Bab 39

9.7K 653 88
                                    

Joohyun mengeratkan pegangannya pada lengan Junmyeon, dia takut hilang di antara banyaknya manusia di Bandar Udara Paris - Charles de Gaulle. Ini adalah perjalanan pertamanya di Negara ini, sebelumnya jika berlibur musim dingin dia akan pergi ke Jeju atau Jepang saja. Dia belum berani untuk pergi ke Eropa dan semacamnya, biasanya pula dia hanya di temani oleh Wendy atau teman seprofesinya di Sekolah tapi kini dia di temani oleh suaminya. Joohyun menggembangkan senyumnya dan mendekatkan tubuhnya pada lengan Junmyeon, dia tak mengira jika udara di sini sangat dingin.

 Joohyun menggembangkan senyumnya dan mendekatkan tubuhnya pada lengan Junmyeon, dia tak mengira jika udara di sini sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junmyeon tersenyum, merangkul bahu Joohyun. "Sebentar lagi pihak hotel akan menjemput kita."

Joohyun mengangguk seraya tersenyum. Tak lama kemudian seorang pria berpakaian formal mendekati keduanya, bertanya apakah mereka adalah Mr and Mrs Kim dan Junmyeon menjawabnya iya. Pria itu memperkenalkan dirinya sebagai salah satu staff di hotel dengan menunjukan kartu identitas dan nametag pekerjaannya, kemudian mengambil alih dua koper milik Junmyeon dan Joohyun.

Keduanya pun mengikuti pria itu, staff itu pun membukakan pintu mobil untuk Joohyun dan Junmyeon kemudian masuk kedalam mobil setelah mengucapkan terimakasih. Staff pria itu tersenyum sopan, memasukan dua koper tersebut kedalam bagasi mobil setelah itu kembali masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya menuju hotel. Bahkan pria itu pun menyalakan penghangat di mobilnya, pelayanan yang sungguh baik. Fikir Joohyun.

Joohyun menoleh saat Junmyeon menggenggam jemarinya, pria itu pun menoleh kearahnya dan tersenyum. Kemudian Joohyun bersandar pada bahu Junmyeon, dia sebenarnya nerasa jetlag karena penerbangan yang memakan kurang lebih empat belas jam waktu penerbangan dan perbedaan waktu Paris yang lebih lambat dari Korea Tujuh Jam. Jadi Joohyun lebih memutuskan untuk memejamkan matanya.

Sekitar tiga puluh lima menit akhirnya mereka sampai di tujuan, Junmyeon mengusap pipi Joohyun perlahan. "Hyunie, bangun. Kita telah sampai."

Joohyun mengerjapkan matanya dan mengusap matanya, duduk dengan tegak mengumpulkan nyawanya. Junmyeon terkekeh melihat wajah Joohyun yang sungguh menggemaskan, kemudian pria itu mengamit jemari Joohyun setelah wanita itu sadar dan keluar dari mobil.
Pemandangan pertama yang di lihat Joohyun adalah bangunan hotel yang sangat kental dengan gaya Eropanya.

Pemandangan pertama yang di lihat Joohyun adalah bangunan hotel yang sangat kental dengan gaya Eropanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang