Semilir hembusan nafas yang begitu lembut, perlahan menerbitkan sepasang mata cantik dibawah lingkupan cahaya pagi yang menerobos melalui langit langit.
Senyumnya ikut terbit mendapati dada bidang yang tak dilapisi apapun, berada pada ujung sentuhan dari hidung mancungnya.
Begitu dekat, begitu erat, dan begitu nyaman berada dalam rengkuhan sang pria tampan yang masih menutup mata.
Berada dibawah langit yang sama, diatas tempat tidur yang sama, dan keadaan tubuh yang tak berhiaskan benang sehelaipun kecuali satu selimut digunakan bersama.
Pagi itu menjadi sangat indah setelah melewati malam panjang yang juga sangat spesial tanpa adanya paksaan.
Hal murni yang diakui dan diinginkan oleh keduanya sembari berada dibawah sinar bulan sepanjang malam.
Seohyun mengelus lengan kekar yang melingkari pinggangnya sejak mereka selesai menikmati malam beberapa jam yang lalu.
Semua rasa ragu itu menghilang. Dan untuk seterusnya yang dia inginkan hanya satu.
Selalu menghabiskan waktu bersama Kyuhyun. Pria yang sudah mencuri hatinya dengan cara yang berbeda.
Seohyun mengakuinya. Dan karena pengakuan atas perasaannya tersebut, semua yang dia alami dan rasakan, sekarang menjadi masuk akal.
Rasa sedih dan sakit karena ketidakpeduliannya, rasa khawatir meski hanya luka atau perubahan kecil pada pria itu, termasuk rasa tidak terima disaat seorang wanita mencium Kyuhyun di hadapannya.
Walau Seohyun sendiri tidak tau bagaimana perasaan pria itu padanya, setidaknya dia ingin terus berada di samping Kyuhyun.
Memberikan secuil kebahagiaan dari sisa bahagia yang dia punya setelah dirampas sebagian.
Sehingga senyum Kyuhyun yang dulu pernah muncul, akan muncul lagi, dan begitu seterusnya, sebenci apapun dia pada dunia yang mereka hidupi sekarang.
"Aku tidak gila kan jika aku bilang aku menyukai bibir ini"
Jemari lentiknya meraba bibir tebal yang sudah menyapa seluruh tubuhnya tadi malam. Termasuk malam malam panjang yang pernah mereka lalui bersama.
Mengikuti kemauan hatinya, Seohyun mencium kening itu sebelum menyatukan bibir mereka dengan hati hati. Ragu jika terlalu lama, dia bisa menggangu tidur pria yang ada di sampingnya.
Tubuhnya beringsut dari tempat tidur dan mengenakan kembali dress tadi malam yang tergeletak di lantai.
Sembari melangkah, jemarinya menelusuri setiap sudut ruangan hingga matanya menangkap sebuah objek dibawah perapian.
"20 tahun yang lalu" Dia membaca tulisan tanggal sebelum membalik foto yang sudah usang tersebut.
"Dia terlihat sangat polos disini..." Dia mengusap wajah anak laki laki yang ada pada gendongan sang ibu. "... melihat kedua orang tuanya, tidak mustahil dia sangat tampan bahkan kakaknya..."
Keningnya berkerut melihat dress milik anak perempuan yang sangat cantik di dalam foto. "Bukankah dia yang memainkan piano waktu itu?"
Pikiran Seohyun melayang sesaat ke masa lalu, dimana dia bertemu dengan Kyra secara tidak sengaja.
"Apa ini yang dinamakan kebetulan jika dulu aku pernah bertemu dengan kakaknya?"
*•*•*•*•*•*
Kyuhyun mematikan shower kemudian melilitkan handuk pada pinggangnya sebelum keluar kamar mandi.
Bunyi ponsel di atas meja membuatnya segera menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
Hayran KurguSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...