Jeongin bingung. Teman-temannya seperti enggan jika berdekatan dengannya. Semua temannya tidak ada yang mau berbicara dengannya. Terutama para sahabatnya.
Kringg kringg
Bel pulang sekolah berbunyi. Biasanya, Jisung dan Felix akan ke kelas Jeongin dan Seungmin untuk pulang bersama.
"Seungminie ayo kita pulang." Jisung menghampiri Seungmin yang duduk disebelah Jeongin. Mereka mengabaikan maknae tersayang mereka.
"Baiklah ayo."
Setelah mereka pergi, Jeongin masih setia duduk dibangkunya.
"Jangan menangis Je. Kau kuat! Tapi kenapa mereka seperti itu hiks. Hyunjin hyung~ kenapa kau malah tidak berangkat ketika sedang seperti ini hiks aku hiks merindukanmu."
Dari pada menangis di sekolah, Jeongin memutuskan untuk memberikan pesan kepada kakaknya, Baejin untuk menjemputnya.
Saat menunggu di depan sekolah, lamunan Jeongin buyar karena suara klakson.
"Dek ayo cepat! Kau habis menangis? Ck! Lemah sekali."
Rasanya Jeongin tambah ingin menangis. Kakaknya itu tidak pernah membentaknya, dia selalu penuh kasih sayang. Tapi apa tadi?
Sesampainya di rumah setelah berterima kasih kepada kakaknya, Jeongin langsung berlari kekamarnya. Dan Baejin hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan maaf dalam hatinya.
Ceklek
"Surprise!"
Jeongin terkejut. Semua sahabatnya ada disitu. Bahkan kekasihnya. Tapi bagaimana bisa? Bukankah mereka sedang mendiaminya tanpa alasan yang jelas?
"Hiks maafkan Jeje. Kenapa kalian hiks mendiami Jeje?"
"Hei sayang, maafkan kita. Kita hanya ingin memberikan kejutan untukmu." Ucap Hyinjin sambil memeluk Jeongin.
"Kalian hiks ingat ulang tahunku?"
Seungmin mendekat lalu membawa Jeongin untuk duduk disofa disusul Jisung dan Felix.
"Bangchan hyung, Woojin hyung,Changbin hyung, Minho hyung, dan Hyunjin. Bisakah kalian meninggalkan kami sebentar?"
"Baiklah."
Setelah para seme keluar, para uke langsung memeluk Jeongin yang masih menangis. Bukannya menenangkan Jeongin, mereka malah ikut menangis karena merasa sangat menyesal karena sudah mengikuti rencana Minho untuk mendiami Jeongin.
Sedangkan diluar kamar, para seme sudah terlalu lama menunggu instruksi untuk masuk kamar lagi, mereka memutuskan untuk masuk kamar.
"Serius? Mereka tidur dengan berpelukan sehabis menangis?" Ucap Changbin yang tidak habis pikir dengan apa yang dia lihat.
"Tidak jadi berpesta hari ini?" Bangchan sedih karena dia tadinya berfikir akan ikut menghibur Jeongin dengan pesta ulang tahunnya.
"Boleh aku makan kuenya?" Ucap Minho karena sudah lapar akibat terlalu lama menunggu tadi.
"Jeje~ aku ingin peluk juga." Hyunjin yang tidak terima Jeonginnya dipeluk orang lain.
"Aku pulang saja. Jomblo tidak dibituhkan disini." Kasihan Woojin.
"AYO SEMUA KITA BERSENANG-SEN-"
"Sttt mereka tertidur Baejin hyung." Ucap Hyunjin dengan kesal.
"Ohh maaf. Kalau begitu kalian pulanglah. Biar aku temani para uke manis disini."
"Tidak bisa! Kami akan membawa pacar kami masing-masing." Ucap Minho diangguki Bangchan dan Changbin. Woojin? Tidak, dia jomblo.
"Baejin hyung. Aku akan menemani Jeongin disini."
"Baiklah jin. Tapi jangan kau apa-apakan adikku!"
"Tidak janji hyung hehe."
Makasih udah vomen~
![](https://img.wattpad.com/cover/195079148-288-k290729.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hyunjeong ~ oneshoot
Aléatoirejust a little happiness of hyunjeong~ Beberapa rated M Kritik saran? Komen Sorry for typo