16. Boy

1.5K 118 1
                                    

"Hei cewek."

Jeongin yang tengah duduk sambil membaca novel hanya melirik sekilas lalu kembali fokus kepada bukunya.

"Kok diem aja, kamu cantik loh."

"Ngga bisa liat apa kalau aku cowok?" Jawab Jeongin tanpa melihat lawan bicaranya.

"Masa sih, kok manis gitu."
"Kamu lucu ya."
"Kamu juga imut."
"Aku gemes sama kamu."
"Kamu ngga mau ngomong sama aku nih?"
"Aku ganteng lho."
"Hei."

Jeongin yang kesal akhirnya menutup bukunya lalu melotot pada Hyunjin walaupun tidak menyeramkan sama sekali.

"Aku benci kak Hyunjin!"

Saat akan beranjak dari situ, tangan Jeongin ditarik Hyunjin lalu terjatuh di pangkuan Hyunjin.

"Maafkan kakak hm. Maaf terlambat. Maaf membuatmu menunggu. Maaf membuatmu tambah kesal. Maaf, maaf."

"Aku marah! Kenapa membuatku menunggu?!"

Hyunjin terkekeh karena merasa lucu dengan kekasihnya ini. Bagaimana bisa dia marah tetapi bilang seperti itu?

"Hahaha. Sini peluk dulu. Biar ku jelaskan."

"Tidak. Tidak mau."

"Tidak ada penolakan." Dengan cepat Hyunjin memeluk Jeongin.

"Tadi eomma memintaku untuk menemaninya dulu. Eomma sedang sakit. Aku tidak bisa meninggalkannya. Maaf tidak mengabarimu dulu."

"E-eomma Hwang sakit? Kalau begitu ayo pulang. Kita jenguk eomma Hwang!" Ucap Jeongin sambil menarik Hyunjin untuk segera bangun.

"Bagaimana jika besok? Ini sudah sore. Eomma pasti sedang istirahat."

"Baiklah. Dan, maafkan Jeje." Ucap Jeongin sambil menunduk.

"Kenapa meminta maaf?"

"Maafkan Jeje karena sudah marah kepada kakak. Harusnya Jeje dengerin kakak dulu. Kakak mau memaafkan ku? Kumohon~"

"Hahaha tidak perlu seperti itu Je. Kau imut sekali. Aku ingin memelukmu. Kemari."

"Aku benci kak Hyunjin."

"Aku juga membencimu Je."

"Apa?! Baiklah. Aku pulang!"

"Hei hei hei. Bercanda sayang."

"Aku juga bercanda hehe." Ucap Jeongin sambil tersenyum jenaka.


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang