"Memiliki kebaikan dalam dunia yang kejam, sungguh adalah sebuah keberanian"
~~~*~~~
Seorang wanita cantik termenung dari balkon kamarnya, menatap langit berbintang sembari menenangkan pikirannya. Rasa lelah yang dia rasakan seharian setidaknya berangsur menghilang tatkala angin malam menerpa dirinya yang hanya mengenakan dress tidur tipis.
Seohyun mudah merasa dingin, tapi sepertinya untuk sekarang, dia membiarkan hawa dingin itu menyelimutinya. Salah satu tangannya yang menempel pada pipi kanan sedari tadi, perlahan terlepas begitu angin malam menerpa permukaan kulitnya. Membawa rasa sakit dan perih yang dia rasakan sekarang.
Saat ini, Mirae tidak sedang membutuhkannya, karena wanita itu menghadiri sebuah pesta di kediaman salah satu kenalannya. Seohyun, yang sebenarnya bisa ikut selaku sekretaris wanita tersebut, memilih untuk tinggal di rumah. Tentu karena Mirae melarangnya setelah apa yang terjadi hari itu.
Seohyun tidak sengaja melakukan kesalahan kecil, yang sebenarnya sangat bisa ditolerir oleh siapapun. Tapi bagi Mirae, orang yang menganggap Seohyun sebagai beban hidup yang ditinggalkan suaminya, dengan mudahnya dia memarahi bahkan menampar Seohyun dengan keras hingga wanita cantik itu terjatuh ke lantai, sesaat sebelum dia berangkat ke pesta.
Bukannya menangis, Seohyun hanya bisa menghela nafas panjang dan lagi lagi, memaafkan segala perlakuan kasar dan menyakitkan yang dia dapatkan dari Mirae. Karena bagaimanapun, sejak ayahnya meninggal 10 tahun yang lalu, wanita itulah yang merawatnya hingga sekarang selaku istri dari ayahnya.
Seohyun sudah menganggapnya sebagai ibu kandung yang melahirkannya, meski dia sendiri tidak sempat melihat wajah nyata ibunya secara langsung karena wanita itu meninggal di hari yang sama dengan Seohyun yang lahir kedunia.
Meninggalkannya berdua dengan sang ayah, yang akhirnya bertemu dengan Mirae, satu satunya wanita yang mampu membawa senyum ayahnya kembali. Mereka menikah, dan Seohyun bisa merasakan kasih sayang dari seorang ibu yang selalu dia dambakan meski sejak awal Mirae memang berlaku ketus dan pemarah padanya, tapi Seohyun yakin itu semua adalah bentuk kasih sayang meski berbeda dengan seorang ibu pada umumnya.
Sayang semua itu tidak bertahan lama, karena ayahnya mengalami kecelakaan dan meninggal tepat sebelum dia menyelesaikan sekolahnya. Sejak saat itulah semuanya berubah, Mirae menjadi sosok yang sangat kejam.
Dia menyimpan sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun. Karena itulah dia mengirim Seohyun untuk melanjutkan studinya ke negara lain, selagi dia membuat keinginannya semakin menjadi nyata. Dengan menguasai seluruh aset dan peninggalan yang seharusnya milik Seohyun.
Membuat sang putri yang sangat cantik itu menjadi orang yang tidak tahu apa apa jika sang ayah memberikannya semua yang pria itu punya hanya untuk dirinya seorang, bahkan Mirae pun kaget begitu dia mengetahui jika dia tidak mendapatkan apapun setelah bertahun tahun menemani pria itu. Memberikan cinta, meski dari awal, Mirae hanya melihat materi saja. Muncul perasaan benci dan marah yang membuat ambisinya semakin besar hingga mampu berbuat apa saja untuk mendapatkan yang dia mau.
Seohyun kembali setelah menyelesaikan studinya dengan nilai yang sangat memuaskan. Dia bermaksud mendaftar pada perusahaan mediang ayahnya yang saat ini dipimpin oleh sang ibu. Sebagai lulusan terbaik, dia seharusnya mendapatkan posisi yang pantas. Sayang Mirae hanya menjadikannya sebagai sekretarisnya selama bertahun tahun, membuat wanita itu sebagai suruhannya secara tidak langsung.
"Hahh..."
Dan kembali, Seohyun menghembuskan nafasnya panjang sambil memangku wajahnya dengan kedua tangan di atas pagar balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...