Bab 21 : Keluarga baru

29K 1.9K 16
                                    

Setiap keluarga mempunyai tradisinya masing-masing. Seperti keluarga baru ku saat ini dan untuk menyambut keluarga baru yaitu aku abang dan kakak-kakak iparku mengajak untuk makan bersama kerena 2 minggu sekali keluarga Abang Hilman dan abang Haidar datang berkunjung ke rumah ayah dan ibu. Dan semenjak tadi pagi para menantu sibuk di dapur menggoreng tempe, ikan, ayam, masak tumis cumi-cumi dan laki-lakinya menyiapkan daun pisang yang lebar yaa kita akan makan bersama dengan memakai daun pisang. Wah ini pertama kalinya bagiku melakukan seperti ini dan aku senang banget. Aku kebagian menggoreng ikan, tempe dan ayam, mbak Hana istri bang Hilman kebagian masak cumi-cumi, dan goreng kerupuk suaminya kalau makan di rumah harus ada kerupuknya biar tambah enak katanya. Aku kalau makan sama kerupuk suka lupa kalau makan sambil dengan kerupuk. Nasinya udah habis kerupuk nya masih tinggal separuh. Ngomongin mbk Hana dari namanya ajah orangnya kayaknya orang yang lembut penyanyang gitu nah mbak Hana kayak gitu orangnya kok bisa mau sama abang Hilman yang suka usil itu. Namanya juga jodoh yaa. Kalau mbak Salsa istrinya abang Haidar ceriwis  sama kayak aku lah dan abang Haidar itu sebelas dua belas dengan Haikal irit bicara dan mereka kebagian kipas-kipas sate. Abang Haidar dan Haikal bekerja pakai tangan sedangkan mbk Salsa hanya menjadi tukang komando dari mereka berdua Maklum lagi hamil 7 bulan mbk salsa di kasik yang ringan-ringan sesekali mereka melihat ke arahku pasti lagi ngomongin aku. Abang Hilman lagi ngulek sambal satu hal aku yang aku suka dengan dia kita sama-sama suka pedas. Haikal tidak suka pedas karena bikin sakit perut katanya. Ayah sedang menamani kedua cucunya. Ibu sedang menata makanan yang akan di taruk di daun pisang. Satu jam kemudian semua masakan sudah selesai di masak. Kami makan di halaman belakang rumah.

Kamipun duduk lesehan dan berhadap-hadapan. Ayah menghadap ke ibu, abang Haidar hadap ke mbak Salsa, abang Hilman hadap ke mbak Hana, tentu saja aku menghadap ke suamiku Haikal semuanya berpasangan. Qanita duduk diantara ayahnya bang Haidar dan kakeknya sedangkan Qarina dia duduk di sampingku dan di samping ibunya mbak Hana.

"Nada, tahun-tahun kemarin Haikal yang jadi bahan ledekan karena tidak ada pasangannya" kata bang Haidar kepadaku.

"Iya Nada, mbak dan Hilman biang keroknya buat dia segera cari istri." Kata mbak Salsa

Aku melirik Haikal yang terlihat cuek-cuek saja.

"Kamu tahu, waktu ayah dan ibu bilang pada kita kalau dia bakalan ngelamar seorang gadis secara tiba-tiba kita semua kaget." Kata bang Hilman semangat sekali bercerita.  aku melihat ke semua orang mereka semua mengangguk.

"Kamu tahu alasannya?" Kata bang Hilman

Akupun menggeleng

"Bang udah". Kata Haikal mencoba menghentikan ucapan bang Hilman tapi bang Hilman mengabaikan permintaan adiknya.

"Karena dia tahu kalau ada orang yang suka sama kamu juga dia gak sengaja dengar kamu sama temen SD mu si Reyhan itu bilang ada kata nikah-nikahnya. Dia takut kamu di ambil orang makanya malam itu juga ayah ibu dan dia datang ke rumahmu." kata Bang Hilman bercerita sambil tertawa. Semua orang di sana tertawa karena tingkah laku Haikal yang gak dekat dengan seorang wanita tiba-tiba minta di lamarin anak gadis orang.

"Kita semua penasaran siapa cewek yang bisa bikin Haikal sampek malam itu juga harus datang menghadap ke ayahmu ternyata gadis itu kamu. Aku dan mbak Salsa udah di ceritain kalau Haikal itu suka sama kamu udah dari kecil Nada." Kata mbk Hana tersenyum dan menyentuh pundaku.

Jadi waktu aku di cafe dengan Reyhan di sana juga ada Haikal aku baru tahu tentang ini. Pantes dia tidak suka waktu aku ketemu dengan Reyhan. Aku tidak ikut-ikutan menertawainya malah aku tersenyum kagum kepadanya karena tindakannya itu. aku melihat wajah suamiku mukanya memerah. Kasian suamiku. Aku lupa dia yang paling bungsu di keluarganya pasti jadi bahan ledekan abang-abangnya.

Nada (End/Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang