Joohyun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, saat ini jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Dia kesiangan karena semalam memikirkan ucapan Junmyeon yang membuatnya sedikit kepikiran dan tidur jam dua pagi. Entah apa saja yang dia pikirkan. Tak lama berbicara seperti itu Junmyeon langsung berpamit pulang tanpa mendengarkan jawaban Joohyun apa dia setuju dengan apa yang Junmyeon bicarakan atau tidak. Lagi pula, dia tak berhak berpendapat, jika dia masih menginginkan Naeun dekat dengannya.
Di tengah jalan mobilnya berhenti secara tiba-tiba dan hal itu membuat Joohyun ingin menangis saja rasanya. Joohyun keluar dari mobil dan membuka kap mobil, untuk melihat ada apa sebenarnya yang terjadi dengan mobilnya yang jarang mogok ini.
Saat di kap mobil di buka, asap terlihat mengepul. Joohyun menghembuskan nafasnya.
"Kesialan apa lagi ini, astaga!"
Joohyun mengusap wajahnya, wanita itu sedikit terlonjak saat ada yang menepuk bahunya. Joohyun menoleh dan mendapatkan Minho tengah menatapnya khawatir.
"Ada apa Joohyun ? Mobilmu mogok ?"
Joohyun menganggukan kepalanya. "Iya dan aku terlambat ke sekolah."
Minho nampak mengecek mobil Joohyun. "Aki nya soak, sepertinya bakalan lama jika di perbaiki. Kau pun harus mengajar bukan ? Ayo aku antar."
"Tapi-"
"Aku ada kelas tapi mulai jam sembilan, tenang saja. Masalah mobil, biar aku telfon montir langganan aku untuk membawa mobilmu. Ayo," Minho mengamit tangan Joohyun kemudian berjalan menuju mobilnya yang dia perkir tak jauh dari mobil Joohyun.
"Aku bisa naik taxi."
"Jika ada aku, mengapa harus naik taxi," Minho membukakan pintu mobil untuk Joohyun.
"Masuklah." Joohyun mengangguk kemudian masuk kedalam mobil milik Minho, kemudian pria itu pun menyusul di sisi yang lain.
******
Saat jam makan siang, Joohyun memilih untuk tetap berada di ruangan guru. Dia akan memenuhi keinginan pria Kim tersebut, untuk menghidar dari Naeun.
Saat pagi tadi, Joohyun sengaja berjalan di lorong kelas Naeun, dan melihat Ryujin sebagai pengganti dia di kelas tersebut. Rupanya Junmyeon tak main-main dengan ucapannya semalam itu, pria itu benar-benar memindahkannya kekelas lima yang berada di lantai tiga agar presentase bertemu dengan Naeun semakin sedikit.
Joohyun bertanya-tanya, apa Naeun belajar dengan baik hari ini, apa anak itu merasa nyaman belajar dengan Ryujin Sonsaengnim, apa dia mencarinya atau tidak.
Joohyun menghembuskan nafasnya dan menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangannya yang saling bertumpu.
Tepukan pelan di bahu Joohyun membuat Joohyun terperanjat dan menoleh kearah sang pelaku. Disana berdiri seorang Guru muda cantik dengan senyuman lebar di bibir merah hasil polesan lipstick. Park Joy.
"Kau mengagetkanku, Joy."
"Mian, Eonnie. Aku membawakan pesanan Eonnie." Joy mengeluarkan sebuah tempat makan yang telah di isi dengan makanan.
"Gumawo," Joohyun tersenyum dan membuka tempat makanan.
Joy mengangguk, wanita itu menarik salah satu kursi untuk bisa berhadapan dengan Joohyun. "eonnie kenapa tidak makan di cafetaria ?"
Joohyun hanya menggelengkan kepalanya dengan mulut penuh makanan, tidak mungkin dia bercerita pada Hoobae-nya jika dia tengah menghindari salah satu anak didiknya. Itu tidak mungkin.
"Aku hanya malas mengantri," jawab Joohyun setelah menelan makanan yang berada di mulutnya.
"Biasanya aku lihat Eonnie bersama salah satu anak didik di kelas Eonnie mengajar, kenapa sekarang tidak ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romance"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...