hyunjeong ~ oneshoot

9. Sorry

Plak

"Dad! Maafkan aku."

"Aku sudah memaafkanmu sayang."

Plak plak

"Ahh! Kalau begitu jangan pukul pantatku. Kumohon."

"Baiklah."

Hyunjin berhenti memukul pantat Jeongin. Lalu menyuruh Jeongin untuk menungging di atas kasur.

"Menungginglah."

"Argh! Dad! Ini masih kering hiks."

"Aku sudah berhenti memukul pantatmu sayang, jangan menangis."

"Tapi hiks kau memasukkan penis besarmu itu langsung hiks."

"Ini salahmu sayang. Aku bergerak."

"Ah! Ah! Ah! Tid- Ah! Dad! Sakit sekali."

Dengan terus menggenjot Jeongin, tangan Hyunjin diam-diam mengambil dildo yang ada dilaci meja.

Jleb!

"Dad! Hiks keluarkan hiks mainan itu hiks. Ah! Ah!"

"Tidak sayang, ini nikmat sekali."

"A-aku keluar! Dad!"

"Je."

"Jeongin."

"Sayang."

"Hah! Hah! Hah! Dad! Sakit."

"Dad? Sakit? Kau kenapa sayang?"

"Hiks, kau menghukumku."

"Hei, jangan menangis. Minumlah dulu."

Hyunjin bingung, dia kerumah kekasihnya untuk mengajaknya makan malam, tetapi yang dia lihat saat masuk kekamar Jeongin adalah kekasihnya itu sedang tertidur dengan gelisah sambil sesekali merintih. Jadi dia berniat untuk membangunkannya.

"Sudah tenang? Baiklah, ceritakan kenapa kau seperti itu."

"Aku dihukum olehmu karena memeluk Felix."

"Felix itu sepupumu, kenapa aku harus menghukummu?"

"Aku tidak tahu."

"Bagaimana aku menghukummu? Dan tadi apa? Kau memanggilku Dad? Itu bagus juga sayang."

"I-itu, rahasia."

"Hahaha baiklah. Tapi mulai sekarang, kau harus memanggilku Dad. Kau mengerti?"

"Baiklah Hyung."

"Dad sayang."

"I-iya Dad."

"Sini kupeluk"

Jeongin beringsut untuk mendekat kearah Hyunjin lalu naik kepangkuan Hyunjin dengan tubuh berhadapan, lalu memeluk Hyunjin. Tapi Hyunjin merasakan sesuatu yang aneh. Perutnya bersenggolan dengan sesuatu yang keras.

"Baby, kau tegang?"

"Tegang? Aku tidak."

"Kau iya. Aku akan menyelesaikannya. Aku mau meminta jatah susumu. Kita batalkan acara dinner nya."

"T-tap eunghh~ Dad~"

"Iyaa. Seperti itu Baby."

Makasih udah vomen~