Kedua telapak kaki itu melangkah di sepanjang dinding yang terbuat dari kaca yang sangat besar, memperlihatkan sekian banyak gedung pencakar langit lain yang memantulkan sinar matahari tepat kearah tubuhnya.
Seohyun mengulang hal yang sama dengan melangkah ke kanan dan ke kiri, mata cantik itu tetap mengarah keluar menikmati keadaan diluar.
Dengan satu jari yang mengitari kaca, meninggalkan jejak sentuhan yang perlahan akan menghilang setelah beberapa detik.
Dia mengeratkan mantel tipis yang sangat pendek itu, bahkan memperlihatkan sebagian celana dalamnya. Karena bagaimanapun, Seohyun tidak punya apa apa lagi untuk dikenakan selain mantel mandi yang terlalu kecil serta salah satu pakaian dalamnya yang tersisa.
Meski pendingin ruangan sudah dimatikan, tetap saja tubuhnya yang sensitif dengan rasa dingin, terlebih pagi hari, membuat Seohyun kembali ke atas tempat tidur menutupi tubuhnya dengan selimut.
Dia mencoba menghangatkan diri selama beberapa saat hingga suhu tubuhnya kembali normal.
"Kapan dia akan kembali??"
Seohyun memeluk kedua lututnya. "Aku mau pulang"
Setelah apa yang mereka lakukan kemarin, Seohyun terbangun di sore hari tepat saat pria itu melangkah menuju pintu dan meninggalkannya tanpa mengucap sepatah kata pun.
Kyuhyun sama sekali tidak kembali setelah itu, hingga sekarang, dimana sudah lebih dari 12 jam dia terkurung di dalam kamar hotel tanpa bisa keluar.
"Dia... tidak mungkin melupakanku bukan?"
Kedua pipinya memanas merasakan kembali rasa sakit yang membuat hatinya terasa pilu.
"Lagipula kau akan membuangnya..."
"Dia hanya menikmati satu wanita hingga bosan kemudian membuangnya"
Tanpa sadar air mata Seohyun jatuh begitu memikirkan kembali perkataan yang dia terima sewaktu menenami Kyuhyun ke sebuah club.
Tes... tes...
Memang, Seohyun tidak bisa berbohong atau membantah jika dirinya juga sama seperti mereka. Hanya sebagai objek untuk memuaskan nafsu semata.
Tapi lain halnya dengan yang Seohyun rasakan melalui hatinya. Dia menerima segala bentuk perlakuan Kyuhyun karena hati itu menerimanya.
Dan sekarang, mengingat jika pria itu akan membuangnya, membuat rasa sakit yang muncul sungguh sangat menyakiti Seohyun, bahkan untuk menarik nafas pun rasanya sangat sulit karena bagian dadanya terasa sangat sesak dan menusuk.
"Karena kamu berbeda"
Entah apa yang pria itu maksudkan, tapi mengingat satu kalimat itu saja sudah bisa membuat hatinya membuncah tidak karuan.
"Aku tidak boleh begini... kumohon"
Tangannya mencengkram erat mantel di bagian dadanya dengan air mata yang semakin deras.
Mendengar suara dari arah pintu, Seohyun lantas mengelap wajahnya dan meraih gelas berisi air putih di atas meja.
"Ganti bajumu dan segera turun. Kita pulang sekarang"
Kyuhyun melemparkan sebuah paper bag ke atas tempat tidur dan dengan acuh, dia meninggalkan kamar tersebut. Membiarkan Seohyun kembali digeluti rasa sakitnya.
"Aku sangat bodoh..."
Seohyun tersenyum miris menatap pintu berwarna coklat tersebut. Membayangkan sesuatu yang tidak bisa dia hindari serta perwujudan yang sangat mustahil untuk muncul di depan dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/195734917-288-k572560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...