"Sedari tadi kau tidak banyak bicara. Ada apa ?" tanya Seohyun.
"Makanlah dulu, setelah itu kita bicara." jawab Junmyeon, pria itu meminum jusnya kemudian mulai makan makanannya.
Seohyun hanya bisa mengangguk, dia merasa ada yang aneh dengan pria itu. Terlebih perhatian kecil terhadapnya ini. Ada apa sebenarnya. Apa Junmyeon akhirnya mau belajar mencintaiku. Pikir Seohyun.
Seohyun tersenyum di sela acara makannya, jika seperti itu. Dia sebentar lagi akan menjadi wanita paling bahagi karena di cintai oleh pria macam Junmyeon.
Junmyeon mengelap sudut bibirnya setelah makanannya abis, kemudian pria itu menenggak minumannya sekali habis. Melihat kearah Seohyun dan menanti Seohyun yang belum selesai makan.
Merasa di perhatikkan, akhirnya Seohyun menghentikan acara makannya dan menatap Junmyeon sembari melipat kedua tangannya dia atas meja.
"Bicaralah, kau terlihat ingin mengatakan sesuatu sedari tadi," Seohyun menopong dagunya sembari menatap Junmyeon.
Pria itu menegakkan tubuhnya. "Baiklah, kau tidak sabar rupanya,"
"Mari kita akhiri semua ini."
"Nde ?" tanya Seohyun memastikan, dia cukup terkejut mendengar ucapan dari Junmyeon. Seohyun segera membenarkan letak duduknya dan menatap Junmyeon, meminta penjelasan.
"Ku rasa kita tak cocok, jadi ku putuskan lebih baik kita berakhir saja," terang Junmyeon, pria itu sangat tenang tak ada raut bercanda di wajahnya yang serius itu.
"Kau bercanda 'kan! Kau tidak berfikir dengan logikamu ? Kita sudah menyiapkan segalanya dan sekarang kau memberikan keputusan seperti itu ? Kau gila!" seru Seohyun. Untung saja Junmyeon memesan tempat VIP, sehingga hanya ada mereka berdua di sini.
"Aku akan membayar semua itu, kau tenang saja. Aku menikah bukan untuk diriku sendiri, tapi untuk Naeun. Naeun tak menyukaimu, jadi untuk apa aku menikahimu," balas Junmyeon, nadanya terkesan dingin.
Seohyun menggelengkan kepalanya. "Brengsek! Kau brengsek Junmyeon!"
"Aku akan mengumumkan hal ini besok, kau tak usah khawatir. Pergilah, aku sudah membebaskan mu. Carilah pria yang bisa mencintaimu, maaf telah membuatmu terluka."
Entah sejak kapan wanita di hadapannya itu telah menangis tanpa suara, kemudian wanita itu bangkit dan memukul Junmyeon berulang kali.
"Aku membencimu Junmyeon, kenapa kau melakukan ini!"
Junmyeon hanya diam, kemudian membawa Seohyun dalam pelukkannya. Mungkin untuk yang terakhir kalinya.
"Maafkan aku."
*********
Dilain sisi, di sebuah kamar Joohyun hanya bisa pasrah ketika rambutnya di mainkan oleh Naeun. Entah apa yang di lakukan oleh anak itu, mungkin ini yang bisa buat Naeun bahagia.
Setelah memasak dan makan siang, Naeun mengajaknya untuk bermain salon-salonan dan Joohyun hanya bisa mengiyakan saja ajakan Naeun. Dan beginilah pada akhirnya, Naeun terus asik berkreasi pada rambut panjang milik Joohyun.
"Nanti setelah Ssaem, Naeun ya yang di salon," kata Naeun dengan tangan yang masih sibuk dengan menjepitkan jepitan di rambut Joohyun.
"Siap tuan putri," jawab Joohyun.
"Sudah selesai!" seru Naeun, kemudian anak itu bertepuk tangan.
Joohyun penasaran, segera meraih handphonenya dan berkaca melalui aplikasi kamera pada ponselnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romansa"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...