Malam itu, Seohyun kembali memandang langit malam yang cerah sendirian. Termenung dalam pikirannya sendiri, hingga sesuatu yang basah mengalir melewati pipinya.
Tes...
Tes...
Setelah sekian tahun lamanya, dia menahan semua amarah, sakit dan perih, akhirnya semuanya menyeruak keluar.
Lagi lagi, kenyataan yang selama ini menghantuinya, benar benar terjadi.
Sikap Mirae padanya, kadangkala dirasakan Seohyun sebagai kebencian terhadapnya karena tidak sekalipun wanita tersebut menaruh perhatian atau kasih sayang padanya.
Dan sekarang, hal itu terbukti benar. Mirae membencinya selama ini, benar benar sangat ingin melenyapkan Seohyun dari sisinya.
Wanita itu berbicara lewat ponselnya entah dengan siapa. Dan Seohyun yang ingin mengantarkan sesuatu ke kamar Mirae, tidak sengaja mendengar semua pembicaraan tersebut.
Dua kalimat yang dia ucapkan akhirnya menyadarkan Seohyun dan seketika membuat hatinya terkoyak.
'Aku tidak akan mengusirnya secara langsung, tapi aku akan membuatnya sendiri yang memutuskan untuk keluar dari sini, anak itu terlalu polos dan bodoh mengira aku menyayanginya'
'Lagipula aku sudah mendapatkan semua yang kuinginkan sejak orang itu mati, sekarang tinggal meleyapkan putri kesayangannya'
Angin malam menerpa kulit mulusnya. Mencoba membawa kesedihan itu darinya, sayang hal itu terlalu dalam hingga menyisakan banyak rasa sakit yang tidak bisa hilang.
Seohyun menggenggam erat pagar balkon. Meskipun rasanya sangat menyakitkan, dia masih bisa berdiri tegak dengan mata yang menutup dan air mata yang mengalir.
Pikirannya kosong sesaat, merasakan bagaimana dirinya akan bereaksi terhadap kenyataan pahit tersebut.
Biasanya dia akan menatap bulan dengan menyiratkan cahaya dari kedua matanya, sekarang, hanya ada kekosongan dan pedih bercampur menjadi satu.
"Semuanya benar benar lenyap sejak appa pergi... dan aku menjadi sendiri sejak itu juga" Seohyun memeluk kedua bahunya.
Bukan merasa dingin, tapi mencoba mencari kehangatan yang ternyata sudah sangat lama tidak dia rasakan, semuanya hilang ditelan bumi, begitu juga kedua orang tuanya.
Sekarang hanya dia sendirian, yang berdiri dan menghadapi kejamnya kehidupan, dengan segala seluk beluk menyakitkan yang tersembunyi dan akan mulai muncul ke permukaan seiring berjalannya waktu.
*•*•*•*•*
Mirae mengernyit pada wanita cantik yang baru saja meninggalkan ruangan kantornya.
"Dia sedikit berbeda akhir akhir ini, jadi lebih pendiam..."
Namun ekspresinya berubah, Mirae nampak tersenyum sinis. "Baguslah, aku muak mendengar suaranya"
Selang satu jam dia berkutat dengan beberapa kertas di atas mejanya. Pintunya terbuka secara tiba tiba.
"Nyonya!!" Seorang laki laki masuk dengan wajah panik. "Ini gawat"
*•*•*•*•*
Seluruh berita, koran, dan media informasi lain memuat berita mengejutkan mengenai perusahaan mediang ayahnya.
Seohyun kaget membacanya dan tentu setelah mengetahui jika semua berita itu benar, lagi lagi hatinya kembali bergetar.
Perusahaan yang saat ini ada di tangan Mirae, ibunya, terancam bangkrut karena sebuah kesalahan dimasa lalu muncul ke permukaan setelah sekian lama ditutupi secara apik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallen Rose
FanfictionSeohyun, wanita cantik yang hidup berdua dengan ibu tirinya. Suatu hal terjadi dan ibunya terancam akan kehilangan semuanya, hingga seseorang menawarkan bantuan dengan sebuah syarat. Syarat yang mengharuskan Seohyun berakhir di tangan seorang pria t...