Langit terik yang panas, secara perlahan mulai ditutupi oleh awan gelap. Menahan cahaya matahari menerpa permukaan kehidupan, menggantikannya dengan sebuah cairan.
Tetes demi tetes, sedikitnya mulai berjatuhan. Jumlah yang tidak banyak, dalam hitungan detik berubah menjadi jutaan tanpa henti.
Seohyun yang tengah berada di taman belakang, bergegas masuk ke pelataran rumah, mengingat tubuhnya yang mulai dibasahi air hujan.
"Deras sekali..."
Meow
Leo mendatanginya yang tengah duduk di atas sofa sambil memeluk kedua lutut. Pikirannya melayang ke beberapa hari yang lalu, sejak meninggalkan club di hari itu.
Kata demi kata yang menusuknya tiada henti. Bahkan untuk bernafas pun, rasanya sangat sesak. Jika dulu mungkin sudah bisa menumpahkan air matanya dalam diam, tapi sekarang semuanya berubah.
Dia tidak selemah dulu. Hatinya sudah jauh berubah karena tanpa sadar, berada di dalam dunia yang sama dengan pria itu, membuka segala yang tidak pernah terjadi padanya.
Perkataan orang orang di club saat itu, semuanya benar, tidak bisa dipungkiri jika Seohyun juga sama seperti mereka. Kehadirannya hanya sebagai boneka, tidak lebih.
Karena jujur, hal itu tidaklah menyakitkan bagaimana pandangan orang orang terhadap dirinya. Tapi sesuatu akan terasa sangat sakit disaat pandangan itu juga adalah bagaimana cara pandang Kyuhyun padanya.
Memang diawal pria itu mengatakan jika Seohyun adalah miliknya. Entah berapa uang yang dia keluarkan hanya untuk membantu Mirae dan mendapatkan seorang wanita yang tidak tau apa apa.
Untuk apa dia menginginkan Seohyun sebagai bayaran?
Jawaban itu sama sekali tidak terjawab, meski Seohyun sendiri sudah memutar otak hingga akhirnya menyerah dan memutuskan jika apa yang menjadi jalan hidupnya, maka biarkan dia yang menjalani. Meski rasanya menyiksa.
Hanya saja, apa yang ada dipikiran sangatlah berbeda dengan yang terucap. Layaknya harapan yang sudah lama sirna, Seohyun tidak berani berharap kembali dan tersakiti dengan lebih kejam, terjatuh lebih dalam akibat kesalahannya sendiri.
"Leo"
Seohyun mengernyit karena kucing yang sedang terbaring di atas pangkuannya tidak bergerak sama sekali.
"Leo?" Dia mencoba menggerak gerakkan tubuh berbulu itu, tapi sayang, tidak ada respon sama sekali.
*•*•*•*•*
Langit gelap dengan jutaan tetesan air yang berguguran membasahi seluruh permukaan tanah, termasuk apa yang ada diatasnya. Meninggalkan jejak pada jendela rumah, yang bisa dilihat dengan kedua mata secara langsung, bagaimana kejernihan tiap tetesan yang bertengger bersama yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...