Ceklek
"Sial-" Hyunjin yang sedang mengerjakan tugas kantornya hampir saja mengumpati orang yang dengan tidak sopannya masuk ke ruangannya tanpa permisi.
"Hyunjin hyung!"
"Jeongin? Kenapa tidak bilang jika akan kekantor saya?"
"Jeongin ingin memberikan hyung kejutan." Jeongin menutup pintu ruangan Hyunjin lalu berjalan mendekati Hyunjin yang masih sibuk dengan urusan kantornya.
"Apa Hyunjin hyung tidak bisa berhenti bekerja dulu? Jeongin sudah disini loh." Ucap Jeongin menatap Hyunjin dengan senyum yang terlihat dipaksakan.
"Sebentar Jeong. Saya harus menyelesaikan pekerjaanku."
"Bukankah Hyunjin hyung bosnya? Kenapa hyung masih harus bekerja."
"Jadi bos tidak bisa seenaknya seperti itu. Saya harus memberikan contoh yang baik kepada bawahan saya."
"Baiklah Jeongin mengerti."
"Terima kasih sudah mau mengerti. Jeongin tunggu saya di secret room saja. Tidak apa-apa kan?"
"Iya. Jeongin mau masuk."
Setelah kepergian Jeongin ke secret room yang ada di ruangannya, dengan berat hati Hyunjin kembali melanjutkan pekerjaannya.
Selalu seperti itu jika Jeongin pergi ke kantor Hyunjin. Jeongin merasa diabaikan. Padahal sudah Jeongin bela-belakan pulang dari sekolah langsung ke kantor milik kekasihnya itu yang jaraknya cukup jauh dari sekolahnya.
Hyunjin merasa sangat bersalah karena telah mengabaikan kekasihya dan lebih memilih pekerjaannya. Tapi bagaimana lagi, pekerjaannya juga penting disini.
Satu jam berlalu, Hyunjin baru selesai dengan semua pekerjaannya. Dengan senyum dibibirnya, Hyunjin beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju secret room miliknya.
Bisa dilihat kekasih rubahnya sedang tidur dengan posisi meringkuk. Persis seperti bayi rubah. Lucu sekali.
Hyunjin duduk di depan Jeongin lalu mengelus surai coklat milik kekasihnya. Mimik wajahnya saat tidur bisa membuat Hyunjin kembali tersenyum. Sangat polos dan ada gurat kelelahan disana.
Mengangkat Jeongin dengan pelan-pelan agar tidak membangunkannya, menggendongnya seperti koala, Hyunjin mencium lembut kening Jeongin berkali-kali dengan menggumamkan kata maaf karena telah mengabaikannya.
"Hyunjin hyung~" Merasa terganggu tidurnya, Jeongin membuka matanya.
"Maaf membuatmu terbangun. Kita pulang sekarang."
"Hiks Hyunjin hyung." Jeongin yang tiba-tiba menangis membuat Hyunjin mengeratkan gendongan Jeongin.
"Kenapa hm? Saya menyakitimu? Maafkan saya."
"Jeongin rindu Hyunjin hyung hiks."
Sambil membawanya keluar dari kantor, Hyunjin selalu memberikan kata-kata penenang kepada kekasihnya agar berhenti menangis. Hatinya sangat sakit melihat Jeongin menangis, dan itu karena kesalahannya.
Makasih udah vomen~
KAMU SEDANG MEMBACA
hyunjeong ~ oneshoot
Randomjust a little happiness of hyunjeong~ Beberapa rated M Kritik saran? Komen Sorry for typo