Bab 24

7.1K 616 119
                                    

Setelah kejadian itu Joohyun terus berfikir apa dia batalkan saja semua ini, dia tidak ingin menjadi bayang-bayang di rumah tangga mereka nanti. Dia tak ingin itu. Namun disisi lain, dia sudah berjanji pada Naeun jika dia akan menjadi Ibu sambungnya.

Joohyun menghela nafas, sudah seminggu kejadian itu Junmyeon pun tak menampakkan tubuhnya di hadapannya, seakan tak memberi dia waktu untuk membicarakan semua ini, seakan pria itu mengetahui jika dia ingin membatalkan semua ini makanya dia memutuskan untuk tidaj hadir di depanku.

Saat mencoba gaun pernikahan pun pria itu tak ada, Chanyeol bilang jika Junmyeon banyak pekerjaan sehingga tak bisa ikut untuk feeting baju.

Joohyun benar-benar sudah terlalu berangan terlalu tinggi, hingga dia kembali merasakan sakit seperti ini. Apa dia bisa mundur jika pernikahan itu akan di adakan tiga hari lagi, undangan pun sudah di sebar. Dia tak bisa mundur begitu saja.

Joohyun merebahkan tubuhnya dan melihat cincin yang melingkar di jari manisnya.

"Memang lebih mudah mempunyai saingan yang masih hidup, ketimbang yang sudah tidak ada." Lirih Joohyun.

Dia masih ingat setelah pertemuan antara keluarganya dan keluarga Junmyeon. Beberapa hari kemudian Haena kembali menemuinya di sebuah restoran, wanita paruh baya itu meminta maaf padanya karena telah melontarkan kata-kata yang menyakiti hati Joohyun.

"Aku hanya sedikit khawatir denganmu. Junmyeon adalah pria yang tidak mudah di sentuh, dia masih belum bisa melupakan mendiang istrinya. Tapi setelah mendengar jawaban dia yang benar-benar tidak bisa di bantahkan dan jawaban kamu yang meyakinkan, menerima Junmyeon meskipun pria itu masih dibayangi masalalunya. Itu yang membuat aku terkesan, aku harap kau tak akan meninggalkan Junmyeon begitu saja." Haena tersenyum menatap Joohyun dan menggenggam jemari Joohyun.

"Eommonim harap kamu bisa membuat Junmyeon kembali hangat." Pinta Haena dengan senyuman tulusnya itu.

********

"Hyung, seharusnya kau tak usah sembunyi terus dari Joohyun."

Junmyeon menghela nafasnya. "Aku tak berani muncul di hadapan dia."

"Hyung setidaknya maaf padanya."

"Chanyeol-ah, aku sudah minta maaf pada dia saat itu juga." Jawab Junmyeon, pria itu terus melihat kearah luar jendela di ruangannya.

"Hyung bahkan menghindari Joohyun, mau sampai kapan ? Tiga hari lagi adalah pernikahan kalian."

"Aku akan muncul di hadapannya ketika hari pernikahan tiba, kau tak usah khawatir. Aku melalukan ini agar dia tidak membatalkan pernikahan ini, Naeun sudah terlalu berharap akan kehadiran Joohyun di kehidupannya. Aku tak ingin membuat Naeun kecewa."

Chanyeil menghela nafasnya. "Hyung seperti tak yakin akan pernikahan ini."

"Lama-lama kau seperti Eomma-ku yang selalu mengomel. Diamlah."

"Tapi hyung-"

"Aku serius tentang pernikahan ini Chanyeol, masalah kedepannya aku akan hadapi itu sendiri." Sela Junmyeon langsung, kemudian pria itu melangkah pergi meninggalkan Chanyeol di ruangannya.

Chanyeol hanya bisa mengangguk, Junmyeon memiliki tingkat keegoisan yang sangat tinggi, jadi siapapun tidak bisa mengganggu gugat semua keputusan Junmyeon.

*********

"Aku tak menyangka kamu akan secepat ini menikah." Minho tersenyum sembari menatap undangan yang dia pegang.

Sedangkan Joohyun yang tersenyum tipis, saat ini keduanya sedang berada di sebuah cafe. Joohyun sengaja menemui pria itu secara langsung di cafe ini sekalian memberikan undangan pada pria itu.

Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang