Bab 38

8.5K 663 137
                                    

Joohyun terdiam menatap kearah Junmyeon, wajahnya menampilka gurat kelelahan keningnya mengerut dan tak ada senyuman hangat pada wajah pria itu. Joohyun menundukan kepalanya, dia merasa seperti jika dia mengkhianati Junmyeon.

Naeun yang melihat Ayahnya pun langsung berlari kearah Junmyeon dan menghambur pada pelukan Ayahnya itu, dia sudah merindukan Ayahnya.

"Appa, Naeun kangen sama appa."

Junmyeon tersenyum dan mencium kening Naeun. "Maaf Appa lama meninggalkan Naeun, tapi Appa pastinya bawa sesuatu untuk putri tercinta Appa."

"Jinjja ? Mainan baru ?" Junmyeon mengangguk dan membawa Naeun dalam gendongannya, Naeun lantas mencium pipi Junmyeon. Karena itu kebiasaannya jika mendapatkan sesuatu dari Junmyeon.

Junmyeon tersenyum menanggapi tingkah Naeun, Junmyeon melihat kearah Joohyun dengan sudut matanya. Hanya melirik setelah itu diam.

"Naeun ke mobil duluan ya sayang." Ucap Junmyeon, menurunkan Naeun dalam gendongannya itu.

"Jangan lama ya, appa." Junmyeon mengangguk, kemudian anak itu melangkah dengan sedikit berlari menuju mobil.

Minho, pria itu berdiri dekat dengan Joohyun segera berjalan menjauh ketika melihat Junmyeon yang menatapnya tak suka. Dia tak menyangka jika akan bertemu dengan suami Joohyun, karena Joohyun sendiri bercerita jika Junmyeon sedang ada urusan pekerjaan di Jepang.

"Pulang." Ucap Junmyeon, nadanya penuh perintah. Kemudian pergi, namun sebelum itu Junmyeon menatap tajam kearah Minho.

Joohyun memegang tali tas yang dia kenakan kemudian mengikuti langkah Junmyeon, dia harus segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Jun.." ucap Joohyun, namun Junmyeon seakan acuh dengan panggilan Joohyun.

Pria itu lebih memilih masuk kedalan mobil terlebih dahulu, tak ada Junmyeon yang membukakan pintu mobil dan tersenyum hangat padanya. Ini memang salahnya.

Joohyun segera masuk kedalam mobil Junmyeon saat mendengar suara klakson yang terus di bunyikan oleh Junmyeon, dengan tergesa-gesa Joohyun masuk kedalam mobil milik Junmyeon itu. Kemudian mobil itu mulai melaju meninggalkan pekarangan sekolah.

"Appa, ini mainan untuk Naeun ?" Tanya Naeun dengan mengacungkan sebuah kotak besar dengan senyum lebarnya.

Junmyeon mengangguk seraya tersenyum. "Tentu saja, nanti di bukanya jika kita telah sampai rumah. Arraseo ?"

"Ne!" Junmyeon tersenyum, terus menatap kedepan.

"Eomma kok diem saja ? Kenapa ?" Tanya Naeun, mungkin anak itu menyadari keanehan pada Ibunya itu.

Joohyun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, sayang."

"Beneran ?" Joohyun mengangguk, kemudian Naeun beroh ria.

Selanjutnya hanya di ramaikan oleh Naeun yang banyak bercerita dan Junmyeon banyak menanggapi cerita putrinya itu, sedangkan Joohyun hanya menyimak pembicaraan Ayah dan anak itu.

*******

Joohyun mengikuti setiap langkah Junmyeon yang sedang menggendong Naeun tersebut, hingga mereka sampai di rumah pun Junmyeon tak kunjung membuka suara. Joohyun tak suka jika Junmyeon mendiamkannya seperti ini, lebih baik pria itu marah terhadapnya.

"Jun.." panggil Joohyun ketika Junmyeon menurunkan Naeun, menyuruh anak itu agar mengganti pakaiannya sendiri. Joohyun sudah mengajarkan pada Naeun agar hidup lebih mandiri dan Junmyeon menyetujui hal itu.

"Aku capek, aku akan istirahat. Jangan mengusikku." Ujarnya pelan, namun nadanya terkesan dingin.

Kemudian pintu kamar tertutup, Joohyun segera ikut masuk kedalam kamar mikik mereka tersebut. Dia harus menjelaskannya sekarang, tak perduli jika Junmyeon menolaknya, yang terpenting adalah dirinya telah menjelaskan semuanya.

Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang