Bab 9

6.4K 655 32
                                    

Joohyun segera memarkirkan mobilnya di parkiran caffe dengan terburu-buru, karena saat ini sudah pukul setengah lima sore. Itu artinya dia terlambat tiga puluh menit, melebihi apa yang di janjikan oleh Junmyeon.

Ini semua karena Minho terus berada di rumahnya sampai jam empat kemudian, pria itu baru pulang karena mendapatkan telfon entah dari siapa itu. Dan setelah itu Joohyun baru bisa menemui Junmyeon, bahkan wanita itu tak sempat untuk mengganti pakaian yang lebih bagus dan memilih kemeja berlengan pendek yang menggantung di balik pintunya, rambutnya pun hanya dia gelung dengan asal wajahnya pun tak di hiasi dengan riasan sedikit pun hanya di polesi lipstick.

 Dan setelah itu Joohyun baru bisa menemui Junmyeon, bahkan wanita itu tak sempat untuk mengganti pakaian yang lebih bagus dan memilih kemeja berlengan pendek yang menggantung di balik pintunya, rambutnya pun hanya dia gelung dengan asal wajahnya ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joohyun mengedarkan pandangannya dan melihat sekeliling caffe ini untuk mencari keberadaan Junmyeon. Kemudian pandangannya berhenti pada pria yang menggunakan kemeja berwarna merah muda, namun pria itu malah nampak menawan dan paling menonjol di antara pengunjung yang lain. Dia sangat tampan menggunakan kemeja itu. Dan entah mengapa dirinya merasa minder karena penampilannya yang sangat buruk ini.

"Joohyun Ssaem!" lamunan Joohyun buyar ketika mendengar suara cempreng yang memanggil namanya itu, kemudian tubuhnya berasa ditubruk dan dipeluk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Joohyun Ssaem!" lamunan Joohyun buyar ketika mendengar suara cempreng yang memanggil namanya itu, kemudian tubuhnya berasa ditubruk dan dipeluk. Joohyun melihat kearah Naeun yang nampak memeluknya itu, dia bahkan tak menyadari jika ada Naeun di sana.

Joohyun menggelengkan kepalanya. Apa yang sedang dia fikirkan tadi. Rutuk Joohyun dalam hati.

Tangan Joohyun terulur untuk mengusap puncak rambut Naeun. Naeun melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar menampilkan gigi susunya yang sudah ompong.

"Ssaem mengapa tidak menginap ?"

Joohyun tersenyum. "Eomma mencari Ssaem, jadi Ssaem pulang."

"Padahal menginap sehari saja tidak apa-apa, Naeun saja suka menginap di rumah Halmeoni." jawab Naeun dengan polosnya, mendengar itu Joohyun terkekeh.

"Itu beda ceritanya sayang."

Naeun mengedipkan matanya berkali-kali, dia tak mengerti ucapan Joohyun. Namun Naeun tak ambil pusing, diraihnya jemari Joohyun kemudian Naeun menuntun Joohyun menuju Junmyeon yang duduk menatap kearah mereka berdua.

Becoming Stepmother [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang