23. Curious

1.3K 105 1
                                    

Hyunjin penasaran dengan apa yang dikatakan orang-orang di sekolahnya. Mereka menggosipkan murid baru yang katanya tidak memiliki ekspresi itu.

Hari ini Hyunjin akan mencoba malakukan aksinya apakah benar murid baru itu memang tidak memiliki ekspresi.

"Permisi, boleh aku duduk disini?"

Jeongin, murid baru yang tengah duduk di gazebo taman tersentak kaget. "Ah, tentu."

"Perkenalkan. Namaku Hyunjin. Hwang Hyunjin."

"Yang Jeongin."

"Sedang apa kau disini?"

"Membaca novel."

"Emm, aku mempunyai susu strawberry. Tadi aku sebenarnya ingin meminumnya ditaman sambil bermain game. Tapi berhubung ada kau disini, aku ingin memberikannya untukmu. Sebagai tanda perkenalan mungkin?"

"Terima kasih. Kakak cerewet."

"Kau terganggu? Maafkan aku. Apakah lebih baik kalau aku pergi?"

"Terserah."

Dia benar-benar tidak memiliki ekspresi. Atau mungkin belum? Hahaha~ Hyunjin

"Baiklah, aku permisi."

Karena merasa terganggu, setelah kepergian Hyunjin, Jeongin memutuskan untuk pulang karena memang bel pulang sekolah sudah berbunyi.

Jeongin hari ini memilih pulang dengan berjalan kaki. Karena hari sudah semakin sore, Jeongin memutuskan untuk melewati jalan pintas.

Bruk

Tubuh Jeongin terhempas kebelakang saat seseorang mendorongnya.

"Argh apa yang kau lakukan."

"Main-main denganmu anak kecil."

"Aku tidak tertarik."

"Kalau begitu ayo lewati aku."

Bruk

Lagi-lagi tubuh Jeongin terhemas kebelakang. Dengan wajah datarnya, Jeongin mengambil ancang-ancang untuk melawan orang tersebut.

Bruk

"Bagaimana anak kecil? Ayo bermain dengan ku."

Kenapa tubuhku tidak bisa melawan seperti biasanya? Ini aneh~ Jeongin

Orang itu mulai mendekati Jeongin. Dengan tubuh yang lemas, tentu saja Jeongin tidak bisa melawan.

Bagaimana ini~ Jeongin

"Kau cantik sayang." Ucap orang tersebut dan mulai membuka seluruh baju Jeongin. Jeongin hanya bisa berteriak meminta tolong karena tubuhnya tidak bisa melawan.

Jeongin sangat panik saat orang itu terlihat mulai membuka celananya.

"T-tidak! Jangan!"

"Aku tidak mendengarnya sayang."

Kaki Jeongin dibuka. Memperlihatkan penis kecilnya juga hole miliknya.

"Aku masuk say-"

Bugh

"Pergi sialan."

Hyunjin datang. Jeongin tidak salah lihat. Dengan sekuat tenaga Jeongin bangkit dan memeluk Hyunjin.

"Hiks tolong Jeje. Jeje takut hiks."

"Stt sudah tidak papa. Aku disini." Ucap Hyunjin sambil menyunggingkan smirknya. Tentu saya Jeongin tidak melihatnya.

Ternyata mereka salah. Jeongin memiliki sisi lain dari dirinya. Sangat imut. Dan aku terpesona olehnya. Maaf Je. Aku tidak akan melepaskanmu~ Hyunjin

"Sebentar Je."

"Tidak hiks jangan dilepas. Jeje hiks takut."

"Baiklah ayo pergi." Ucap Hyunjin dengan menggendong Jeongin bridal style dan menutupi tubuh Jeongin dengan jaket yang ia pakai.

"Kak Hyunjin hiks."

"Kenapa hm. Tenanglah, aku disini." Jawab Hyunjin dengan mengeratkan pelukannya.

"Pulang hiks."

"Iya, pulang kerumah kakak?"

Jeongin tidak menjawab. Dia hanya menganggukkan kepalanya dan membenamkannya di perpotongan leher Hyunjin.

"Jeje turun dulu oke. Kita masuk ke mobil kakak."

"T-tidak mau. Peluk kak Hyunjin."

"Baiklah. Tapi berjanji jangan banyak bergerak?"

"Iya Jeje janji."

Jadilah Hyunjin menyetir mobil untuk pulang dengan Jeongin yang tertidur dipelukannya.


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang