Becoming Stepmother [REVISI]

Bab 27

Seperti biasa Joohyun terbangun saat langit masih gelap, Joohyun melihat Naeun yang memeluknya sambil tidur. Tangan Joohyun terulur untuk mengusap kepala Naeun lembut, kemudian melepaskan pelukan Naeun perlahan agar Naeun tak bangun dari tidurnya. Dia harus beranjak dari tempat tidur kemudian mandi dan menyiapkan sarapan mereka.

Joohyun harus pergi ke kamar Junmyeon terlebih dahulu untuk memgambil pakaiannya, seharusnya kemarin Joohyub bawa saja kopernya sendiri kemudian menyimpannya di lemari baju milik Naeun. Joohyun menarik knop pintu kamar Naeun kemudian menutupnya kembali dan berjalan menuju kamar milik Junmyeon.

Joohyun memegang knop pintu tersebut dan rupanya pintunya tidak terkunci, saat masuk kedalam kamar hanya ada penerangan dari lampu tidur saja disana. Disana Junmyeon tidur menyamping, memunggunginya saat ini.

Joohyun harus bergegas mandi dan membuatkan sarapan, setelah itu membangunkan Junmyeon dan Naeun. Rasanya ini semua seperti mimpi, baru kemaren dia dekat dengan Naeun namun saat ini telah menjadi Ibu sambungnya. Sekitar dua puluh menit Joohyun selesai mandi dan menggunakan dress rumahan.

Joohyun menempatkan dirinya di meja rias yang ada di dalam walk in closet, tempat ini benar-benar luas seperti satu ruang kamar yang besar. Sepertinya satu kamar ini sebesar rumahnya. Joohyun melanjutkan kegiatan menyisir rambut panjangnya itu dalam diam, memikirkan apa yang akan dia masak pagi ini.

"Kimbab, sepertinya tak apa." Putus Joohyun seraya tersenyum.

Joohyun beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari walk in closet, Junmyeon masih tidur dalam posisi yang sama. Joohyun segera keluar dari kamar tersebut dan menuruni anak tangga.

*********

Pukul enam pagi Joohyun kembali masuk kedalam kamar Junmyeon karena dia telah menyelesaikan urusan membuat sarapannya, dia harus membangunkan pria itu.

Joohyun memasuki kamar pria itu dalam diam, Junmyeon masih tertidur. Sepertinya pria itu masih kelelahan karena perjalanan jauh. Kaki Joohyun mulai melangkah mendekat kearah Junmyeon, kemudian duduk di lantai agar bisa melihat wajah Junmyeon yang tengah tertidur. Pria itu nampak pulas dalam tidurnya, tapi dia harus membangunkan Junmyeon karena pria itu yang meminta padanya untuk di bangunkan pukul enam pagi.

"Junmyeon." Panggil Joohyun, kedua tangannya dia letakkan di atas kasur. Tak berani menggerakan tangannya untuk menyentuh bahu Junmyeon.

Junmyeon tak bergeming, pria itu masih memejamkan matanya. Sekali lagi Joohyun memanggil Junmyeon dengan suara yang sedikit keras, namun tak ada respon. Joohyun menggigit bibir bawahnya kemudian dengan perlahan menyentuh bahu Junmyeon dan sedikit menggerakan bahu itu.

"Junmyeon, bangun. Ini sudah jam enam."

Joohyun segera menarik tangannya saat melihat pergerakan dari Junmyeon, pria itu bangun dari tidurannya dan mengusap wajahnya, kemudian menyugar rambutnya kebelakang. Sedangkan Joohyun hanya diam melihat kearah kedua tangannya.

Junmyeon menoleh kearah Joohyun yang menunduk. "Terimakasih udah membangunkanku, aku akan mandi."

Junmyeon bangkit dari duduknya dan menggunakan sendal rumahannya itu, Joohyunpun bangkit dari jongkoknya.

"Apa aku boleh menyiapkan pakaian untukmu ?" Tanya Joohyun ragu.

Junmyeon nampak berfikir, kemudian mengangguk. "Siapkan setelan Jas, aku akan berkerja hari ini."

Kemudian pria itu melangkah menuju kamar mandi dan menghilang di balik pintu ruangan walk in closet

"Dia tidak mengambil cuti ya." Batin Joohyun.

Seharusnya jika seperti ini dia tak harus mengambil cuti satu minggu dan tetap menggajar. Fikir Joohyun.

Joohyun menggelengkan kepalanya kemudian bergegas menuju walk in closet, menyiapkan pakaian untuk Junmyeon. Joohyun memasuki lorong lain dan menemukan lemari yang di isi oleh pakaian formal semua. Bahkan ini terlihat seperti sebuah toko di dalam mall.