Seohyun keluar dari mobil mengikuti sang ibu, begitu mereka telah tiba di depan gedung perusahaan.
Berhubung sedang ada perbaikan, beberapa dari pekerja nampak tidak menyadari kedatangan pemilik dari gedung yang sedang mereka kerjakan saat ini.
Riuhnya mesin dan suara lainnya yang begitu bising, memecah kesunyian serta fokus hingga membuat dua diantara pekerja secara tidak sengaja menjatuhkan balok besi ke bawah, tepatnya keatas tubuh Mirae.
"Awas!!" Teriakan dari pekerja itu sontak membuat Mirae terhenti dan membeku di tempat menyadari besi besar yang dalam hitungan detik akan mengenainya.
"Eomma!"
Siapa sangka Seohyun yang berada di dekatnya menyadari hal itu dan segera mendorong Mirae hingga mereka berdua tersungkur di tanah.
Bruk!
Besi itu jatuh tanpa mengenai siapapun. Namun melihat siapa yang terkena imbasnya, justru membuat semua orang di sekitar tempat kejadian menjadi panik.
"Ya ampun! Nyonya!"
"Nyonya! Anda baik baik saja?"
Mirae memegangi kepalanya yang sedikit berputar. Dia beruntung tidak membentur apapun karena terhalang oleh sesuatu.
Dirinya yang tengah dilanda rasa marah terpaksa menahan amukan karena kondisi yang tidak memungkinkan.
"Nona Seo!" Seorang karyawan wanita berteriak saat menolong Seohyun.
Mirae mengikuti arah pandang semua karyawannya, dan dia pun ikut menggelarkan mata tidak percaya.
"Nona!! Anda bisa mendengarku?"
"Panggil ambulan! Cepat!"
Tubuh itu terkulai tidak sadarkan diri dengan darah mengalir sepanjang pelipisnya.
Meski samar, Mirae ingat betul apa yang terjadi. Seohyun memeluk dan menjadikan tubuhnya sendiri sebagai bantalan yang melindunginya dari benturan.
Menggantikan korban yang seharusnya dirinya, berubah menjadi sang putri.
"Hanya luka kecil" Kata Natalie dari dalam mobil.
Dia sedari tadi memperhatikan Seohyun hingga kedetail sekecil apapun yang membuatnya menjadi saksi bisu atas kejadian barusan.
"Aku yakin dia hanya pingsan karena kaget"
"Jadi bagaimana dengan rencananya?"
"Kita tetap akan membawanya. Dengan jalan memutar" Pandanhan Natalie tertuju pada ambulan yang baru tiba untuk membawa Seohyun ke rumah sakit.
"Ikuti ambulan itu"
"Nde"
*•*•*•*•*•*•*•*
Mobil hitam yang awalnya terus melaju sepanjang jalan menembus barisan transfortasi lain layaknya dikejar waktu, sekarang berhenti tepat di depan pintu masuk lobi rumah sakit.
"Silahkan Nyonya" Mirae keluar dari mobil dan melanjutkan langkah yang dituntun oleh salah satu pekerja disana.
"Lewat sini"
Ceklek
Pintu kamar rawat terbuka dan wajahnya langsung berubah kaget serta dilanda kebingungan.
Hal pertama yang langsung dia sadari adalah sosok wanita yang terbaring di atas ranjang pasien. Wanita berambut panjang dengan perawakan yang persis sama. Namun bukan Seohyun.
"Siapa wanita ini?"
"Nde? Bukankah dia putri anda? Dokter baru saja selesai mengobatinya setelah diantar oleh ambulan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...