15. Cool

1.6K 124 5
                                    

Jeongin tengah bersiap karena kemarin Hyunjin mengajaknya untuk jalan-jalan. Tumben sekali.

"Apakah aku sudah tampan? Arghh ayolah ini hanya kak Hyunjin."

Tok tok tok

"Je, Hyunjin sudah menunggumu di bawah."

"Iyaa bun, sebentar. Baiklah, kau sudah tampan Je."

Setelah berpamitan kepada bundanya, Jeongin segera keluar rumah karena tidak mau membuat Hyunjin menunggu.

"Hai kak, maaf lama."

"Hm. Kau mau pakai baju seperti itu?! Yang benar saja?! Cepat ganti bajumu!" Atau semua orang akan menatapmu karena sungguh, kau sangat sangat imut Je. Dan aku tidak akan membiarkan orang-orang kurang belaian itu menatapmu je. Ahh aku tidak kuat! Kau lucu sekali~ Hyunjin

"M-maaf, baiklah Jeje akan ganti pakaian. Sebentar."

Setelah mengganti pakaiannya, Jeongin kembali menemui Hyunjin.

"Ck! Sama saja. Ayo!" Sama. Kau tetap menggemaskan memakai baju apapun sayang. Bahkan saat tidak memakai pakaian mungkin?~ Hyunjin

"B-baiklah."

Mereka sampai di lotte word. Jeongin tidak bisa menahan rasa senangnya. Dia sampai tidak sadar jika saat ini dia seperti akan berlari.

"Hei! Diamlah! Kau ingin hilang?" Kau ingin kekasihmu ini gila jika kau sampai hilang? Bagaimana jika yang melihatmu selucu ini jadi ingin menculikmu? Aku benar-benar akan gila. Tetap bersamaku Je~ Hyunjin.

Jeongin menatap Hyunjin yang sekarang menggandeng tangannya dengan takut. Walau sebenarnya dia senang bukan main saat Hyunjin memegang tangannya.

"M-maafkan Jeje."

"Jangan menangis!" Aku tidak tahan melihatnya. Mata dan hidungmu yang memerah itu membuat dadaku sesak sekaligus gemas. Kau memang paling pandai memainkan perasaanku Je~ Hyunjin.

"Tidak hiks Jeje tidak menangis."

Hyunjin sangat terkejut melihat kekasihnya menangis. Dengan segera dia memeluknya dan mengelus surainya dengan lembut.

"Stt. Jangan menangis. Kakak sakit melihatnya." Ucap Hyunjin dengan sangat lembut, berbeda dengan biasanya.

"Maaf, maafkan kakak yang seperti ini, kakak hanya tidak mau permata kakak diambil orang lain. Kakak hanya ingin menjaganya."

Jeongin tidak merespon, dia masih menangis.

"Maafkan kakak, Jeje boleh pukul kakak sepuas-"

"Jeje hiks tau. Tapi Jeje takut hiks. Cara hiks kakak salah. Bukan seperti hiks itu seharusnya."

Hyunjin tersenyum mendengarnya.

"Baiklah. Kakak akan berubah. Stt sudah jangan menangis. Kakak mencintaimu Je."

"Jeje juga hiks."

"Juga apa hm?"

"Ishh"

"Hahaha baiklah."

Jeongin senang. Hyunjin akan berubah untuknya.


Makasih udah vomen~

hyunjeong ~ oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang