kali ini Naeun mengecup pipi Joohyun. Joohyun hanya diam dan tersenyum canggung, bagaimanpun dia merasa tak enak disini ada Seohyun yang bernotaben kekasih pria itu.

Joohyun menoleh kearah Seohyun untuk memastikan, namun wanita itu segera beranjak dari duduknya dan melangkah pergi begitu saja dengan tatapan marah. Joohyun melihat kearah Junmyeon yang hanya diam tak mengejar kekasihnya itu.

"Anda tak mengejar Seohyun ?"tanya Joohyun ragu.

"Ada eomma di luar, dia pasti akan bersama eomma." Jawab Junmyeon lugas.

Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang