Jeongin adalah seorang mahasiswa tingkat pertama yang juga bekerja sebagai badut untuk pesta ulang tahun anak-anak. Dia bekerja menjadi badut demi membiayai kuliahnya.
Jeongin memandang brosur "badut ulang tahun" miliknya dengan lesu. Pasalnya beberapa hari belakangan jarang yang memesan jasa badutnya.
Drtt drtt
Mengambil ponsel dimeja, Jeongin berharap yang menelfonnya ingin memesan jasa badutnya.
"Halo."
"Iya halo. Dengan badut ulang tahun disini. Ada yang bisa saya bantu?"
"Ternyata benar. Hai badut, selamat ulang tahun."
"Maaf? Bagaimana?"
"Aku ingin menyewa jasa badutmu untuk nanti malam. Di kafe Nastraw, dekat sungai Han. Acara mulai pukul 9. Datanglah tepat waktu. Jangan telat dan jangan terlalu cepat."
"Baiklah. Saya akan datang tepat waktu. Bisa tahu atas nama siapa?"
"Hwang Hyunjin."
"Baiklah tuan Hwang. Saya akan datang tepat waktu. Untuk biaya-"
"Sudah kukirim."
"Benarkah? Sebentar saya cek terlebih dahulu."
"Sudah bukan?"
"Ini terlalu banyak tuan Hwang. Sisanya akan saya kembalikan nanti."
"Tidak perlu. Kau hanya perlu datang."
Beep
Telefon dimatikan secara sepihak oleh Hyunjin.
"Ini benar tidak sih? Aku datang tidak ya? Tapi, tuan Hwang sudah mengirim uangnya. Bahkan lebih. Baiklah aku berangkat saja."
Jeongin tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara ulang tahun dari tuan Hwang.
"Huft. Aku ingin berhenti saja rasanya. Ini melelahkan. Tapi bagaimana dengan kuliahku jika aku berhenti menjadi badut?"
Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Jeongin berencana berangkat dengan berjalan kaki saja. Hemat ongkos. Sebenarnya jarak tempat kosnya dengan kafe tempat ulang tahunnya cukup dekat. Tetapi Jeongin harus berhenti sesekali apabila dia mulai kelelahan. Dia tidak mau sampai make up badutnya rusak karena keringat.
Sampai di kafe, Jeongin bingung. Kenapa di kafe tersebut sama sekali tidak terlihat akan ada pesta ulang tahun? Apa dia telah ditipu?
"Permisi. Anda badut yang dipesan tuan Hwang?"
"Ah! Benar." Jeongin kaget saat seseorang tiba-tiba bertanya dari belakangnya.
"Mari ikut saya ke halaman belakang. Disana pestanya ulang tahunnya dilaksanakan."
"Baiklah." Kenapa kau selalu berfikiran buruk Jeongin. Itu tidak baik~ Jeongin.
"Itu pintunya. Silahkan."
"Terima kasih."
Saat keluar untuk kehalaman belakang, Jeongin terkejut karena seseorang tiba-tiba berteriak kepadanya.
"Selamat ulang tahun!"
Jeongin yang bingung hanya bisa melamun dan mulut yang terbuka kecil.
Orang yang tadi berteriak mendekati Jeongin.
Hwang Hyunjin? Kakak tingkat dikampus yang tenar itu? Kenapa aku tidak sadar?~ Jeongin
"Selamat ulang tahun."
"Hah?"
"Bukankah kau badut ulang tahun? Kalau begitu selamat."
"Sebentar. Aku bingung."
"Kau lucu sekali Je."
"Ka-kakak tahu nama ku?"
"Dan kau tahu aku?"
"Bagaimana aku tidak tahu. Kak Hyunjin sangat terkenal dikampus."
"Ah begitu. Tapi itu tidak penting. Yang penting sekarang adalah merayakan ulang tahunmu."
"Aku tidak sedang berulang tahun."
"Tapi kau badut ulang tahun. Jadi kau berulang tahun."
"Tidak itu hanya namanya saja ish!"
Hyunjin terpaku dengan raut wajah Jeongin yang sedang cemberut itu. Wajah yang biasanya Hyunjin pandang dari jauh, sekarang berada di depan mata. Rasanya sangat mendebarkan.
"Ayo tinggal bersamaku. Hidup bersamaku. Berhentilah menjadi badut. Aku akan membiayai semua kebutuhanmu. Aku mencintaimu."
Makasih udah vomen~
KAMU SEDANG MEMBACA
hyunjeong ~ oneshoot
Casualejust a little happiness of hyunjeong~ Beberapa rated M Kritik saran? Komen Sorry for typo