"Hwang Hyunjin! Kembalikan penggarisku!"
"Aku tidak mengambilnya Jeong."
"Kau iya. Cepat kembalikan!"
"Coba kau cari dulu."
"Sudah. Dan itu tidak ada."
"Sudah cek dilaci mejamu?"
"Su- belum. Sebentar. Jangan kemana-mana atau aku akan menghajarmu."
"Hm."
"Tidak ada Hwang! Cepat katakan dimana. Aku sangat membutuhkannya."
"Baiklah ini."
"Benarkan kau yang mengambilnya. Menyebalkan!" Ucap Jeongin dengan kesal sampai tidak sadar dia memukul Hyunjin dengan penggarisnya dikepala.
"Hwang Hyunjin! Kepalamu berdarah sialan!" Teriak Minho yang baru masuk kedalam kelas.
"Hyu-hyunjin. K-kepalamu." Tangan Jeongin reflek akan menyentuh kepala Hyunjin yang berdarah.
"Ck! Jangan. Sentuh. Aku." Hyunjin pergi keluar dari kelas dengan Minho yang sedari tadi mengucapkan sumpah serapahnya untuk Hyunjin, bagaimana anak itu bisa sampai terluka.
Jeongin masih mematung ditempat karena sangat menyesal akan apa ang dia lakukan dan sangat terkejut saat Hyunjin berkata sangat dingin penuh penekanan kepadanya. Rasanya sangat sesak di dalam hatinya.
"Hiks. Jeongin jahat." Jeongin tidak bisa menyembunyikan lagi air matanya.
"Stt sudah Je. Kau ikut aku ke uks. Kita minta maaf oke." Jisung yang sama terkejutnya hanya bisa menenangkan Jeongin.
"H-hyunjin hiks marah kepadaku hiks. Aku jahat hiks sekali."
"Tidak. Tidak apa-apa. Ayo ke uks."
Di uks terlihat Minho yang sedang mengobati luka dikepala Hyunjin. Dan posisinya sedikit, mesra mungkin?
"Ah elah Jin. Ini dimana si petugas uks nya. Gue ngga bisa nih ngobatin yang kaya gini."
"Udah sih brisik amat. Kan bagus, jadinya lo yang obatin gue."
"Dih apaan sih. Dasar homo."
"Lo juga homo sama Jisung sialan. Akhh! Kok diteken sih lukanya. Sakit goblok!"
Jeongin yang melihat Hyunjin kesakitan langsung saja menarik Minho untuk menyingkir dari Hyunjin dan mulai mengobati luka Hyunjin.
"Minho diem aja deh. Kasian Hyunjinnya kalau Minho yang ngobatin."
"Gue juga ngga mau ya obatin Hyunjin. Sung ayo pergi aja."
"Ngga mau. Jisung mau pergi sendiri aja. Minho udah selingkuh sama Hyunjin."
Jisung yang tiba-tiba pergi dari uks akhirnya dikejar oleh Minho.
"Hyunjin. Kepalanya masih sakit?"
"Masih."
"Maafin Jeongin. Tadi Jeongin kesel. Jadi ngga sengaja pukul Hyunjin pake penggaris."
"Ngga."
"Kok ngga mau maafin. Kan salah Hyunjin juga. Ngapain coba ngumpetin penggaris Jeongin."
"Hyunjin beliin penggaris baru buat Jeongin. Makannya yang lama Hyunjin simpan aja."
"Penggaris baru? Yang mana?"
"Ngga tau."
"Hyunjin marah ya? Maafin Jeongin ya."
"Kalo ngga ya ngga. Denger ngga sih?"
"Hiks iya Jeongin denger."
Hyunjin yang melihat Jeongin mulai menangis merasa sangat bersalah. Dia tadi hanya berpura-pura marah.
"Jangan nangis dong. Sini peluk Hyunjin." Ucap Hyunjin sambil membawa Jeongin kepelukannya.
"Ngga mau hiks. Tadi Hyunjin hiks ngga mau dipegang Jeongin hiks."
"Tadi Hyunjin masih ada darahnya. Kalau Jeongin pegang, nanti Jeongin kotor."
Mendengar penjelasan Hyunjin, Jeongin langsung membalas pelukan Hyunjin dan mengeratkannya.
"Udah ya jangan nangis. Masa pacarnya Hyunjin nangis."
Makasih udah vomen~
![](https://img.wattpad.com/cover/195079148-288-k290729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hyunjeong ~ oneshoot
Rastgelejust a little happiness of hyunjeong~ Beberapa rated M Kritik saran? Komen Sorry for typo