Junmyeon masuk kedalam rumah yang nampak sepih, padahal dia pulang seperti biasa. Sore hari. Kemana Naeun dan Joohyun yang biada menyambutnya di depan rumah.
"Appa pulang" teriak Junmyeon, kemudian pria itu meletakkan Tas yang dia bawa dan melepaskan jas yang masih dia kenakan.
Netranya menatap sekeliling penjuru rumah, kakinya mulai melangkah menuju dapur dan mendapati Joohyun yang sedang memasak di bantu oleh ahjumma Min Ah. Senyuman terbit di wajah Junmyeon, kemudian pria itu melangkah mendekati Joohyun dan langsung memeluk tubuh istrinya dari belakang. Joohyun terkejut dan meneoleh kearah Junmyeon.
"Kau mengagetkanku." Ucap Joohyun, kemudian wanita itu kembali mengaduk-aduk soup yang dia buat.
"Kenapa tidak menyambutku pulang, hm?"
Joohyun terdiam saat Junmyeon melesakkan wajahnya di leher, Joohyun menoleh karah wanita paruh baya yang sedang mengiris daging dengan kikuk. Dia merasa malu.
"Jun, ada Ahjumma." Bisik Joohyun, namun Junmyeon tetap memeluknya.
Joohyun melepaskan pelukannya Junmyeon dan menghadap langsung pada suaminya itu, membantu Junmyeon melepaskan dasi yang digunakan.
"Naeun kemana ?"
"Ada di kamar, ada tugas sekolah. Aku udah mau bantuin dia, tapi dianya gak mau." Jawab Joohyun setelah berhasil melepaskan dasi yang Junmyeon pakai.
Junmyeon mengangguk kemudian, Satu kecupan mendarat di kening Joohyun. "Terimakasih sayang."
Joohyun tersenyum. "Sama-sama. Mandi sana, aku siapkan bajunya ya."
"Gak usah, nanti kau capek naik turun tangga. Gak rewel kan aeggy nya ?" Tanya Junmyeon, tangannya terulur untuk mengelus perut Joohyun yang masih datar.
"Cuman sedikit mual pas kalian pergi, untung ahjumma buatkan teh madu." Jelas Joohyun, tersenyum melihat kearah Junmyeon.
Joohyun memang masih sering mengalami morning sickness, pada saat mengetahui jika dia hamil adalah karena Joohyun benar-benar lemas pada saat itu, bolak-balik kamar mandi dan Junmyeon saat itu kelimpungan. Dia tak mau masuk kerja karena ingin menemani istrinya itu, memanggilkan Dokter keluarga kerumah dan Dokter bilang jika istrinya tengah mengandung empat minggu.
Junmyeon, pria itu begitu senang mendengar kabar bahagia itu langsung memberi tahu pada keluarganya dan Ibu mertuanya, Sin Ah. Saat Naeun pulang sekolah pun langsung mendapatkan kejutan tersebut, membuat anak itu berteriak girang karena adek yang dia tunggu sudah ada dalam perut Ibunya.
Cup
Junmyeon mengecup bibir Joohyun dan membuat sang empunya terkejut. "Jun.."
Junmyeon tersenyum. "Melamunkan apa sayang ?"
"Melamunkan saat tahu pertama hamil."
Junmyeon mengangguk, kemudian meraih tangan Joohyun dan menggenggamnya, melangkah menuju ruang tengah.
"Aku sedang masak loh, jun."
"Biar ahjumma yang melanjutkan masaknya, aku ingin berduaan denganmu."
Junmyeon menempatkan tubuhnya di sofa, kemudian merebahkan kepalanya pada paha Joohyun. "Tidur sebentar gak papa 'kan ?"
Joohyun mengangguk, tangan lentiknya mulai mengelus rambut Junmyeon perlahan agar Suaminya merasa nyaman. "Mau ku pijat ?"
"Nanti saja." Ucap Junmyeon, suaranya sedikit teredam karena pria itu membenamkan wajahnya di perut Joohyun.
Joohyun mengangguk, tangannya masih mengelus rambut Junmyeon yang lembut di tangannya. Tak lama pria itu menjauhkan wajahnya dari perut Joohyun setelah mengecupi perut rata Istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Storie d'amore"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...