PLAK!
"Lagi! Kau membuat kesalahan lagi Seo JoHyun!!" Teriak Mirae marah.
Seohyun kembali merasakan sakit pada area yang masih belum sembuh total sejak tadi malam.
"Eomma aku..."
"Kau lupa?! Kubilang untuk memesan bunga untuk hari ini tapi dimana bunganya hah?!"
"Mereka sebentar lagi datang, ada sebuah kecelakaan di jalan dan membuat jalanan jadi macet"
"Cih, seenaknya mereka menyuruhku menunggu. Harusnya kau pesan lagi saja jika! Apa susahnya?!"
"Hanya mereka yang menerima pesananan satu hari sebelum pengambilan dan lagi..."
PLAK!
"Tutup mulutmu sekarang. Kau lupa kau harus memanggilku apa begitu kita diluar hah?!"
Seohyun menunduk pasrah. "Maaf... Nyonya"
"Kuberi kau waktu 20 menit. Bawakan buket bunga yang kuinginkan atau kau akan menerima akibatnya"
"Nde. Saya akan membawakannya"
Seohyun segera melangkah cepat keluar dari ruang kantor tersebut. Menekan tombol lift sambil tergesa gesa dan untunglah sebuah taksi tepat menurunkan penumpang di depan gedung perusahaan besar tersebut.
"Terima kasih unnie" Ucapnya pada karyawan wanita yang baru turun.
"Ne? Apa yang terja..."
Belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, taksi tersebut sudah melaju cepat dengan membawa Seohyun di dalamnya.
Sepertinya hari itu menjadi hari yang sangat menguntungkannya, karena dia tidak perlu terjebak macet.
Baik, mungkin Seohyun terlalu cepat menyimpulkan jika tidak akan ada masalah lagi hari itu. Namun sekarang, taksi yang dia naiki tidak bisa langsung mengantarkannya ke toko bunga. Karena jalan kecil yang tidak bisa dilewati mobil.
"10 menit lagi" Ucapnya begitu melihat jam di pergelangan tangan.
Hal itu membuat langkah kecilnya meningkat menjadi lari kecil. Ingin untuk menambah cepat lagi, sayang high heels itu membuat gerakannya terbatas.
Dia bisa saja melepasnya dan bertelanjang kaki menuju toko yang letaknya masih sekitar 500m lagi. Tapi Seohyun mungkin akan mendapatkan amukan jika Mirae mengetahui kedua kakinya kotor saat melangkah memasuki ruangan kantornya.
Kring!
Bel toko itu berbunyi saat Seohyun melewati pintunya."Selamat datang Nona" Sapa seorang pegawainya ramah. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Berapa lama yang dibutuhkan untuk membuat buket bunga?"
"Itu..." Pegawai tersebut nampak berpikir. ".. tergantung ukuran yang anda pilih Nona"
"Jika memungkinkan dalam 2 menit untuk membuat yang besar, maka aku akan membelinya"
"Te, tentu Nona. Anda bisa pilih disini, saya akan menyiapkannya dengan cepat" Dia menunjukkan sebuah buku pada Seohyun.
"Yang ini"
"Ne, silahkan tunggu sebentar"
Keringatnya bercucuran karena di hari terik seperti sekarang, dia dikejar waktu dan mengharuskannya berlari.
Seohyun memilih untuk tidak menyetop taksi karena lalu lintas nampak sangat padat. Dia terpaksa berlarian dengan heels yang sebenarnya tidak nyaman digunakan, jika bukan karena Mirae.
![](https://img.wattpad.com/cover/195734917-288-k572560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...