"Hiks hyung~ dengarkan Jeongin dulu hiks."
"Aku mendengarkan."
"Huwaaa jangan berbicara dingin seperti itu hyung." Tangis Jeongin semakin kencang saat mendengar nada bicara Hyunjin.
"Hm. Sekarang bicaralah." Ucap Hyunjin sedikit melunak.
"Peluk hiks."
"Tidak, jelas jelas bajumu itu kotor sekali."
"Hiks hyung~ jangan marah."
"Hn."
"Hyung marah hiks, Jeongin akan menjelaskannya."
"Maka jelaskan. Kau hanya mengatakan yang tidak penting dan tidak menjelaskannya."
"Jeongin harus peluk Hyunjin hyung jika akan bercerita panjang. Tapi hiks hyung tidak mau peluk hiks." Cicit Jeongin.
Melihat Jeongin seperti itu, dengan cepat Hyunjin melepas semua pakaian Jeongin. Semuanya.
"Sekarang kau bisa memelukku. Lalu jelaskan."
"Hng!" Dengan senyum yang mengembang, Jeongin mengangguk mendengar ucapan Hyunjin. Cepat-cepat Jeongin mengusap bekas air matanya.
"Duduk disini." Hyunjin mengambil posisi duduk di sofa depan ranjangnnya lalu menepuk paha memberi isyarat agar Jeongin duduk dipangkuannya.
"Jadi begini hyung." Jeongin mengalungkan tangannya di leher Hyunjin. Posisi duduknya yang menghadap Hyunjin membuat Hyunjin beberapa kali melihat penis milik Jeongin. Karena masih ingin mendengarkan penjelasan Jeongin, Hyunjin memegang pinggang Jeongin lalu mendekatkan tubuh Jeongin agar penis Jeongin tidak lagi terlihat.
"Maaf membohongi hyung tadi."
"Hm."
"Sebenarnya Jeongin tidak ingin berbohong, tapi Jeongin juga tidak berani meminta ijin kepada hyung."
"Kenapa tidak berani?"
"Jeongin pikir hyung tidak akan menyukainya."
"Kau belum mencobanya, tapi sudah berpikiran seperti itu."
"Iyaiyaa Jeongin minta maaf lagi."
"Ck,lanjutkan."
"Jeongin tidak pergi bersama Seungmin hyung, tapi dengan Jeojin."
"Lelaki tadi?"
"Iya." Jawab Jeongin dengan pelan.
"Kau sudah lama mengenalnya?"
"Tidak, baru tadi Jeongin mengenalnya. Tadi dia seperti kebingungan di depan sekolah Jeongin. Jadi Jeongin ingin membantunya."
"Membantunya dengan membawa ke taman dan bermain bersama sampai sampai bajumu kotor seperti itu?"
"Jeongin hanya ingin membuat Jeojin senang. Jeojin terlihat sedih tadi. Maaf jika baju Jeongin kotor."
"Baiklah hyung maafkan."
"Hyung sungguhan?" Senyum lebar Jeongin tunjukkan kepada Hyunjin.
"Tentu. Kau menolongnya, lalu mengantar Jeojin ke panti asuhan. Itu artinya kau bertanggung jawab."
"Em hyung~ jadi.."
"So?"
"Boleh kita ke panti asuhan lagi untuk menemui Jeojin?"
Jeojin sialan. Aku kalah dengan bocah 3 tahun~ Hyunjin
Makasih udah vomen~
KAMU SEDANG MEMBACA
hyunjeong ~ oneshoot
Sonstigesjust a little happiness of hyunjeong~ Beberapa rated M Kritik saran? Komen Sorry for typo