41. Angry

1.4K 97 1
                                    

Brak

"Akhh. Sakit hiks." Hyunjin mendorong tubuh Jeongin dengan kasar agar masuk ke salah satu bilik toilet.

"Jangan menangis!"

Jeongin didudukkan dalam kloset yang ada disana dengan kasar. Hyunjin mencengkeram pipi Jeongin lalu mendongakkan wajah Jeongin yang berlinang air mata. "Buka celanaku." Ucap Hyunjin dengan nada dingin penuh perintah.

Tangan Jeongin perlahan terangkat untuk membuka celana milik Hyunjin.

"Sekarang keluarkan milikku dan hisap."

Awalnya Jeongin hanya menjilat milik Hyunjin dengan pelan dan terkesan ragu.

"Hmpp." Karena merasa tidak puas, Hyunjin langsung memasukkan miliknya kedalam mulut Jeongin. Deep throat.

"Ck sial. Tidak puas."

Hyunjin langsung mengangkat tubuh Jeongin agar berdiri lalu membalikkan tubuh Jeongin.

"Buka semua bawahanmu."

Kini Hyunjin dapat melihat pantat berisi milik Jeongin.

"A-" Mulut Jeongin ditutup menggunakan tangan saat Jeongin berteriak karena Hyunjin yangtiba-tiba memasukkan miliknya kedalm lubang Jeongin tanpa pemanasan.

"Sudah ku bilang jangan berteriak. Ini hukumanmu." Hyunjin bergerak dengan tempo yang sangat cepat. Itu nikmat untuk Hyunjin. Tapi tidak dengan Jeongin.

"Hiks sakit."

Plak

"Ku bilang diam."

Merasa kasian dengan Jeongin, tangan Hyunjin ia gunakan untuk mengocok milik yang lebih muda.

"Ah~" Desahan nikmat kini keluar dari mulut Jeongin.

"Ku bilang apa tentang tidak berdekatan dengan Minho?"

"Ah~ Tidak bo-Ah~ leh dekat dekathh Min-Ah~"

"Bagus. Terima ini." Hyunjin menghentikan genjotan juga kocokan tangannya. Membuat Jeongin merasa kenikmatannya tidak ia dapatkan lagi.

Dengan frustasi, Jeongin mengocok penisnya sendiri dan mengetatkan otot lubangnya lalu menggerakkan pinggulnya.

"Ah hiks. Gatalhh~ Hyun ah jinh bantu aku ah hiks." Hyunjin tetap dengan posisinya. Menikmati bagaimana Jeongin mengemis kenikmatan kepadanya.

Plop

Hyunjin melepas miliknya dari lubang Jeongin.

"Hyunjin hiks masukkan. Hiks aku belum selesai hiks." Jeongin menangis dengan kencang saat dia tidak bisa lagi merasakan kenikmatan pada lubangnya.

"Aku juga. Pulang sekolah, kita lanjutkan di rumah." Lalu Hyunjin pergi meninggalkan Jeongin yang masih menangis menahan sesuatu di miliknya yang ingin keluar namun tidak bisa karena kenikmatannya sudah pergi.


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang