"Kyu"
Panggilannya melesat begitu saja dari bibir Seohyun. Bagaimana dirinya yang setiap hari menantikan akan pertemuan mereka kembali tanpa adanya kepastian.
Tapi disanalah Kyuhyun berdiri sekarang. Di dasar anak tangga yang Seohyun pijaki sebelum berhenti di tengah karena rasa tidak percayanya.
Apa sekarang takdir memihak mereka? Bisakah Seohyun langsung berlari dan memeluk Kyuhyun yang tepat ada dihadapannya? Mampukah bibirnya mengatakan keberadaan mengenai sosok di dalam sana?
Mata mereka bertemu dan tersihir oleh lekukan bayang yang bagaikan sebuah magnet, tak mampu melepas satu sama lain dibalik rasa rindu memuncak yang begitu menyakitkan.
Jika memang pertemuan saat ini sudah ditakdirkan, egois kah jika Seohyun berharap lebih agar hanya ada mereka berdua saja sekarang?
Meski kaki itu membeku di tempat, dirinya tetap berusaha untuk membuka suara bersamaan dengan sosok sang ibu yang tiba tiba muncul dan membuat suaranya terkatup rapat.
"Kupikir kau tidak mau bergabung ke pesta dan memilih berdiam diri di kamar seperti yang kau lakukan setiap saat"
Nada tajam penuh sindiran itu mulai menginterupsi kepercayaan dirinya. "Tapi kau malah memilih keluar setelah tau dia datang"
Seohyun mengalihkan pandangannya dengan rasa tidak percaya. Haruskah ibunya mengatakan hal demikian disaat hatinya berada pada titik terbawah, begitu rentan akan semua terpaan tajam yang tidak segan mengarah padanya.
"Kau nampak sehat" Mirae memandang pria tinggi yang berada didepannya. "Aku tidak tau apa kau memang beruntung atau malah sebaliknya"
Bibir yang dilapisi lipstik merah gelap kontras dengan warna dari dekorasi pesta, terangkat membentuk senyum yang terkesan meremehkan.
"Setelah sekarat, bagaimana mungkin kau masih punya nyali memberikan pandangan seperti itu"
"...."
Wanita cantik di tengah tangga mengerutkan keningnya. Rasa tidak nyaman mulai meyelimuti, bergemuruh di dalam dada yang mulai terasa sakit.
"Sekarat? Apa yang terjadi?"
"Eomma..." Seohyun mencoba mendekat namun sang ibu sama sekali tidak membiarkannya.
"Diam disana jika tidak ingin terkurung lagi" Ancamnya. "Orang ini tidak pantas ada disini"
"Tapi..."
"SEO JOHYUN!" Bentak Mirae dengan suara lantang. "Aku akan mengikatmu jika kau masih menentangku!"
Dan mulut itupun kembali terkatup rapat. Hatinya harus kembali menahan rasa membuncah yang ada di depan mata.
Bukan karena tidak berani, namun setiap ucapan ibunya adalah hal mutlak yang pasti akan terjadi, sekejam apapun baginya.
Dia tidak bisa mengambil resiko karena belum tentu takdir mempertemukan mereka kembali. Hanya perlu sedikit keberanian, untuk mendorong bibir itu berkata.
Mirae lalu kembali menatap Kyuhyun dengan rasa tidak suka yang begitu mendalam.
"Jika ingin membuat drama lakukan di tempat lain. Aku punya banyak tamu penting sekarang" Dia berlalu ingin menuju halaman belakang.
"Memuakkan sekali"
Mirae pun terhenti dan tersulut emosi setelah mendengar balasan untuknya.
"... Kau mengatakan hal persis seperti yang tengah kau lakukan saat ini" Suara berat yang sudah sangat lama tidak Seohyun dengar, akhirnya merasuki pendengarannya kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanficSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...