33

4.3K 246 128
                                    

Dang!

Suara bantingan pintu hanya ditanggapi dengan desahan malas dari wanita yang beranjak dari kursinya. Mengangkat tas kulit mahalnya dan berdiri di depan kaca mengecek penampilan.

"Sepertinya sekretarismu yang tidak sopan itu sudah memberitahumu" Mirae berkata pada pantulan pria tinggi di cerminnya.

"Aku bersumpah akan menghancurkan segala yang kau punya jika semua ini hanya omong kosong" Ancam Kyuhyun dengan dinginnya.

"Maksudmu aku berbohong? Untuk apa?" Mirae berbalik dan bersedekap. "Dia putriku, aku tau semua hal tentangnya bahkan yang dia sembunyikan sekalipun"

"Aku bisa mengerti kenapa Seohyun tidak memberitahumu apa apa mengenai kehamilannya" Wanita dengan pakaian berkelas itu tersenyum sinis .

"Meski kalian melakukannya, tapi dia tetap tidak bisa menaruh kepercayaannya padamu. Menyedihkan sekali"

"...."

"Jika kau hanya akan diam saja, percuma kemari. Lebih baik kau segera temukan Seohyun dan bawa dia pulang. Aku sangat sibuk"

"Apa dengan begini semua sudah sesuai rencanamu?" Suara beratnya menghentikan Mirae di ambang pintu.

"Apa maksudmu?"

"Pada akhirnya kau menemukan hal ini untuk menekanku, lalu apalagi yang kau harapkan dari putrimu sendiri setelah merebut semua miliknya?"

Mirae berbalik dan tersenyum. "Kau mau tau apa yang kuinginkan?"

~~~~~~

Semaraknya kembang api di langit tidak membuat Seohyun mengalihkan perhatian dari keterkejutannya.

Kedua pasang tatapan itu saling bertemu dan berujar dalam pikiran mereka masing masing.

"Bagaimana kamu..."

"Why was it so hard for telling me? Atau kamu memang mau merahasiakan semua ini lalu membawanya pergi jauh?"

Kedua lengan kekarnya melingkar erat pada pinggang sang wanita yang mulai merenggangkan jarak.

"Tidak, aku sangat ingin memberitahumu, tapi..."

"Kalau begitu tinggal katakan saja seperti tadi, tapi nyatanya kamu malah membuat semuanya semakin rumit"

"Bukan begitu, aku takut kamu tidak akan menerimanya"

"Kamu pikir aku apa? Bagaimana mungkin aku tidak menerima keturunanku sendiri?"

"Tapi, kamu..." Air mata mulai membanjiri pelupuk matanya.

"Apa dimatamu aku sungguh seburuk itu?" Seohyun menggeleng lemah. "Then why can't you trust me?"

"Aku percaya..." Jawabnya di tengah isakan. "Aku hanya takut jika hal ini malah membuat kamu jadi lebih terbebani. Selama ini kamu sudah..."

"Semuanya sudah selesai, tidak ada lagi yang tersisa. Jadi berhentilah menyimpulkan sendiri karena aku tidak pernah merasa terbebani"

Fallen RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang