"Saya tidak tahu kenapa Naeun begitu menyukaimu dan saya pun tidak tahu kenapa Junmyeon mengiyakan keinginan putri kecilnya itu, keinginan anak kecil itu layaknya meminta mainan kemudian akan bosen jika sudah dia dapatkan apa yang anak itu inginkan."
Junmyeon segera menoleh kearah Joohyun saat Ibunya berkata demikian, wanita itu tengah menunduk dalam. Seperti anak kecil jika melakukan kesalahan pasti menunduk takut seperti itu.
"Joohyun bukan mainan dan aku tahu Naeun tidak akan seperti itu pada Joohyun. Bukan kah eomma sudah mengiyakan apa keinginanku, lantas mengapa hari ini berkata seperti itu." Ucap Junmyeon.
Sedangkan Joohyun masih menundukkan kepalanya.
"Eomma hanya memastikan saja Junmyeon. Baiklah, kapan pernikahan berlangsung ?"
"Menggantikan acara pernikahanku dengan Seohyun sebelumnya yang akan berlangsung dua minggu lagi." Jawab Junmyeon santai.
Joohyun bahkan mengangkat kepalanya untuk melihat kearah Junmyeon, ini terlalu cepat. Mengapa dia tak membicarakan ini padanya. Begitupun dengan Haena yang tak kalah terkejutnya.
"Apa kamu tak bisa memikirkan itu dengan baik Junmyeon ? Kamu pendekatan dengan Seohyun empat tahun saja kamu tidak berani melakukan seperti ini dan ini kamu dengan gampangnya memutuskan seperti itu." Protes Haena, tak setuju.
"Aku yang melaksanakan pernikahan ini bukan Eomma, aku hanya meminta restu pada eomma. Hanya itu, suka atau tidak aku akan tetap menikah dengan Joohyun."
Haena menghembuskan nafasnya. "Apa kamu setuju Joohyun ?"
Joohyun menggigit bibir bawahnya. "Sebenarnya aku sedikit keberatan Nyonya."
Junmyeon segera melihat kearah Joohyun. "Aku tidak ingin mengulur-ulur waktu, Joohyun."
"Kamu tetap ingin menikah dengan Junmyeon, meskipun dia tidak mencintaimu ? Kamu tahu sendiri jika dia belum bisa melupakan mendiang istrinya." Pertanyaan itu keluar dari bibir Haena.
Junmyeon sedikit tercekat mendengar ucapan ibunya itu, pria itu menoleh kearah Joohyun untuk melihat reaksi seperti apa yang akan di keluarkan oleh wanita itu. Sedangkan Joohyun hanya mengangguk.
"Saya tahu mengenai berita itu, Nyonya."
"Dan kamu tetap mau menikah dengannya ?"
"Iya nyonya."
Haena menghembuskan nafasnya. "Baiklah, terserah padamu Junmyeon."
Kemudian wanita itu bangkit dari duduknya dan meninggalkan ruang makan ini.
"Kamu serius nak dengan keputusanmu ini ?" Bisik SinAh pada Joohyun, Joohyun mengangguk seraya tersenyum.
"Jika dia memang belum mrncintaiku itu tak apa, Eomma. Cinta akan hadir seiring berjalannya waktu." Joohyun mengusap punggung tangan SinAh, menenangkan sang Ibu. Agar Ibunya itu tak khawatir terhadapnya. SinAh hanya menyunggingkan senyum tipisnya.
**********
Joohyun menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, tangannya terus mengelus rambut Naeun pelan. Anak itu tengah tertidur di atas pangkuannya, anak itu tertidur setelah lelah bercerita padanya. Jika anak itu merasakan sangat senang karena apa yang dia inginkan tercapai dan hati Joohyun sedikit menghangat ketika Naeun memanggilnya Eomma.
Suara langkah kaki mendekat kearahnya kemudian, sosok Junmyeon menempatkan dirinya di samping Joohyun.
"Terimakasih." Ucap pria itu tulus.
"Untuk apa Pak ?" Tanya Joohyun.
Junmyeon menoleh kearahnya kemudian melihat kearah Naeun yang tengah tertidur. "Menerima lamaranku dan mau menjadi ibu sambung bagi Naeun. Bae Joohyun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming Stepmother [REVISI]
Romance"Menikahlah dengan saya dan jadilah Ibu untuk Naeun."ucap Junmyeon menatap Joohyun. Joohyun terdiam, ini terlalu tiba-tiba baginya. Dan tak menyangka jika Junmyeon memintanya untuk menjadi Istri dan Ibu untuk Naeun, sedangkan pria itu pun yang telah...