34. Gay

1.6K 123 5
                                        

"Hei gay murahan! Ingin berkencan dengan temanku? Dia lelaki tenang saja. Kau tentu akan menyukainya hahaha."

Jeongin mencoba sabar dengan apa yang sedari tadi Hyunjin katakan. Dia memang seorang gay. Tapi itu bukan salahnya. Jeongin juga ingin terlahir menjadi orang dengan orientasi seksual yang normal. Dia bingung ingin marah kepada siapa disini.

"Kau tau Yang gay menjijikan Jeongin? Temanku itu juga memiliki penis yang besar. Kau akan merasa sangat puas."

Sebenarnya Jeongin bingung, dia mempunyai salah apa kepada Hyunjin sampai-sampai Hyunjin terus saja mengganggunya seperti itu. Setiap hari.

"Ck! Kau dengar tidak hah?! Sudah gay! Tuli pula! Apa orang tuamu tidak mendidikmu menjadi gay yang baik apa?!"

Bruk

Jeongin sudah habis kesabarannya. Jika selama ini dia tidak mempedulikan Hyunjin dengan semua makiannya, maka sekarang dia benar-benar marah. Dia tidak apa-apa jika Hyunjin mengatainya, tetapi tidak jika Hyunjin sudah membawa-bawa orang tuanya.

Dengan marah Jeongin berbalik menghadap Hyunjin lalu mendorong Hyunjin hingga kini Hyunjin terjatuh dengan posisi telentang dan Jeongin duduk diperutnya.

Bugh!

"Ini untuk kau dan mulut sialanmu!"

Bugh!

"Ini untuk kau yang sudah menguji kesabaranku!"

Bugh!

"Dan ini! Jangan kau bawa-bawa orang tuaku bajingan!"

Hyunjin hanya diam karena hey! Pukulan Jeongin sama sekali tidak sakit. Jeongin yang melihat Hyunjin hanya menampilkan smirknya akhirnya memukul Hyunjin secara bertubi-tubi.

Sret

"Kau banyak bergerak baby." Dengan sekali gerakan, Hyunjin mengubah posisi Jeongin manjadi dibawahnya.

Darah dipelipis Hyunjin akibat pukulan Jeongin menetes tepat mengenai sudut bibir Jeongin. Hyunjin terpaku dengan pemandangan didepannya. Wajah Jeongin yang terkejut dan bibir yang sedikit terbuka dengan darah Hyunjin disana. Jangan lupakan keringat Jeongin karena jika kalian lupa, tadi Jeongin memukul Hyunjin dan itu membutuhkan tenaga.

"Sangat sexy. Akan ku bersihkan." Tanpa aba-aba, Hyunjin mencium bibir Jeongin. Awalnya hanya kecupan lalu dilanjutkan dengan jilatan pada bibir Jeongin. Hyunjin menjilati darahnya yang ada dibibir Jeongin. Membersihkannya.

Saat dirasa sudah tidak terasa ada darah dibibir Jeongin, Hyunjin menghentikan ciumannya. Mengangkat wajahnya untuk melihat Jeongin, Hyunjin benar-benar menyesal karena sudah melakukannya. Darah dari pelipis Hyunjin sepertinya keluar cukup banyak. Dan saat Hyunjin mencium Jeongin tadi, darah itu kembali menetes diwajah Jeongin.

"Damn! Berterimakasihlah padaku Jeong. Akan kubersihkan semuanya."


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang