Seohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat.
Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...
Sejak kejadian tadi, Seohyun tidak hentinya diliputi perasaan bersalah. Bahkan dia terus memandang khawatir pada pria tampan yang bersandar di atas tempat tidur.
Dia sangat ingin membuka mulut, tapi tatapan tajam dari Kyuhyun terus membuat Seohyun mengurungkan niatnya dan menunggu hingga Tuan Kim selesai membalut pergelengan kaki kanan milik pria tersebut.
"Bagaimana keadaannya?"
"Tuan hanya perlu mengistirahatkan kakinya sekitar satu minggu. Dan saya sarankan setelah itu untuk mengeceknya ke rumah sakit" Jelas pria tua tersebut.
Sebelumnya, kebingungan sempat melanda Seohyun karena Kyuhyun menolak untuk ke rumah sakit dan memilih pulang. Nyatanya itu semua karena Tuan Kim, selaku penjaga rumah tersebut, merupakan seorang dokter yang hanya bekerja untuknya seorang.
"Besok pagi saya akan membawakan obat untuk anda. Saya permisi" Katanya sebelum beranjak pergi meninggalkan Seohyun bersama pria tampan yang membuat suasana menjadi tidak nyaman.
Sungguh, apa yang terjadi adalah sebuah ketidaksengajaan yang mendatangkan bencana.
Saat ciuman itu berlangsung, Kyuhyun terlalu menekannya dan membuat Seohyun reflek mendorongnya hingga terjatuh di atas permukaan es yang keras dan menciderai pergelangan kaki kanannya.
Jika ditanya ini salah siapa, tentu Seohyun akan menjawab dirinya sendiri. Tapi justru alasan hal itu terjadi, malah menjadi sangat rumit karena orang itu bukanlah dirinya.
Karena tidak ada yang bisa disalahkan, dan karena dia tau jika Kyuhyun tidak mungkin suka hal ini diungkit, maka akhirnya kejadian ini hanya akan tenggelam tanpa diketahui siapapun kecuali mereka berdua.
"Aku benci dipandang seperti itu"
Seohyun tertegun. "Kalau begitu istirahatlah, panggil aku jika kamu perlu sesuatu"
"Aku tidak minta kamu keluar" Suara berat itu menghentikannya yang akan membuka pintu.
Seohyun menghembuskan nafas panjang dan berbalik untuk duduk di samping pria tampan yang sudah menutup matanya.
"Kamu akan tidur?"
"Diam"
Disamping semua perlakuan kasar itu, setidaknya hari ini Seohyun merasa bahagia dan bersyukur atas kebaikan kecil yang bisa dia terima meski berakhir dengan ketidaksengajaan.
'Dari samping pun wajahnya tetap terlihat sempurna'
Tanpan sadar, Seohyun terus memperhatikan ketegasan serta pahatan tanpa celah itu, hingga kedua matanya terasa berat dan membuatnya terbaring tepat di samping Kyuhyun.
Hari ini terasa melelahkan, namun juga penuh dengan hal tidak terduga dan tanpa sadar memunculkan sebuah kenangan kecil yang tersimpan dibalik tumpukan kenangan lain. Menunggu untuk semakin berlanjut.
*•*•*•*•*
Pagi yang lembab, udara dingin, serta embun yang bagaikan butiran kristal sangkut di permukaan dedaunan.
Seohyun melangkah pelan melewati jalan setapak, satu demi satu kaki itu berpijak dengan hati hati.
Merasakan perbedaan suhu di dalam dengan di luar rumah, membuat kedua tangan mulus itu semakin erat dalam memeluk binatang berbulu yang berada didepan dadanya.
"Lihat" Dia menurunkan Leo dari pelukannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.