Setelah mengobrol dengan Min Ah, Joohyun memutuskan untuk menyusul anak tirinya itu ke halaman belakang rumah. Ini pertama kalinya dia pergi kehalaman belakang rumah ini, rupanya di halaman belakang tak hanya ada sebuah kolam renang melainkan terdapat lahan kosong yang lumayan besar disisinya dan ada sebuah gazebo kecil di samping kolam renang.
Netranya menangkap Naeun yang tengah mengejar kelinci, Joohyun segera menghampiri Naeun. Anak itu tak boleh kelelahan.
"Naeun-ah, sini sayang." Ucap Joohyun, kemudian wanita itu duduk bersila diatas rerumputan.
Naeun menoleh kemudian berlari kearah Joohyun dan memeluk Ibu tirinya itu dengan senyum lebar. Joohyun tersenyum dan mengelus rambut Naeun.
"Jangan lari-larian ya, nanti Naeun capek." Ucap Joohyun seraya mengusap peluh di pelipis anaknya itu.
"Naeun cuman ngejar kelinci itu kok, eomma. Naeun baru membelinya tiga hari yang lalu, jadi Naeun punya tiga kelinci." Naeun turun dari pangkuan Joohyun kemudian membawa Joohyun pada sebuah kandang kelinci yang tak jauh dari pandangannya.
"Yang ini Appa." Naeun menunjuk kelinci berwarna putih dengan badan yang besar.
"Yang ini Joohyun Eomma." Naeun menunjuk kelinci di sebelah kelinci Jantan itu, badannya lebih kecil dari kelinci jantan dan Joohyun tersenyum mendengar penuturan dari Naeun.
"Terus yang lari-lari itu Naeun." Naeun tersenyum lebar memerkan gigi ompongnya itu sembari menunjuk kelinci yang terus melompat.
Joohyun mengacak rambut Naeun gemas. "Kelinci tidak bisa diam ya seperti Naeun."
Naeun tidak protes, anak itu malah menganggukan kepalanya kemudian memeluk Joohyun. "Naeun seneng banget, akhirnya Naeun punya Eomma seperti Temen-temen sekolah Naeun."
Joohyun tersenyum, kemudian mengecup kening Naeun. "Eomma juga seneng punya anak seperti Naeun, begitupun dengan Yoona Eomma pasti seneng punya anak yang cantik dan pinter seperti Naeun."
Joohyun mencubit pipi Naeun pelan seraya tersenyum. Naeun menciun pipi Joohyun dan kembali memeluk Joohyun dengan mata terpejam, Joohyun mengusap rambut Naeun lembut. Menikmati semilir angin di sore hari dan langit yang begitu cerah.
Sedangkan Junmyeon, pria itu hanya menatap dari ambang pintu dengan senyumannya. Dia bahagia ketika melihat Naeun yang tersenyum lebar dan nampak sangat bahagia bersama Joohyun. Ini adalah pilihan yang tepat menikahi Joohyun.
*******
Setelah bermain dengan Naeun di taman belakang, Joohyun bergegas ke dapur dan melihat Min Ah mulai memasak untuk makan malam nanti. Dan Naeun mengikuti kemanapun Joohyun pergi. Namun Joohyun menyuruhnya untuk duduk manis di kursi, tak boleh mendekat kearah kompor dan Naeun mengangguk setuju. Jadi anak itu hanya menatap Joohyun dari kursi meja makan.
"Boleh aku bantu ?" Tawar Joohyun.
"Nyonya duduk saja, karena ini tugas saya." Ucap wanita paruh baya itu dengan senyuman lembutnya, Joohyun menggeleng.
"Aku tak bisa diam begitu saja, ahjumma. Setiap hari dirumah aku selalu memasak untuk ibuku, kali ini aku harus memasak untuk Suami dan anakku." Jawab Joohyun tersenyum, entah kenapa dia menyebutkan begitu saja kata suami itu.
"Ahjumma, Junmyeon suka makanan apa ?" Tanya Joohyun sembari melihat Min Ah yang tengah memotong sayuran.
"Tuan sangat menyukai sushi, tapi makanan rumah tuan pun suka. Asal jangan ada terung di dalamnya, Tuan tak menyukai terung." Jelas Min Ah.
Joohyun menganggukan kepalanya seraya tersenyum. "Ahjumma, mulai hari ini urusan dapur aku yang pegang ya."
"Ahjumma bisa membantuku di pekerjaan yang lain, atau ahjumma bisa memasak ketika aku mengajar saja ?" Lanjut Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romantizm"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...