Baru saja sampai rumah setelah seharian mengajar di sekolah, Joohyun saat ini sedang berkutat di dapur. Bahkan wanita itu belum sempat untuk berganti pakaian. Tangan lentiknya sibuk memotongi sayuran menjadi dadu kecil.
"Kau tidak mandi dulu nak ?"
Joohyun menolehkan kepalanya kemudian menggelengkan kepalanya. "Joohyun mandi setelah ini selesai, Eomma."
Sin Ah mendekati Joohyun untuk melihat apa yang anaknya masak itu. "Bubur ? Kau yakin makan malam kita dengan bubur ?"
"Tentu saja bukan, nanti Joohyun akan buatkan makan malam untuk Eomma. Dan maaf malam ini Joohyun tidak ikut makan malam dengan Eomma." jawab Joohyun sembari memasukan sayuran kedalam panci berisi beras dan air.
"Mau kemana ? Mau kencan dengan Minho ?"
Joohyun menutup panci tersebut dan menyalakan kompornya. "Minho ada kelas malam, Eomma."
Sin Ah mengerutkan keningnya. "Lantas kau mau kemana ?"
"Aku mau membesuk anak didikku, Eomma. Joohyun sudah berjanji padanya." tutur Joohyun.
"Membesuk lagi ? Eomma belum pernah melihatmu seperhatian ini dengan anak didikmu, dulu-dulu kau tak sampai membuatkan mereka makanan. Sedangkan anak ini, kau rela cape-cape untuk membuatkan anak itu makanan."
Joohyun pun diam, entah sejak kapan dia begitu dekat dengan Naeun bahkan memberikan perhatian lebih pada anak itu. Joohyun menoleh pada Ibunya. "Entahlah. Naeun punya daya tarik sendiri, Eomma."
"Jadi namanya Naeun ? Apa yang semalam mengatarmu pulang adalah ayah dari Naeun ?"tanya Sin Ah kembali.
Joohyun menganggukan kepalanya.
"Bahkan pria itu meminjamkan jasnya untukmu. Johyun, apa tidak ada pria lain ? Mengapa kau mendekati pria yang sudah beristri bahkan anaknya pun dekat denganmu!" sentak Sin Ah, Joohyun mengerjapkan matanya.
"Bukan seperti itu Eomma. Ibu Naeun sudah meninggal, itupun mengapa Joohyun bersimpatik pada anak itu. Sedangkan masalah jas, Pak Junmyeon meminjamkannya karena kemeja Joohyun kotor dan basah." jelas Joohyun, kemudian mengusap bahu Ibunya itu.
Sin Ah menganggukan kepalanya dan terdengar helaan nafas lega. Joohyun menepuk bahu Ibunya kemudian melanjutkan kegiatan memasaknya, memasak makan malam untuk sang Ibu. Dia tidak ingin mengulur-ulur waktu karena saat ini sudah pukul enam.
Setelah selesai masak makan malam untuk sang Ibu, Joohyun segera bergegas ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket dan bau masakan itu. Sekitar tiga puluh menit Joohyun keluar dari kamarnya, tubuhnya sudah fresh kembali. Joohyun memasukan tempat makan berisi bubur dan puding kedalam goodiebag dengan senyuman menghiasi wajahnya.
"Jangan pulang malam-malam ya nak." ucap Sin Ah yang baru keluar dari kamarnya.
Joohyun menganggukan kepalanya. "Ne."
"Pakai saja mobilmu, jangan menggunakan kendaraan umum ini sudah malam."
Joohyun menganggukan kepalanya kemudian menenteng goodie bag tersebut dan berjalan kearah Sin Ah, dia kecup pipi Ibunya. "Joohyun pergi dulu ya, Eomma harus makan yang banyak."
Sin Ah mengusap bahu Joohyun sembari menganggukan kepalanya. "Hati-hati dijalan."
"Siap!"
Kaki jenjang Joohyun yang hanya dihiasi dengan sendal selop, mulai melangkah keluar rumah menuju mobilnya yang terparkir di halaman rumahnya. Joohyun tersenyum kearah Sin Ah sebelum memasuki mobilnya dan melajukannya meninggalkan pekarangan rumah itu.
***********
Saat ini Joohyun sudah berada di depan pintu kamar inap Naeun dengan menenteng goodiebag di tangan kirinya, namun wanita itu tak kunjung membuka pintu tersebut. Joohyun kembali menimbang, kemudian tangan kanan Joohyun terulur untuk mengetuk pintu teesebut dan terdengar sahutan dari dalam, Joohyun lantas mendorong pintu tersebut dan terdiam sesaat ketika melihat isi kamar dipenuhi banyak orang. Dia tidak salah kamar bukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romance"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...