Mafia 2

1.4K 125 1
                                    

Hyunjin membawa masuk Jeongin ke mansionnya dengan menggendong bridal style dalam keadaan mata yang masih tertutup dan tubuh yang hanya tertutupi jaket miliknya yang tadi ia kenakan.

"Sudah pulang nak?" Tanya Chanyeol dengan smirknya saat melihat Hyunjin pulang membawa Jeongin dengan keadaan seperti itu.

"Papa tidak bisa melihat atau bagaimana?"

"Hyunjin! Kau memang mafia! Tapi setidaknya jangan seperti itu pada Papamu!" Baekhyun yang mendengar jawaban Hyunjin langsung saja menceramahinya.

"Iya Mama, maafkan Hyunjin."

Dor

"Arghh sialan." Umpat Hyunjin saat peluru Chanyeol mengenai punggungnya.

"Chanyeol! Kau ingin membunuh Jeongin?!" Kata Baekhyun dengan panik.

"Aku hanya ingin melihat bagaimana Hyunjin melindungi orang yang dia sayang sweety, tenanglah."

"P-paman Chanyeol? Bibi B-baekhyun?" Hyunjin terkejut saat Jeongin memanggil Papa dan Mamanya dengan sebutan seperti itu.

Baekhyun mendekati Jeongin yang masih dipelukan Hyunjin lalu melepas ikatan dasi dimatanya. "Iya ini Bibi."

Jeongin tidak habis pikir. Bagaimana bisa sahabat dari orang tuanya memiliki anak seperti Hyunjin. Jeongin memang sering bertemu Chanyeol dan Baekhyun ketika mereka ada janji dengan orang tuanya. Tetapi Jeongin tidak pernah tahu jika anak yang selalu Baekhyun ceritakan adalah Hyunjin.

"Hyunjin, bawa Jeongin kekamar. Suruh dia mandi dan pinjami pakaianmu lalu ikut Mama. Mama akan mengambil pelurumu."

Setelah Jeongin selesai mandi dan Hyunjin sudah selesai dengan operasi kecilnya untuk mengambil peluru, sekarang mereka semua-Park family dan Jeongin- sedang berada di ruang tamu.

"Jeongin, mulai sekarang kau akan menggantikan si tampan sialan untuk menjadi partner Hyunjin dan membantu tugas yang akan Hyunjin laksanakan."

"Ta-"

"Tidak mungkin Papa. Dia tidak bisa apa-apa. Melawanku saja tidak bisa." Sebelum Jeongin mengutarakan ketidak setujuannya pada Chanyeol, Hyunjin sudah terlebih dahulu menyelanya.

"Tentu aku bisa! Tadi hanya mengalah!"

"Mengalah? Dengan cara menangis?"

"Tid-"

Brak

Chanyeol menggebrak meja didepannya.

"Ingat siapa didepan kalian. Jaga sopan santun."

Baekhyun tahu jika Chanyeol sudah mulai tersulut emosi karena anaknya yang menjadi banyak omong. "Begini Hyunjin. Jeongin tentu tidak bisa melawanmu. Karena kau adalah Hyunjin. Jadi sesuai kesepakatan, Jeongin teta-"

"Kesepakatan apa? Kenapa aku tidak ta-"

Dor

Ucapan Hyunjin terhenti karena dia mendapat satu peluru lagi oleh ayahnya.

"Diam. Hyunjin." Ucap Chanyeol penuh penekanan disertai nada dinginnya. Chanyeol berdiri lalu menggandeng tangan sang istri dan membawanya ke kamar mereka.

"Sial! Darahnya tidak mau berhenti." Jeongin yang mendengar ucapan Hyunjin meliriknya lalu bertanya dimana ruang operasi dan kembali dengan membawa beberapa alat bedah.

"Aku ambilkan. Menghadap kemari."

Hyunjin hanya menurut. Karena memang disetiap Mamanya melalukan operasi kecil untuknya, dia selalu menurut.

Hyunjin bisa dengan jelas melihat wajah Jeongin yang sedang serius mengambil peluru di pundaknya.

Peluru sudah dapat diambil. Jeongin bingung saat selesai menutup luka Hyunjin, tubuh Hyunjin perlahan mendekat lalu ia mendongakkan wajahnya. Dia melihat Hyunjin yang mulai mendekatkan wajahnya.

Bibir Hyunjin sepenuhnya sudah menempel pada bibir Jeongin. Seharusnya Jeongin menolaknya. Otaknya berkata bahwa ini tidak boleh terjadi. Tetapi tidak dengan hatinya. Hatinya merasa hangat saat mendapatkan ciuman dari Hyunjin.

Hyunjin mengangkat tubuh Jeongin lalu membawanya ke pangkuannya. Bibirnya dengan perlahan melumat dan sedikit memberikan gigitan-gigitan sensual pada bibir Jeongin.

Dia baru pernah melakukan ciuman dan itu dengan Jeongin. Rasanya Hyunjin sangat mengiginkan bibir itu terus menerus.

"Damn! Mama! Papa! Hyunjin akan menjadikan Jeongin partner Hyunjin! Partner hidup Hyunjin!" Teriak Hyunjin lalu menggedong Jeongin kekamarnya dan melanjutkan kegiatan tadi. Tentunya dengan persetujuan Jeongin. Semoga saja ayahnya tidak kembali menelfon memberitahunya just for not fuck him.


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang