Untuk kedua kalinya aku menunggu was-was hasil testpack. Positif atau negatif. Waktu pertama kali hamil aku bahkan tidak tahu kalau hamil karena aku pingsan dan tahu-tahunya aku hamil. Aku menggigit ujung jariku dan akhirnya tersenyum. Alhamdulillah do'a Ardiaz untuk punya adik diijabah oleh Allah. Aku positif hamil. Untuk kembar tidaknya aku harus memeriksakannya kepada Dokter.
Aku memberitahu Haikal. Dia langsung memelukku. Semua keluarga begitu senang akan kabarku yang hamil lagi. Dan yang bikin aku tambah bersyukur. Ardiaz akan benar-benar mempunyai adik kembar. Rasanya aku akan berteriak saja. Haikal reflek menutup mulutku. Yah dia sudah tahu kebiasaanku yang akan berteriak jika terlampau senang setelah mengucap rasa syukur tentunya.
Ardiaz tentu saja dia senang. Dia tersenyum. Persis Haikal. Ganteng. Semoga anak kembarku ini semuanya mirip aku. Ardiaz memeluk leherku. Aku mengangkatnya membawanya kedalam gendonganku.
"Selamat yaa bunda." Katanya sambil mencium pipiku.
"Bunda yang seharusnya berterima kasih ke Ardiaz. Karena do'a Ardiaz di Ijabah sama Allah. Makasih yaa jagoan bunda." Akupun mencium pipinya juga.
"Bunda ndak boleh kecapean. Bunda harus banyak istirahat. Soalnya bunda bawa dua dedek bayi. Berat. Iaz jadi kasihan sama bunda." Katanya tiba-tiba sedih padahal tadi dia senang. Ternyata dia mirip aku mood yang suka ubah-ubah.
Aku tersenyum ke arah yang kini dia duduk dipangkuanku. "Bunda gak bakalan kecapean, bunda bakalan hati-hati."
Ah, dia mulai posesif ternyata.
Akupun masih mengalami mual. Dan selama mual aku usahakan menjauh dari Ardiaz. Karena mimik wajahnya akan benar-benar berubah menjadi kasihan dan ingin menangis. Dia tidak tegaan. Atau hanya karena kepadaku saja Ardiaz seperti itu?.
Terkadang aku manja sekali sama Haikal bahkan sampai merengek untuk minta sesuatu seperti makanan. Kadang aku berubah menjadi wanita yang ingin melakukan semuanya sendiri. Haikal merasa pusing dengan sifatku yang berubah. Mungkin faktor dari hamil kembar sehingga sifatnya berlawanan. Apa anakku akan kembar cowok-cewek? Seperti yang di inginkan Ardiaz? Semoga saja.
Akupun bisa mengetahui jenis kelamin bayiku ketika hasil USG ternyata bayi satunya adalah laki-laki dan satunya adalah perempuan. Allahu Akbar. Alhamdulillah. MasyaAllah. Terima kasih ya Allah. Engkau mengijabah do'a anak kecil yang berumur 3 tahun. Ardiaz pasti senang dengan ini.
Aku menikmati kehamilanku. Semua keluargaku sangat bersyukur dengan kehamilanku. Mereka bahkan sangat perhatian padaku. Apalagi mertuaku dan orang tuaku. Mereka terlalu heboh. Apalagi bunda. Pasalnya baik keluarga Haikal ataupun dari keluargaku tidak ada riwayat punya anak kembar. Jika Allah sudah berkehendak maka jadilah.
Dan aku dengar Indah sekarang juga sedang hamil. Mungkin anak kita akan lahir ditahun yang sama hanya beda bulan saja. Aku dapat kabar kalau anaknya perempuan. Wah bakalan sahabatan dengan anak aku ini. Bagas? Aku dengar dia diadopsi oleh Amar. Syukurlah, kalau melihatnya aku selalu inget Afika. Afika sudah senang di sana karena ada Syifa dan Allea yang menemaninya.
Bulan berganti bulan. Dokter menyarankanku untuk operasi sesar saja. Aku dan Haikal menyetujuinya. Demi keselamatan aku dan kedua anak kembarku.
Menjelang mendekati persalinan. Bunda membelikanku pakaian untuk anak kembar yang tentunya lucu-lucu sekali. Ibu membelikanku kereta dorong untuk bayi kembar. Kedua adikku juga memberikan baju untuk bayi kembar.
Tiba disaat Nada melahirkan semua orang sudah menunggu dengan cemas. Operasi berjalan cukup lama. Tapi meskipun berjalan lama alhamdulillah operasi berjalan lancar. Ibu dan anak sama-sama sehat dan kedua bayinya lengkap. Tampan dan cantik. Ternyata yang lahir terlebih dahulu adalah bayi laki-lakiku dan setelahnya baru bayi perempuanku. Ah, putri bungsuku akan ada 3 orang laki-laki hebat yang akan menjaganya. Ayahnya dan kedua abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nada (End/Completed)
RomanceFOLLOW DULU SEBELUM BACA #1 cintapertama (5 September 2019) #1 firstlove (9 September 2019) #1 happyending (11 September 2019) #1 Nikahmuda (25 November 2019) #1 baper ( 07 Oktober 2021) "Sayang... tadi ada yang lamar kamu loh," kata bunda. Aku yan...