9

3.7K 246 26
                                    

Dang!

Kyuhyun membanting pintu dan menghempaskan Seohyun dengan kasar hingga punggungnya menabrak dinding.

Dengan tubuh yang masih bergetar, wanita cantik itu hanya bisa meringis kesakitan dan memegangi lengannya yang memerah.

"KAMU TULI HAH!?!"

"SUDAH KUBILANG JANGAN KELUAR RUMAH!!"

Air mata Seohyun jatuh dan membasahi pipinya.

"Maaf.... Aku sungguh tidak tau jika akhirnya akan begini" Katanya dengan nada yang bergetar sambil mengusap air mata.

Seohyun memeluk kedua lengannya, berusaha memberi tenaga pada dirinya yang sudah sangat lemah untuk menggerakkan bibir.

"Aku sangat takut..." Air mata itu semakin deras hingga menetes ke lantai. "Andai saja kamu tidak datang, aku..."

"Takut?" Kyuhyun terdengar geram menanggapi perkataannya. "Secepat itukah kamu menilai rasa takut huh?"

"Tapi, pria itu... dia sungguh..."

"Bukan orang itu yang harusnya kamu takuti"

DEG!

Hati Seohyun rasanya berhenti tiba tiba begitu sesuatu yang sangat dingin menyentuh keningnya.

"Sekali lagi kamu melanggar perkataanku, hidupmu akan habis saat itu juga"

Seohyun diam membeku, tubuhnya bergetar hebat melihat sebuah pistol hitam di tangan Kyuhyun. Sekejam itukah pria ini sampai dia tidak sungkan menembak seseorang?

Mengambil nyawa orang lain adalah sebuah kejahatan dan dosa besar yang akan selalu menghantui orang tersebut. Memberikan penyesalan tiada akhir yang perlahan merenggut sisi kemanusian dan membuatnya tidak bisa merasakan apa apa lagi.

Itukah yang sekarang pria itu lakukan pada Seohyun? Dia memainkan nyawa seseorang seakan dia sudah tidak mempunyai hati lagi.

Jika begitu, maka Seohyun benar benar merasa dirinya bukanlah manusia melainkan sebuah boneka yang hanya dimiliki Cho Kyuhyun seorang. Yang sewaktu waktu bisa dibuang atau dihancurkan seketika jika pemiliknya sudah tidak memerlukannya lagi.

Sejahat inikah takdirnya sekarang? Hidup memperlakukannya sangat kejam tanpa ampun, seakan takdirnya hanya untuk disakiti terus menerus oleh orang lain.

Dang!

Kyuhyun membanting pintu kamar begitu dia keluar, bersamaan dengan Seohyun yang seketika ambruk ke lantai.

Dia menutup mulut untuk menahan suara tangis yang seketika pecah bersamaan dengan munculnya rasa sakit yang sungguh menusuk.

"Kenapa..?"

Seohyun lantas mencengkram area dadanya yang semakin bertambah sakit layaknya ada sesuatu yang mengoyak dari dalam dirinya.

"... Rasanya sangat sakit saat dia mengatakannya"

*•*•*•*•*

Menjelang sore, Kyuhyun disibukkan dengan aktifitas berlarinya di atas treadmill  dengan sebuah earphone yang terpasang, mengeluarkan sebuah musik.

Harmoni nada yang dirangkai menghasilkan lagu indah. Namun sayang, sebagus apapun lagu tersebut, Kyuhyun sama sekali tidak mendengarkannya karena nyatanya pikirannya tengah berada di tempat lain.

Keringat bercucuran pun sama sekali tidak dia hiraukan, bajunya juga sudah basah layaknya diguyur air.

Meow

Fallen RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang